Kinal segera memasuki kelasnya. Di situ sudah terdapat guru yang mengajar namun dengan santai Ia menyelonong begitu saja tanpa mengucapkan permisi atau meminta maaf. Gurunya pun hanya menghela nafas, sudah terbiasa dengan kelakuan Kinal yang seperti ini.
Walaupun Kinal berbuat begitu, ia sama sekali tidak mendapat omelan atau hukuman dari sang guru. Semua guru di sekolah ini tau siapa Kinal, sudah banyak guru yang di pecat gara-gara mereka mengusik Kinal.
Kinal tercatat sebagai murid yang sering tawuran, murid yang bandel, Nakal, dan orak'an. Di balik semua itu ternyata Kinal adalah Murid yang Pintar dan cerdas. Semua guru pun tau. Sungguh di sayangkan kalau Kinal tidak belajar dengan benar, apalagi Kinal sering membolos sekolah. Kinal juga sempat tidak naik kelas sebanyak 2 kali.
Kinal bisa saja naik kelas walaupun ia melakukan banyak kesalahan. Tapi ia lebih memilih tidak naik kelas saja, merudnya itu lebih baik.
Sedangkan Jeje dan Bebby mereka hanya satu kali tidak naik kelas, Berbeda memang dengan Kinal. Seharusnya mereka sudah menjadi mahasiswi sekarang tapi ya sudahlah itu keputusan yang sudah mereka pilih. Dan semoga saja kali ini mereka benar-benar menjadi mahasiswi.
Karena mereka sudah kelas tiga dan Ujian Nasional mulai dekat. Mereka harus cepat mengejar pelajaran yang tertinggal
Semua murid di sekolah itu takut dengan Kinal. Karena sifat dinginnya itu dan keberaniannya melawan semua guru, Anehnya Satu sekolah tidak ada yang tau kalau Kinal adalah anak dari pemilik sekolah. Kecuali, guru, satpam, dan ketiga sahabatnya. Mereka yang tau pun di larang mengatakannya. Entah apa alasan Kinal melakukan itu.
"Kenapa lo telat?" Tanya Jeje.
Kinal sudah berada di tempat duduknya. Jeje berada di sampingnya sedangkan Bebby berada di belakangnya.
"Emang lo tadi ga telat?"
"Ck, ditanya malah balik tanya. Iye gue tadi telat tapi gue bisa masuk. Lah kenapa lo kagak?"
Jeje mendengus kesal saat ia bertanya malah Kinal bertanya balik.
"Ada rintangan dikit tadi"
Kinal mengeluarkan Rokok dan Korek dari sakunya. Di keluarkannya satu batang rokok L.A lalu di hisap sambil menyalakannya dengan korek.
Jeje yang melihat itu ia segera merebut rokok dan korek yang di pegang Kinal, tapi sayang Jeje hanya bisa mendapatkan koreknya saja.
"Nal! Ini sekolah." ucap Jeje dengan marah yang tertahan.
"Terus kenapa? Suka-suka gue dong!"
Kinal kembali menyesap dalam-dalam rokoknya lalu dengan pelan ia menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Kinal bersender di kursi miliknya, ia ingin menikmati ini tanpa harus memikirkan pelajaran ataupun yang lainnya.
"Je, Kinal noh.."
Bebby mencolek Jeje namun hanya di balas dengan bahu yang di angkat. Percuma juga jika mereka melarang Kinal.
Guru yang sedang menerangkan di depan tidak sengaja menangkap basah Kinal yang sedang menikmati rokonya dengan santai.
"Kinal! Apa yang kamu lakukan?" bentak sang guru. Semua pandangan satu kelas tertuju pada Kinal.
Kinal nampak tenang dan acuh dengan semua tatapan itu.
Sedangkan Jeje dan Bebby merasa khawatir kepada Kinal."Kinal! Kamu kali ini sudah keterlaluan."
Kinal tetap menghisap rokoknya, benar-benar Kinal mengacuhkan guru maupun semua temannya.
"Kamu adalah seorang murid disini dan saya guru kamu. Seharusnya kamu bisa menghormati saya, peran saya disini sebagai orang tua kedua kamu . Seharusnya kamu menjadi anak yang baik agar orang tuamu tidak merasa kecewa dan bangga, apa kamu tidak malu? Kamu sudah tidak naik kelas 2 kali dan kamu juga seorang perempuan harusnya kamu berperilaku lembut dan anggun tidak seperti preman dan Kamu..."

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictionKetika Gue cinta sama lo, kenapa lo pergi dan memilih orang lain? Dan ketika gue udah ingin ngelupain lo, kenapa lo balik lagi dan hancurin hidup gue. Sekarang hidup gue udah hancur, tapi kenapa lo tiba-tiba datang seolah lo itu malaikat, yang seben...