21

2.1K 187 4
                                    

"Ikut Gue!" Jeje menarik paksa tangan Kinal. Tubuh Kinal di bawa Jeje ke dalam kamarnya.

"Apaan sih!" Ucap Kinal seraya menghentakan tangannya dari genggaman tangan Jeje.

"Lo jelasin ini semua,"

"Nggak ada yang perlu di jelasin lagi, semua sudah Jelas" Tegas Kinal.

"Jelas kata lo?" Jeje menjedah ucapannya, Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Menurutnya semua ini belum jelas, apalagi tentang Kinal yang tiba-tiba membawa Istri. "Kita semua udah ngira lo itu mati. Gue seneng lo balik dengan keadaan sehat. Tapi yang gue ga suka, lo nikah tanpa ada persetujuan dari keluarga kita.. Lo anggap kita apa?"

Kinal menghempaskan bokongnya ke tempat tidur milik Jeje.

"Cuma itu permasalahannya?"

"Cuma lo bilang? Lo tau Ve.." belum sempat Jeje menyelesaikan ucapannya kinal lebih dulu memotong.

"Iya gue tau. Ve udah bahagia kan. Terus apa salahnya kalau gue juga ikut bahagia"

"Bahagia dari mana. Bahagia Ve itu ada di elo.. Lo ga mikir apa, dengan lo bawa siapa tadi, Sinka ya. Iya itulah, Ve pasti sedih."

"Gue ga perduli, dan sejak kapan lo jadi suka sama Ve. Setau gue lo ga suka sama dia" Jeje menghela Nafas berat.

"Pemikiran gue tentang Ve ternyata salah. Dia tulus cinta sama lo"

Kinal menghempaskan tubuhnya hingga terlentang di kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya.

Penyesalan,dan sakit hati yang kini ia rasakan.

"Semuanya sudah terlambat Je"

"Ga ada kata terlambat Nal kalo lo mau usaha"

"Usaha apalagi? Emang kurang usaha gue selama ini?"

"Emang lo usaha apa? Setau gue dari dulu lo selalu menghindar dari Ve, itu yang namanya usaha. Seharusnya Cinta lo bisa ngalahin rasa benci lo sama dia."

"Tapi kenyataannya rasa benci gue lebih besar dari cinta gue."

"Terus, hasil dari kebencian lo, nyiksa diri lo sendiri kan. Ayolah Come on, perbaiki Nal"

"Ga bisa. Gue udah ada Sinka."

"Lo cinta sama Sinka?" selidik Jeje.

"Cinta"

"Bohong"

"Apaan sih lo. Intinya gue sama Ve udah ga bisa bersama. gue udah ada Sinka, dia udah ada pendampingnya."

"Pendamping maksud lo?" Tanya Jeje.

"Cowok yang di deketnya tadi, suaminya kan."

"Bara maksud lo?"

"Mungkin. Gue ga sempet kenalan."

"Astaga. Gara-gara bara lo mundur?"

Kinal mengangkat sebelah alisnya.

"Bara itu suami gue, Bego."

Mata Kinal membulat tak percaya.

"Shit. Jadi selama ini gue salah paham." umpat Kinal.

"Perbaiki semuanya Nal sebelum terlambat.

***

Sorry pendek.

Lagi males ngetik nih, ide juga ga muncul. Seadanya aja dulu yah.

Thx yng udah setia nunggu..

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang