Chapter 18

11.3K 625 45
                                    

Jungkook mendesah gelisah sembari berlari mencari istrinya.

Jeon Jungkook bodoh! Ia mengutuk dirinya sendiri dan melihat kesana kemari untuk mencari Yeri. Dia tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan ini kepada Yeri.Apakah Yeri masih akan memaafkannya?

"Yeri, tunggu!" Jungkook menarik lengan Yeri ketika akhirnya dia menemukan Yeri tengah berlari tanpa arah, sampai akhirnya mereka berhenti ditaman.

Jungkook masih ingat dengan tempat ini .Taman ini adalah tempat saat dia berbagi kesedihan dengan Yeri beberapa bulan lalu,saat dia mengajak Yeri membolos.

Disini tidak ada orang-orang karena taman ini berada di pojok belakang taman hiburan. Hanya ada mereka berdua. "Tunggu Yeri!Kumohon tunggu!"

Yeri tidak mengucapkan apapun.Dia membiarkan Jungkook memegang tangannya erat. Akhirnya Yeri menolehkan kepalanya dan Jungkook semakin bersalah melihat mata istrinya yang bengkak khas habis menangis meskipun sekarang air mata itu sudah tidak ada.

"Maaf." Jungkook meminta maaf. "Maafkan aku!"

"Kau mengucapkan itu berkali-kali, aku bosan." Ujar Yeri dingin. "Dan kau melanggar peraturan."

"Aku tahu.Aku bodoh, aku brengsek, aku mengerti kau marah, maafkan aku Yeri.Aku benar-benar minta maaf." Jungkook menggenggam tangan Yeri erat sembari memejamkan matanya bersalah. "Maaf."

"Bisakah kau berhenti menyakitiku?" Yeri mulai menangis. "Aku lelah."

"Aku..." Jungkook menggigit bibirnya bersalah kemudian menarik Yeri kedalam pelukan erat. "Maafkan aku Yeri,kau bisa menamparku sekarang! Kau bisa memukulku,menendangku, lakukan apa yang kau inginkan, tapi kumohon maafkan aku dan jangan membenciku!"

"Kenapa aku harus mempercayaimu? Kenapa aku tidak bisa berhenti mempercayaimu? Kau selalu menyakitiku tapi hatiku tidak bisa tidak mempercayaimu" Yeri terisak. "Kenapa aku tidak bisa membencimu? Kenapa?"

"Yeri." Jungkook mempererat tangannya disekeliling tubuh Yeri. "Sial!Aku memang pria brengsek,aku menyakitimu lagi."

Perlahan Jungkook melepaskan pelukannya kemudian menangkup kedua pipi Yeri. Menyeka air mata Yeri dan menatap matanya dalam penuh rasa bersalah.

Yeri menghela nafas beratnya. Mata Jungkook.Disana terdapat sesuatu yang membuatnya mempercayainya, yang membuatnya terus berjuang untuknya. Disana terdapat keajaiban yang membuat Yeri merasa takjub.

Dirinya tahu kelemahannya adalah mata Jungkook. Dirinya tidak bisa menolak 'mata meminta maaf' tersebut. Ini sulit.Sangat sulit untuk membenci seorang pria bodoh bernama Jeon Jungkook.

"Bersihkan!" Ujar Jungkook lembut. "Bersihkan bibirku!"

Yeri terdiam. Perlahan dia mendekatkan dirinya dengan Jungkook ,membuang jarak diantara mereka lalu dengan pelan mencium bibir Jungkook.

Dia benci ketika bibir lain menempel dibibir suaminya,terutama bibir milik Yein. Yeri membencinya dan dia tidak tahu kenapa.

Yeri terus mencium bibir Jungkook,menghisap semua bagian bibir Jungkook berharap tidak ada bekas bibir Yein yang tersisa disana.

Jungkook hanya diam sembari memejamkan matanya membiarkan Yeri mencium bibirnya menghapus bekas Yein.Dia sedikit sedih,Yeri akan menghapus bekas bibir Yein disana,tapi itu lebih baik daripada melihat Yeri-nya menangis.

"Sudah bersih, bukan?" Jungkook membuka kedua matanya sesaat setelah Yeri menyudahi ciumannya. "Jangan menangis lagi sayang!"

Yeri mendengus kemudian mengalihkan pandangannya. Dia tidak bisa tahan melihat mata indah Jungkook. Tetapi Jungkook memegang dagunya, menyuruhnya untuk tetap menatapnya.

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang