4. Sorry

33.7K 3.3K 169
                                    

"Kenapa Anda terlihat begitu sedih dan tidak bersemangat, Nona muda?" Zee bertanya ke arah Ash yang kini terlihat ogah-ogahan bermain dengan boneka-bonekanya. Jika diperhatikan, ini pertama kalinya Zee melihat wajah Ash yang sesengsara ini. Entah apa yang majikannya itu sembunyikan. Apapun itu, Zee tidak tega melihat majikannya berwajah muram seperti itu.

"Aku hanya... bolehkah aku mengatakan sesuatu Zee?" Ash menatap Zee dengan muka yang memelas. Zee hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa Ash boleh mengatakan sesuatu dengannya saat ini. Jangankan sekarang, Ash boleh mengatakan apapun dengan Zee kapanpun yang ia inginkan. Bukankah itu yang menjadi tugas Zee sekarang?

"Aku rindu Mommy. Aku ingin bisa berbicara dengan Mommy. Aku belum pernah bicara dengan Mommy, beda dengan Jeff. Aku ingin tahu bagaimana rasanya berada di pelukan Mommy. Teman-temanku sangat bahagia di saat mereka menceritakan tentang Mommy mereka," jelas Ash dengan mata yang berkaca-kaca.

Meskipun masa kecil Zee bisa dibilang lebih hancur daripada Ash, tapi setidaknya dia pernah berbicara kepada ibunya. Yeah, meskipun ujung-ujungnya hanya umpatan kasar yang keluar dari bibir ibunya. Tapi tetap saja itu bisa dianggap jika ia pernah berbicara dengan ibunya.

"..." Zee diam bukan berarti dia tidak mendengar dan mempedulikan semua ucapan Ash, hanya saja itu seolah menjadi tanda bahwa ia mempersilahkan Ash untuk melanjutkan ceritanya.

"Apalagi kemarin, aku sempat berpikir kau adalah Mommy. Tapi aku salah. Aku ingin Mommy," ujar Ash sambil meneteskan airmatanya. Gadis kecil di hadapan Zee yang awalnya terlihat ceria dan baik hati itu ternyata memiliki luka yang tidak ada seorang pun yang bisa mengerti. Sangat menyakitkan melihat seorang gadis kecil menangis tersedu di hadapanmu.

Dengan inisiatif, Zee mendekat dan memluk Ash hangat. Ash sempat terdiam beberapa detik setelah mendapatkan pelukan dari Zee, tapi sedetik kemudian ia justru menangis lebih memilukan dari yang sebelumnya. Tangan kecil Ash bahkan membalas untuk memeluk Zee. Gadis itu terus saja menangis dan menangis. Ia menumpahkan segala kepedihan yang ia miliki karena tidak bisa bertemu dengan Mommy-nya.

Banyak orang yang selalu menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang menimpa diri mereka. Tapi bukan itu yang menjadi tujuan Tuhan sebenarnya. Tuhan pasti selalu punya cara untuk membuka jalan kepada mereka yang Ia sayang. Tuhan pasti selalu punya cara untuk membahagiakan umat-Nya. Tidak terkecuali, siapa pun itu.

Mungkin karena kelelahan menangis, Ash kini jatuh tertdur di dalam pelukan Zee. Ia terlihat sangat lelah, matanya bengkak dan juga sembab. Wajahnya basah karena airmata. Zee dengan perlahan menidurkan Ash di atas ranjangnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini ia tidak akan mungkin bisa membangkitkan Mommy-nya kan? Itu akan sangat mustahil.

Zee kemudian pindah ke kamar Jeff, ingin melihat keadaan putra sulung keluarga Thurman itu. Setelah mengetuk pintu beberapa kali, Zee sama sekali tidak mendapatkan jawaban. Jadi Zee memberanikan dirinya untuk membuka pintu kamar Jeff. Zee kaget seketika ketika melihat Jeff dengan wajahnya yang juga ikutan sembab entah karena apa. Dengan perlahan Zee mendekati Jeff, ia kemudian memberanikan dirinya untuk mengusap kepala Jeff pelan.

Mata Jeff yang awalnya kosong kini bergerak untuk melihat ke arah Zee yang menatapnya penuh prihatin. Jeff seolah malu karena Zee melihat keadaannya yang seperti ini, ia tidak mau dilihat oleh orang lain. Tapi apa dayanya? Mungkin jika dengan Zee, ia tidak akan apa-apa. Airmata Jeff kembali keluar, melihat Zee yang mengusapnya seperti ini membuatnya kembali menangis tersedu. Jeff kemudian bangkit dan memeluk tubuh Zee kuat.

"Tidak apa-apa Tuan Muda, menangislah. Lepaskan dulu semuanya, jangan Anda pendam." Mendengar itu membuat Jeff meraung, ia menangis. Seorang remaja pria sepertinya menangis di pelukan remaja pria lainnya, rasanya seperti orang bodoh. Biarlah, biarkan Jeff menjadi orang bodoh untuk sekali saja. Tangisan Jeff sama memilukannya dengan tangisan Ash.

Devil's ClawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang