“Jadi bagaimana dengan kekasih saya, dok?”
“Tidak apa-apa, hanya konstraksi biasa saja. Tapi, melihat konstraksinya, mungkin dalam waktu beberapa hari lagi kekasih Anda sudah akan melahirkan. Agak aneh sebenarnya jika kekasih Anda belum sadar juga. Tapi ini mugkin pengaruh dari obat biusnya. Dan lagi, saya mendengar banyak tentang mendiang istri dan putri Anda. Saya turut berduka cita, Tuan. Tapi, saya pikir Anda harus menjaga kekasih Anda, Tuan. Dia cukup—atau bisa saya katakan sangat— stress akhir-akhir ini.” Mendengar penjelasan dokter membuat Ace lega. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Zee. Dan lagi, Zee mungkin akan sangat membenci dirinya jika ia melahirkan di hari yang sama dengan dimakamkannya Ash. Untuk permasalahan stress Zee, sepertinya Ace tahu jelas apa alasannya. “Anda sudah bisa menjenguknya di dalam. Saya permisi dulu, Tuan.”
“Daddy? Papa tidak apa-apa kan?” tanya Jeff yang bangkit dari kursi yang didudukinya. Senyuman kecil dari Ace membuat Jeff menghela napasnya lega. Ia juga tidak bisa berdiri dengan kuat saat ini. Kematian adik kecilnya membuatnya juga sangat terpukul. Tanpa Zee, mungkin Jeff tidak akan bisa setegar ini. Jeff berpikir untuk membuat dirinya menjadi lebih kuat, kegagalannya dalam menjaga Ash sudah bisa menjadi satu tombak kuat untuk membuat dirinya menjadi lebih kuat lagi dan melindungi keluarganya, tidak terkecuali Daddy-nya.
Ace mengajak Jeff masuk ke dalam kamar inap Zee. Di sana Zee sedang tidur dengan tenang. Ace tidak tega melihat Zee yang seperti ini. Kantung matanya bahkan terlihat hampir memiliki kantung mata. Dan hal itu sudah cukup menghitam. Ia tahu meninggalnya Ash membuat Zee terpukul dengan sangat. Kadang-kadang Zee tidak mau memakan makanannya. Dan itu membuat Ace cukup frustasi.
Jika bukan Ace yang menyuapinya, mungkin Zee sudah tidak mau makan lagi. Satu waktu Ace tidak bisa pulang ke rumah, dan kegiatan menyuapinya digantikan oleh Jeff. Itupun sudah dibujuk oleh Ace. Selain dari mereka berdua, Zee belum mau didekati oleh siapapun. Ace tidak pernah merasa terbebani karena hal itu. Zee bersikap seperti itu karena ia hanya terlalu mencintai anaknya.
Mengingat Ash, membuat Ace sedih. Ia tidak bisa melindungi putrinya sama sekali. Di samping kanan ranjang Zee, Ace menundukkan kepalanya di atas tangannya. Ia merindukan putrinya. Gadis kecil itu bahkan belum ia ajari bagaimana caranya mengendari sebuah mobil, belum ia ajari bagaimana caranya menembak, belum ia ajari bagaimana caranya berkelahi jika suatu saat nanti ada pria yang mendekatinya. Bahkan Ace sudah berjanji pada dirinya sendiri jika suatu saat nanti ada seorang pria yang menyakiti putrinya, ia akan menembak pria itu tepat di kepalanya tanpa ampun.
Tapi janji, hanyalah tinggal janji.
Tidak kalah dengan Ace, Jeff juga sama frustasinya. Di saat seperti ini, biasanya Ash akan selalu menemaninya. Meski tidak berkata atau melakukan apapun, Jeff selalu merasa terbantu hanya karena hal seperti itu. Bahkan satu waktu, Jeff pernah menemukan Ash tertidur di kamarnya karena ia harus pulang terlambat ke rumah. Beberapa pria congkak menganggunya dan ia harus memukul mereka terlebih dahulu baru bisa puas. Kebalikan dari Ace, Jeff justru tidur di sisi kiri ranjang Zee.
Biarkan mereka istirahat sejenak.
Satu hal sama yang mereka rasakan, mereka merindukan seorang gadis kecil ceria yang bernama Ash. Putri tunggal seorang Dominique Thurman, Ashlee Windsor Thurman.
.
.
.
|| || ||
.
.
.
Gelap.
Ace berusaha mencaritahu dimana ia berada saat ini. Sejauh matanya melihat ke sekitar tidak ada satu titik pun cahaya yang mampu dilihatnya. Seseorang kemudian menyentuhnya dari belakang, ia membalikkan kepalanya, Jeff. Ia kemudian memeluk putranya dan menatap anaknya itu dengan tatapan bertanya. Jeff hanya menggeleng tanda ia juga tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Claw
RomanceSebuah kisah yang menceritakan seorang mafia berdarah dingin, Dominique Thurman (35), yang menjalin sebuah hubungan terlarang dengan tukang kebun barunya, Zuriel Portman(17). Jadi, bagaimana kisah kelanjutan Dom dan Zee? Saturday, January 21/2017 09...