“Apa ini?” Ace terlihat sangat bingung dengan meja makannya. Meja yang setiap malam selalu dihiasi makanan mewah, saat ini hanya ada beberapa makanan sederhana. Zee yang mendengar itu hanya menundukkan kepalanya dalam, ia takut. Jangan sampai ia dipecat hanya karena masakannya yang mungkin tidak layak untuk disajikan kepada Ace. Tidak, Zee takut jika sewaktu-waktu Ace bisa menembak kepalanya sesuka hati karena berbagai kesalahan yang ia lakukan.
“Just try it first, Daddy. You’ll like it,” ujar Ash dengan senang sambil mengambil beberapa potong chicken stick. Sementara Ace, ia mulai mengambil semangkuk kecil cream soup yang Zee buat dan menyendokkan soup itu masuk ke dalam mulutnya. Di dalam hati, Zee benar-benar takut. Bagaimana jika makanannya tidak enak? Hilang sudah kepalanya.
Tapi tidak, sang Ace justru dengan tenang melanjutkan memakan makanannya. Bahkan ia menambahkan menu lain yang terhidang di atas meja makan. Jeff pun sama, ia memakan makanannya dengan tenang. Seperti biasa, Ace tidak pernah menanyakan sesuatu hal pun mengenai luka yang ada di wajah Jeff. Ia seolah tidak peduli, entah kenapa Ace melakukan hal itu.
Tanpa diduga, makanan yang ada di atas meja habis tidak bersisa. Ace dan Jeff-lah yang paling banyak mengambil makanan. Sementara itu Ash terlihat sangat senang, ia yakin jika kakaknya dan Daddy-nya itu sangat puas dengan masakan yang Zee buat.
“Siapa yang memasak ini?” Ace mulai bersuara, ia melihat setiap pembantu yang berjejer rapi di setiap sisinya. Tapi tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan Ace. Zee takut, sementara Ash beberapa kali mengode Zee untuk melangkahkan kakinya maju. Tapi Zee menolak, ia benar-benar takut. “Aku bilang, siapa yang memasak makanan ini? Apa kalian tuli?!” Ace menaikkan suaranya satu oktaf, membuat Zee kaget. Hal itu membuat Zee refleks maju selangkah, terjawab sudah pertanyaan Ace.
“Kau? Bukannya kau tukang kebun baru itu? Kenapa kau bisa ada di dapur?” tanya Ace heran. Memang benar, bukannya tukang kebun memang seharusnya ada di kebun? Bukannya dapur. Zee tidak tahu harus menjawab apa, tiba-tiba kepalanya blank. Semua kata yang telah ia susun menguap entah kemana.
“Aku yang meminta Zee untuk memasak ini, Daddy. Tidak apa-apa kan?” Ash dengan sangat baiknya menjawab pertanyaan Ace. Tanpa Ash sadari, ia telah menyelamatkan Zee. Sementara Zee hanya menghela napasnya pelan.
“It’s ok,” jawab Ace. Ia kemudian berdiri meninggalkan meja makan. Biar Zee tebak, sang Ace pasti mau berhadapan dengan dokumen-dokumen yang entah apa itu di ruang kerjanya.
“Masakanmu enak, Zee.” Suara Jeff sangat khas, tapi suara Jeff sangat enak didengar. Ia memang tidak banyak bicara seperti Ash, ia kebalikan dari Ash. Jeff adalah tipe yang pendiam. Justru hal itu yang membuat ketampanan Jeff lebih terlihat dari dini. Dia sangat mirip dengan sang Ace.
“Terima kasih, Tuan muda,” jawab Zee pelan dengan senyuman kecil di bibirnya, ia senang.
.
.
》》》
.
.“Kumpulkan semua pembantu yang ada di rumah ini, tidak terkecuali!” Ace terlihat sangat marah saat ini, alisnya bertaut menjadi satu. Seseorang telah melakukan sesuatu yang membuat Ace menjadi semarah ini. Zee yang tidak tahu apa-apa, berjalan mengikuti kemana bodyguard Ace membawanya.
Saat tengah menyirami tanamannya dengan pupuk tadi, tiba-tiba beberapa bodyguard Ace datang dan menyuruhnya untuk mengikutinya. Tidak mau kepalanya ditembak, Zee segera meletakkan pupuk yang ia pegang dan mengikuti kemana bodyguard-bodygurd itu membawanya. Sampai tibalah ia di sini, sebuah tempat yang mirip dengan hutan.
Zee tahu, tempat ini adalah hutan yang berada di belakang kediaman Thurman. Tapi ini bukanlah hutan umum, hutan ini hanya milik keluarga Thurman. Di dalam hutan ada lapangan tembak, golf, bahkan air terjun buatan pun ada. Zee tidak pernah mau tahu seberapa kaya seorang Thurman itu sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Claw
RomanceSebuah kisah yang menceritakan seorang mafia berdarah dingin, Dominique Thurman (35), yang menjalin sebuah hubungan terlarang dengan tukang kebun barunya, Zuriel Portman(17). Jadi, bagaimana kisah kelanjutan Dom dan Zee? Saturday, January 21/2017 09...