Extra [3]

18.6K 1.9K 288
                                    

Media : the definition of beauty

Sikap Ace kepada Beau pun sudah tidak sekejam dulu, hampir setiap hari jika ia tidak sengaja bertemu dengan Beau, ia akan menanyakan hal apa yang Beau butuhkan. Beau juga semakin dekat dengan Zee dan Ash, Ace mulai sedikit tidak keberatan. Memangnya apa yang akan dilakukan oleh dua pria yang bisa hamil? Menghamili satu sama lain? Ace tidak percaya. Zee hanya mencintai dirinya seorang dan melihat sang suami memiliki teman di rumahnya membuat Ace tidak terlalu mengkhawatirkannya lagi.

Usia kandungan Beau juga sudah menginjak empat bulan, terkadang Beau menggunakan kemeja Jeff yang agak sedikit besar agar perutnya tidak terlalu terlihat. Bulan depan adalah akhir dari semester tiga, Beau akan mengambil cutinya untuk satu semester. Sebenarnya ia belum bisa mengambilnya, tapi Ace bilang dia bisa mengurus semuanya jadi Beau agak sedikit tenang mengenai hal ini.

"Besok adalah hari libur. Kau mau jalan-jalan? Kulihat kau hanya di rumah terus dan menemani Papa. Kau tidak bosan?" Jeff bertanya kepada Beau sambil memutar kemudi mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya.

"Aku tidak bosan sama sekali. Papamu adalah orang yang luar biasa," jawab Beau sambil merapikan kancing kemeja Jeff yang ia kenakan. Semua baju Beau agak kecil dan pas di tubuh, maklum semua bajunya sudah beberapa tahun ia kenakan. Jadi sudah tidak ada lagi yang sedikit longgar di tubuhnya. Untuk membeli yang baru pun ia tidak tahu mau membelinya dengan apa? Ia sudah berhenti bekerja. Lebih tepatnya dipecat, ketika Ace menemuinya tempo hari. Beau harus bolos bekerja sehari, berhubung dia masih trainee, jadilah dirinya dipecat begitu saja.

"Jadi kau tidak mau jalan-jalan?"

"Kau tidak punya acara dengan Jeni?"

Jeni belum tahu jika Beau tinggal serumah dengan Jeff. Menurut Beau, kesedihan Jeni akan bertambah jika dia tahu Beau tinggal serumah dengan Jeff. Maka dari itu, untuk pertama kalinya, Jeff setuju dengan saran Beau.

"Kurasa tidak."

"Baiklah. Besok aku akan bersiap-siap. Jam berapa?"

"Bagaimana kalau pagi?"

"Baiklah, aku akan menunggumu."

.

.

.

》》》

.

.

.

"Kau mau kemana?" Zee bertanya kepada Beau yang terlihat rapi saat ini. Beau menunggu Jeff di ruang tamu, ia sudah menunggu selama sepuluh menit di sini.

"Jeff ingin mengajakku jalan-jalan, Zee." Raut bahagia yang terpasang di wajah Beau membuat Zee sangat senang. Hal seperti ini bisa membuat Beau sebahagia ini? Zee harap Jeff mau mengajaknya jalan-jalan setiap hari.

Bagi Zee, tidak masalah jika Jeff ingin melabuhkan hati kemana. Menurutnya, Jeni adalah gadis yang sangat manis meski jika bertemu dengan dirinya, Jeni terlihat sedikit terganggu. Meski ayah Jeni pemilik saham terbesar di sebuah casino ternama, tapi ibunya adalah penganut paham katolik keras. Jeni jelas menghabiskan waktu lebih lama bersama dengan ibunya dibanding dengan ayahnya yang selalu sibuk. Sebuah hubungan yang tidak terdiri dari seks yang berbeda, tetaplah salah bagi umat penganut agama yang patuh. Dan itulah Jeni, meski dia berusaha baik di depan Zee jika bersama dengan Ace ataupun Jeff.

Sepertinya Jeff belum pulang dari kemarin karena pintu kamarnya sudah diketuk oleh Beau namun tidak ada jawaban. Makanya Beau menunggu Jeff di ruang tamu. Sepertinya Jeff menginap di rumah Jeni menurut Beau, ia sudah sangat hapal dengan kebiasaan Jeff jika malam minggu tiba.
Menit silih berganti menjadi jam, Beau sudah menunggu selama enam jam. Matahari sudah bersinar terik di luar. Beau mulai gelisah, ia menimbang apakah ajakan Jeff kemarin hanya gurauan saja? Dan dengan bodohnya Beau menganggapnya serius.

Devil's ClawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang