17

2.3K 188 9
                                    

Sorry Update kemarin Typonya bertebaran.. Hehe maapin soalnya badan gue remuk, saking capeknya..

Kalo part ini masih banyak Typo timpuk aje deh.. Haha gue kaburr..

***

Kinal duduk di atas kursi roda, pandangannya lurus ke luar cendela. Ia hanya memandangi langit cerah berwarna biru. Namun kecerahan langit itu tak sama seperti yang di rasakan Kinal saat ini.

Hatinya benar-benar hancur. Tidak ada lagi harapan untuk jatuh cinta lagi. Bahkan mungkin hatinya kini sudah mati karena terlalu sering disakiti.

Tidak Hatinya saja yang hancur, tapi kehidupannya juga ikut hancur, Dokter mengatakan bahwa Kaki Kinal memgalami lumpuh total. Ia tidak akan bisa berjalan lagi untuk selamanya.

Kinal memang anak orang kaya, bahkan ia mampu membeli apapun yang ia mau, tapi Tidak dengan Cinta, Takdir, dan Kebahagiaan. Untuk apa uang banyak kalau dia tidak bisa merasakan kebahagiaan.

Setelah kejadian dimana Kinal mengusir Ve dia seperti mayat hidup. Keadaannya sangat memperhatinkan, Tubuhnya kurus, tidak terawat, acak-acak an bahkan waktunya hanya ia gunakan untuk melamun. Seperti saat ini yang ia lakukan memandang dengan tatapan kosong langit biru.

Ve benar-benar sudah pergi dari apartemen Kinal, bukankah itu membuat Kinal senang? Tidak. Meskipun Kinal sudah tidak melihat wajah Ve, tapi rasa sakit yang Kinal rasakan masih berbekas sangat dalam hingga sulit untuk sembuh.

Dari balik pintu terlihat Viny yang dengan perlahan menghampiri Kinal. Raut wajahnya terlihat sedih melihat Keadaan kamar Kinal dan kedaan Kinal.

Kamar Kinal seperti kapal pecah, semua barang berserakan di lantai. Pembantu sudah membereskannya tapi Besoknya, kamar ini kembali seperti kapal pecah. dan itu terulang kembali hingga pembantu harus membersihkan kamar Kinal setiap hari, walaupun ia tau bahwa kamar itu akan berantakan lagi karena perbuatan Kinal.

Viny perlahan mendekati Kinal dengan membawa sepiring makanan.

Viny menyentuh lembut tangan Kinal, tidak ada reaksi apapun, Kinal masih tertarik melihat keatas langit.

"Makan dulu ya Kak.."

Kinal masih diam, Viny tidak tega melihat keadaan Kinal yang seperti ini. Ia lebih suka melihat Kinal yang kejam dan crewet.

"Ayolah Kak, mau sampai kapan Kakak begini? Kakak harus hidup lagi, mana Kak Kinal Ku yang dulu.. Yang crewet dan menyebalkan?"

Masih diam. Viny tidak akan pernah berputus asa untuk membuat Kinal kembali lagi seperti dulu, Viny harus bersabar karena semua itu membutuhkan waktu.

Viny menatap Kinal penuh kasih sayang "Kak Ve sudah bahagia sama Marcel.. Lalu Kak Kinal disini menderita, Haha itu tidak adil" ucapnya sendu dengan di selingi tawaan renyah untuk menutupi kesedihannya.

Kinal masih tidak berpaling, Awan berwarna biru lebih menarik perhatiannya.

"Kak Ve bener-bener bodoh. Awalnya Aku kira dia udah mau berubah, ternyata Aku salah. Seharusnya dari awal Aku tidak akan membiarkan dia mendekati Kak Kinal lagi.. Aku tidak menyangka dia melakukannya lagi" Viny menitikan air matanya. Ia benar-benar menyesal telah mebiarkan Ve menyakiti Kinal untuk ke dua kalinya.

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang