Chapter 13

7.5K 614 54
                                    

Jungkook merebahkan dirinya di kasur, ia memijat kepalanya karena terasa sedikit pusing.

Yeri datang dan menemukan Jungkook tidak dalam suasana hati yang baik. Pria itu benar-benar aneh semenjak mereka pulang dari sekolah sore ini.

"Kuki, kau ingin makan sore denganku? Atau kau mungkin ingin makan sendiri?" Tanya Yeri hati-hati dari luar pintu kamarnya.

Jungkook tetap diam sambil memejamkan matanya.Yeri yang penasaran ada apa dengan pria itu pun menghampirinya.Ia duduk di ujung tempat tidur sambil terus menatap Jungkook.Ia mengulurkan tangannya untuk membelai rambut pria yang kini menjadi suaminya.

Tiba-tiba Jungkook menarik tangannya membuatnya terperanjat kaget.

"Ma, maaf.. Apa aku membangunkanmu?" Tanya Yeri dengan gugup.

"Tidak, tidak apa-apa," Jungkook tersenyum sembari duduk dikasur. Ia membelai kepala Yeri. "Apa aku mengagetkanmu?"

"Iya." Yeri memutar bola matanya. "Ngomong-ngomong, aku sudah memasak makanan untukmu,apa kau mau memakannya?"

"Tentu." Jungkook menganggukan kepalanya.

Mereka berdiri bersama dan keluar dari kamar. Ini aneh untuk duduk dan makan saling berhadapan tanpa adanya percakapan diantara mereka. Berkali-kali Yeri menatapnya, hari ini Jungkook benar-benar aneh. Tiba-tiba Jungkook mendongakkan kepalanya dan menangkap mata Yeri yang langsung mengalihkan pandangannya.

Jungkook memicingkan matanya."Kenapa kau melihatku?"

"Aku tidak melihatmu," Jawab Yeri dengan gugup. Sial, kenapa tiba-tiba Jungkook melihat dirinya ketika tengah mencoba mencari apa masalah Jungkook dari wajahnya?

Jungkook mengangkat sebelah alisnya lantas mengulas seringaian. Yeri memutar bola matanya dan memutuskan mengambil piring dan gelas lantas mencucinya dengan hati-hati sedangkan Jungkook memilih untuk kembali kekamar.

Yeri menghela nafasnya sesampainya ia di tempat cuci piring. Perlahan air matanya jatuh. Hatinya sedikit susah untuk menerima kenyataan tentang pernikahan ini. Jungkook juga sama. Ia juga tidak menginginkan pernikahan ini.

"Ini tidak adil." Isakan Yeri disela-sela tangisannya.

"Aku tahu." Terdengar suara Jungkook dari belakangnya . Yeri terkejut dan dengan sigap ia mengeringkan tangannya lantas menyeka air matanya. Dia tidak percaya jika Jungkook ada disana, dia pikir Jungkook sudah berada dikamar. "Yeri.."

"Pergilah, aku baik-baik saja." Ujar Yeri dingin,menolak untuk melihat wajah suaminya.

"Tidak." Jungkook menghampiri dan memeluknya dari belakang. "Maaf.. mungkin aku harus lebih memperhatikanmu."

"Tidak, kau tidak perlu melakukan itu! Jangan memaksa dirimu sendiri karena aku baik-baik saja." Ujar Yeri sembari tersenyum lebar.

Jungkook tetap menatapnya dengan tatapan sedih . "Aku baik-baik saja Jungkook, mesum jelek menyingkirlah sekarang!"

Jungkook tertawa ketika Yeri mendorongnya. Senyuman terulas dibibirnya dan kemudian pergi.

------

Di malam hari Jungkook dan Yeri sedang duduk bosan.Rumah terasa sepi. Orangtua Yeri belum pulang, mereka bilang jika mereka harus menghadiri acara teman mereka dan mungkin akan pulang sangat telat. Yeri berbaring disofa sedangkan Jungkook duduk disebelahnya. Mata mereka sibuk menonton televisi. Tak ada satu katapun yang terlontar dari mulut mereka.

"Bosan."Akhirnya Yeri membuka mulut.

"Sangat." Jungkook mendengus. "Aku pikir kita harus menonton DVD, acara tv malam ini benar-benar menyedihkan." Jungkook berjalan menuju pemutar DVD dan mulai untuk memilih film. Yeri mengambil handphone-nya dan mulai untuk mengirim pesan untuk Saeron.

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang