23

2.2K 173 11
                                    

"Kak, bisa kita bicara sebentar." seorang perempuan imut menghampiri Veranda yang tengah membaca novel.

Ve menutup novel miliknya lalu tersenyum kepada perempuan itu.

"Mau ngomong apa?" tanya Ve.

"Kita bicara, tapi tidak disini." Veranda menaikan sebelah alisnya, kemudian mengangguk.

"Ikut Aku Kak!" Veranda meletekan Novelnya di atas meja lalu menyusul perempuan itu yang berjalan menuju taman.

"Apa yang mau kamu katakan Sinka?" tanya Ve yang penasaran.

"Ini soal Kak Kinal," Sesaat Ve terdiam. Apakah Kinal sudah berbicara kepada Sinka soal perceraian mereka.

Apakah harus secepat ini?

"Sebenarnya, Aku mencintai Kak Kinal."

Deg

Jantung Veranda seolah berhenti berdetak.

Pernyataan Sinka berhasil membekukan dirinya.

"La-lu, memang seharusnya begitu dong. Kalian kan sepasang kekasih." Ucap Ve sedikit terbatah.

Mengatakan seperti itu sangat sulit baginya, Sesak di dalam hatinya menjalar keseluruh tubuh. Namun dia harus apa? Toh memang Kinal dan Sinka sudah menjadi sepasang kekasih.

Mengetahui kalau Sinka mencintai Kinal, apakah ia akan menyetujui soal rencana Kinal yang akan menceraikan Sinka?

Tidak, Ve tidak setega itu. Cukup dia yang kehilangan cintanya. Tidak untuk Sinka yang sudah di anggap sebagai adiknya sendiri.

Sinka dan kenzo, mereka lebih membutuhkan Kinal.

"Tapi tidak untuk kak Ve." Lagi-lagi Ve dibuat terkejut.

"Maksud kamu apa?" tanya Ve bepura-pura bodoh.

Sinka tersenyum kepada Ve dengan penuh arti.

"Aku sudah tau semuanya, tentang perasaan Kak Ve ke kak Kinal, begitu juga sebaliknya. Aku tidak bisa memisahkan dua orang yang saling mencintai kak.Tapi Aku juga akan tetap mempertahankan pernikahanku."

Apa maksud dari perkataan Sinka?

Ia tidak bisa memisahkan cinta ve dan Kinal, tapi dia juga tetap mempertahankan pernikahannya kepada Kinal.

Ve tidak mengerti.

"Maksud kamu apa Sinka? Kak Ve tidak mengerti."

"Aku punya satu rahasia Kak Kinal yang kalian tidak tau." Ve memicingkan matanya seolah bertanya.

"Sebenarnya, Kak Viny dan Kak Kinal tidak pernah mengalami kecelakaan."

Ve terhenyak, mana mungkin begitu. Sudah jelas-jelas  dia menyaksikannya sendiri bagaimana penjelasan Beby

"Selamat Veranda, Anda sudah di bebaskan." Veranda mengadahkan kepalanya menatap polisi penuh tanya.

"Silahkan," Suruh Polisi agar Ve kaluar dari sel. Namun Ve masih begitu syock.

"Nona, anda sudah bebas. Apa anda mau berlama-lama disini?" tanya polisi tapi tak ada jawaban sama sekali dari ve, dia tetap diam.

"Teman anda sudah menunggu di luar, saya permisi." Polisi itu meninggalkan Veranda.

Ve melangkah dengan gontai-gantai.

Haruskah dia bahagia karena sudah dinyatakan bebas. Ataukah dia sedih karena kecewa soal Kinal.

Entah, dirinya kini seperti orang bodoh.

"Hai ve?" sapa seorang perempuan dengan senyuman manisnya.

"Jeje." lirih Ve tak percaya, mana mugkin Jeje yang membebaskannya, Jeje kan membencinya.

Lalu siapa yang sudah membebaskannya?

Marcel? Apakah kekasihnya itu?

"Kinal yang udah bebasin lo." jawab Jeje seoalah membaca kebingungan Ve.

Kinal? Benarkah?

Apa benar Kinal? Mana mungkin juga, kan Kinal sendiri yang menjebloskannya ke pejara.

Lalu belum genap 24jam Kinal sudah membebaskannya.

"Lo mau tetep disini? Lo ga mau ngejar Kinal?" Ve tersentak, mengerutkan dahinya tidak mengerti.

"Kinal memutuskan pergi ke Jepang dan menetap disana, kami sudah menghentikannya tapi sia-sia. Sekarang Viny lagi ikut bersama Kinal. Kami khawatir, lo tentu tau keadaan Kinal saat ini kan? Mungkin cuma lo yang bisa cegah Kinal buat pergi."

Veranda mengangguk, lalu mengikuti Jeje menuju mobil, kali ini dia tidak mau kehilangan cintanya.

Tapi bagaimana dengan marcell?

"Gue minta maaf karena udah nganggep lo penyebab dari kecelakaan Kinal, ya meskipun lo salah sih. Tapi yang pantes di penjara bukan lo, tapi Marcell." kata Jeje.

"Gue harap kalian berdua bisa bersatu lagi. soal marcel, dia udah di penjara jadi lo tenang aja. Cinta lo ke kinal akan berjalan mulus kayak jalan tol. Tapi ingat, jangan sia-siakan sahabat gue untuk kedua kalinya. Dia udah cukup menderita." penjelasan Jeje membuat Ve menatapnya lalu tersenyum lembut.

"Gue ga akan sia-siain Kinal. Gue janji." Jawab Ve mantap, Jeje balik tersenyum.

Sampai di bandara, Ve dan Jeje menghampiri keluarga Kinal.

Melody, Naomi, Beby ,Papa Kinal semua berkumpul. Kecuali Viny, mungkin dia sudah ikut Kinal.

Namun kali ini ada sesuatu yang berbeda.

"Apa Kinal sudah berangkat?" tanya Ve.

"Apa gue terlambat kesini?" tanya Jeje memastikan.

Beby mendekati Jeje, dan memeluk Jeje dengan erat.

Jeje bingung apa yang sebenarnya terjadi.

Beby melepaskan pelukannya, mengusap air matanya.

"Pesawat yang Viny dan Kinal tumpangi jatuh. Tidak ada satupun yang selamat."

Deg..

Jeje mematung mendengar perkataan Beby..

Tidak mungkin.

Bugghh...

"Ve.." teriak semuanya saat melihat Veranda terjatuh pingsan.

"Iya Kak Ve, Kak Kinal tidak pernah mengalami kecelakaan. Dia sengaja memalsukan datanya. Daftar Kak Kinal dan Kak Viny dalam pesawat itu memang ada. Tapi itu hanya kamuflase, Kak Kinal ga pernah berangkat naik pesawat itu. Mungkin itu adalah firasat Kak Kinal agar tidak jadi naik pesawat itu, karena pesawat yang dia tumpangi akan jatuh. Namun karena kejadian itu Kak Kinal berencana membuat dirinya seolah sudah mati. Mayat yang kalian kubur, dia bukan Kak Kinal. tapi kalian tidak tau kan? Karena Kak Kinal jugalah yang merencanakan agar mayat itu seperti Kak Kinal, dan supaya kalian percaya. Ternyata berhasil bukan? Lalu Ka Kinal pergi ke jepang menggunakan helikopter pribadi milik almarhum mamanya."

Veranda tertegun mendengarkan cerita Sinka.

Benar-benar Ve tidak menyangka. Berarti Kinal sudah membohongi dirinya, bahkan seluruh keluarganya.

Keterlaluan.

"Kakak sudah tau sebenarnya bukan, apakah Kak Ve membenci Kak Kinal? apa Kak Ve akan meninggalkan Kak Kinal seperti dulu? Jika memang begitu, biarkan Kak Kinal menjadi milik ku seutuhnya."

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang