"Kalau sama Kak Veranda, Kak Kinal kangen ga?" Hening seketika. Jeje dan Bebby menatap Vinny tajam, Mereka berdua tau tentang masa lalu Kinal. Dan Kinal paling tidak suka jika masa lalu itu di ungkit-ungkit kembali.
Braakk...
Gebrakan meja yang di ciptakan Kinal berhasil mengaggetkan ketiganya, dengan wajah datar Kinal meninggalkan meja makan tanpa ada sekatapun untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan Vinny.
Mereka bertiga tau kalau Kinal sangat Sensitif dan mudah marah ketika menyebut nama Veranda. Melihat respon Kinal yang seperti itu, Vinny merasa sangat bersalah karena sudah memancing emosi Kinal. Sebenarnya Vinny tidak bermaksud untuk membuat Kinal marah, Hanya saja Vinny ingin memastikan bahwa Kinal masih sayang dan berharap kepada Veranda, kini Vinny menyesal telah melontarkan pertanyaan itu, dan pasti saat ini Kinal marah kepadanya.
Vinny menatap kedua sahabatnya.
"Kak. Maaf" Ucap Vinny lirih.
"Udah ga papa, Susulin Kinal gih. Coba minta maaf ke dia"
Vinny menuruti kemauan Jeje, Ia menghampiri Kinal di kamarnya.
Kinal mengacak-acak rambutnya frustasi saat mengingat kejadian dua tahun yang lalu, dimana ia mengatakan perasaan kepada Veranda tapi naasnya Cintanya tak terbalaskan, Dan hanya karena cinta buta itu, Kinal nyaris kehilangan nyawanya.
"Aaargghh.. Meskipun lo ga disini, kenapa lo selalu ganggu hidup gue Ve, Gue Muak, Gue benci sama lo.. " Butiran kristal bening terjatuh dari sudut mata Kinal. Veranda selalu membuat dirinya lemah.
Kinal terduduk dan menangkup kedua kakinya, menangis tersendu-sendu, ia menenggelamkan wajahnya diantara tangan dan kaki.
'Kamu sudah Gila Nal.. Kamu sangat menjijikan, Jangan pernah sentuh dan temui aku lagi. Mulai sekarang kamu bukan sahabatku dan anggap saja kita tidak pernah saling mengenal'
Terlintas perkataan Veranda yang membuatnya sakit hati. Seburuk itukah Kinal, se menjijikan itu kah Kinal. Pertanyaan itu memenuhi otak Kinal.
Sebuah tangan menepuk pundak Kinal, memberikan ketenangan untuk Kinal. Tangan itu milik Vinny, Ia juga ikut sakit jika Kinal terpukul seperti ini, walau bagaimanapun Vinny sudah menganggap Kinal kakaknya.
"Kak, Maafin Vinny yah? Vinny ga maksud buat ngingetin masa lalu kakak. Kak Kinal kuat yah, kakak ga boleh seperti ini. Hanya gara-gara satu nama kakak menjadi tumbang. Mati satu tumbuh seribu, jadi kakak ga usah kuatir. Kak Veranda bodoh udah nyia-nyia in orang sebaik Kakak. Kak Veranda aja udah ga mikirin Kak Kinal kenapa Kak Kinal Malah rapuh karena dia, bukan maksudku untuk jelek-jelek in Kak Ve, Kak Ve mungkin juga punya alasan untuk itu, tapi cara yang di lakukan Kak Ve itu salah. Suatu saat jika Kak Ve sudah sadar, dia pasti kembali ke pelukan Kak Kinal" Kinal menghamburkan pelukannya ke tubuh Vinny. Vinny membalas pelukan Kinal dan mengelus elus punggungnya,seraya memberi kekuatan Kinal agar tetap Kuat.
"Terimakasih ya Vin, Lo adik tersayang gue. Gue udah maafin lo kok, maaf juga tadi Kak Kinal berperilaku seperti tadi" Vinny tersenyum dalam pelukan Kinal.
"Ga papa kok Kak, Vinny ngerti"
"Yaelah, pada pelukan kayak teletubis. Kita juga ga di ajak" Suara Jeje yang datang dari balik pintu kamar Kinal. Kinal dan Vinny melepaskan pelukannya beralih memandang ke arah Jeje dan Bebby.
"Tau nih, mentang-mentang udah ada adek kecilnya kita dilupain"
"Syirik aja sih kalian, wlekk" Protes Vinny menjulurkan lidahnya kearah Jeje dan Bebby.
"Mau peluk? Sini" Kinal merentangkan tangannya, tanpa tunggu lama Jeje, Bebby dan Vinny memeluk tubuh Kinal bersama.
"Thanks yah, kalian udah jadi sahabat terbaik gue" Kinal memeluk ketiga sahabatnya merasa senang.
![](https://img.wattpad.com/cover/79574818-288-k513185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
ФанфикKetika Gue cinta sama lo, kenapa lo pergi dan memilih orang lain? Dan ketika gue udah ingin ngelupain lo, kenapa lo balik lagi dan hancurin hidup gue. Sekarang hidup gue udah hancur, tapi kenapa lo tiba-tiba datang seolah lo itu malaikat, yang seben...