Extra [5]

28.7K 2.2K 395
                                    

"Aku kekasihmu Jeff!!! Kau pikir aku tidak marah ketika tau kekasihku menghamili orang lain dan ingin bertanggung jawab? Kau pikir bagaimana perasaanku? Seharusnya kau tidak usah bertanggung jawab dan biarkan saja pria itu pergi!"

" . . . menurutmu begitu?"

"Ya! Kau seharusnya tidak menidurinya!"

"Seharusnya kau juga tidak membawaku ke pesta itu sekalian."

"Jadi sekarang kau menyalahkanku?"

"Aku tidak menyalahkan siapapun."

"Kalau begitu lupakan dia dan biarkan saja. Aku bisa mengurus kepindahannya untukmu. Bagaimana?"

"Kau tau? Hentikan omong kosong ini!" Jeff pergi begitu saja.

Jeff tidak lagi menemui Jeni hingga hari pertunangannya tiba. Tapi dirinya juga tidak membatalkan pertunangan tersebut. Jeff masih bingung dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk hidupnya. Disamping dirinya semakin peduli terhadap Beau, rasa bersalah juga semakin terbangun terhadap dirinya ke Jeni.

Di dalam kamar, Jeff memakaikan Beau pakaiannya. Sebenarnya Beau ingin dipakaikan jas, tapi jika seperti itu, perutnya yang sudah mulai membesar akan terlihat. Jeff tidak ingin Beau dicemooh oleh orang lain. Jadilah Beau hanya mengenakan kemeja flanel besar yang dibelikan Jeff untuknya. Jas yang dikenakan Jeff hari ini berwarna abu-abu basah, di dalamnya ia mengenakan kemeja pale purple yang senada dengan gaun yang akan dikenakan oleh Jeni. Jadi entah alasan apa yang membuat Jeff membelikan Beau kemeja yang berwarna senada dengan kemeja yang dikenakannya.

Di dalam pesta itu, Jeff tidak selalu bersama dengan Jeni. Mereka seolah-olah sibuk masing-masing. Jeni bersama dengan teman-temannya, sedangkan Jeff selalu bersama dengan Beau. Terkadang jika Jeff harus meninggalkan Beau, ia pasti akan menitipkannya kepada orangtuanya. Ia tidak sadar kapan dirinya berubah menjadi seperhatian ini terhadap orang lain.

Mata Jeff sesekali melirik ke arah Beau yang berada di bawah podium. Sayang sekali, ia tidak bisa memaksakan diri untuk 24 jam berada di sekitar Beau. Orangtuanya harus berhadapan dengan orangtua Jeni, dirinya berada di atas podium bersama dengan Jeni, Beau sendirian di tengah puluhan orang-orang yang tidak dikenalnya.

Upacara pertukaran cincin sebentar lagi akan selesai. Entah kenapa Jeff merasa lega ketika ia mengingat akan kembali berada di sisi Beau. Cincin telah tersemat ke jari masing-masing, gemuruh riuh tepuk tangan terdengar dari orang-orang yang berada di bawah podium. Jeff akhirnya mengalihkan matanya menghadap dimana Beau awalnya berdiri.

Tidak ada.

Matanya mulai bergerilya ke seluruh penjuru tempat itu. Tidak ada. Jeff melihat ke arah orangtuanya. Tidak ada. Jeff melirik ke tempat dimana kue-kue disuguhkan. Tidak ada. Tidak menyerah, ia melirik ke tempat dimana para pelayan berkumpul dan bercerita. Tidak ada. Jeff mulai panik. Ia tidak mendapatkan Beau dimanapun matanya mendarat.

Setelah upacara penukaran cincin selesai, Jeff segera turun dan mencari keberadaan Beau. Jeni jelas cemburu karena ia tahu siapa yang ada di dalam kepala Jeff saat ini. Tidak ada yang bisa dirinya lakukan untuk menahan pria itu di sisinya. Dirinya telah tergeser menjadi prioritas ke sekian bagi Jeff. Sementara Jeff yang telah hampir mengelilingi seluruh rumahnya akhirnya mendapatkan Beau yang terpekur di dalam kamar Jeff. Pria cantik itu berdiri sambil menatap ke arah luar jendela.

"Kau tau Jeff? Dari jendela kamarmu ini, aku bisa melihat jelas pertunanganmu. Seharusnya, dari awal aku melihatmu saja dari sini supaya aku tidak memberikan senyum palsuku padamu."

" . . . "

"Kau tau Jeff? Aku sangat ingin bertahan sampai akhir di pesta pertunanganmu. Aku diundang dan tidak ingin mengecewakanmu karena ketidakhadiranku. Tapi aku tidak tau jika rasanya akan menjadi seperti ini."

Devil's ClawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang