Extra [4]

18K 1.8K 90
                                    

"Kau gila?! Kau sudah berjanji padaku untuk pulang bersama orangtuaku! Jadi apa yang kau lakukan di sini dan basah kuyup sendirian? Kumohon, jangan membuatku khawatir," ujar Jeff. Di akhir kalimatnya, ia benar-benar terdengar sangat lelah.

"Maafkan aku. Aku sudah mencari. Tapi tidak menemukan mereka. I was late, I guess." Beau berbicara yang sejujurnya kepada Jeff.

"Lihatlah dirimu. Bagaimana jika kau terkena demam karena hujan ini?"

". . . aku tidak akan sakit semudah itu."

"Ya, ya. Teruslah bicara dan membuat dirimu seolah-olah seperti anak Tuhan yang serba tau."

"Jeff, ada apa denganmu? Kau tidak perlu marah padaku."

"Astaga, maafkan aku. Kau tau, aku hanya sedang sangat mengkhawatirkanmu. Perasaan ini benar-benar menyiksaku, melihatmu yang tidak turun dari mobil orangtuaku membuatku gelisah setengah hidup. Aku bertanya pada mereka tentang keberadaanmu dan mereka tidak tau dimana dirimu berada. Aku benar-benar sangat khawatir, bodoh! Lihatlah matamu, aku membuatmu terluka benar?"

Jeff menyentuh wajah Beau dengan lembut. Wajah itu kini memiliki mata yang sembab. Jeff sangat sedih karena ia tahu, penyebab mata sembab itu adalah dirinya. Jeff kemudian mengecup kedua kelopak mata itu pelan. Beau tidak tahu respons apa yang harus ia berikan, maka dari itu dia hanya diam dan menunggu sampai Jeff selesai melakukannya.

"Jeff, kenap--"

"Ssh, jangan tanyakan kenapa. Karena aku sendiri pun tak tau." Jeff kemudian beralih mengecup dahi Beau, yang kemudian turun kembali ke kedua bulatan pipinya, dan kecupan terakhir tertambat di bibir ranum Beau. Tidak ada yang menolak. Mereka membiarkan diri mereka tenggelam ke dalan satu-satunya kehangatan yang ada di situ.

Sampai akhirnya Jeff melepaskan ciuman itu dan berlari cepat ke dalam mobilnya, mencari sebuah payung yang bisa Beau gunakan untuk ke mobil. Setelah mendapatkannya, ia kemudian membawa Beau masuk ke dalam mobilnya dan mengemudikan mobilnya pulang ke rumahnya.

Setelah tiba di rumah, mereka disambut oleh Ace dan Zee yang juga kelihatan khawatir. Zee segera membawa Beau masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan pria itu membersihkan dirinya di bawah guyuran air hangat. Zee telah menyiapkan segelas susu untuk Beau dan membiarkannya menghabiskan segelas susu itu di hadapannya. Setelah selesai, Zee segera meninggalkan Beau sendiri di kamarnya agar ia bisa beristirahat.

Belum sempat Beau tenggelam ke dalam tidurnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Beau bangun dan segera membuka pintu itu dan mengira-ngira siapa yang ingin masuk ke dalam kamarnya. Tapi di dalam kepalanya, sebuah nama terlintas begitu saja. Dan benar, seseorang yang mengetuk pintu kamarnya adalah Jeff. Dia kemudian memeluk tubuh Beau begitu saja dan menutup pintu kamar Beau dengan kakinya. Pria itu kemudian mendorong Beau perlahan menuju ranjangnya dan membaringkan pria kecil itu ke atas ranjang. Sedang dirinya, ia berlari menuju sisi lain ranjang dan membaringkan tubuhnya sendiri di sana.

"Kau seharusnya beristirahat, bukannya menyusup ke kamar seseorang seperti ini." Beau memutar dirinya menghadap ke sang belahan jiwa.

"Entahlah, aku hanya ingin bersamamu. Biarkan aku tidur di sini malam ini." Jeff mendekat ke arah Beau dan memeluk tubuh Beau perlahan. Seminggu ke depan, akhir semester ini akan berakhir. Beau tidak akan susah-susah untuk menyembunyikan perutnya terhadap orang lain lagi.

Tidak lama, Jeff telah tenggelam dalam tidurnya dengan posisi memeluk tubuh Beau. Sedangkan yang dipeluk, bukannya ikut tidur, ia justru kembali mengingat malam di mana dirinya bisa memiliki benih yang masih terus berkembang di dalam tubuhnya itu.

.

.

.

《《《

Devil's ClawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang