Chapter 19

11.7K 612 99
                                    

Yeri membuka kedua matanya saat dirasanya matahari telah bersinar dibalik gorden putih kamarnya.Ia merasakan lengan berotot tengah melingkar dipinggangnya.

Yeri tersenyum sembari menolehkan kepalanya untuk bertatap wajah dengan suami tampannya. Jungkook masih tertidur lelap, ia bisa mendengar dengkuran kecil Jungkook dijarak sedekat ini.

Yeri mengelus kepala Jungkook sayang lalu mencium puncak kepalanya.Jungkook sempurna. Yeri tak pernah berfikir jika dia akan menikah dengan seseorang yang memiliki banyak kesempurnaan seperti Jungkook.

Perlahan Yeri menyentuh bibir Jungkook.Bibir yang selalu membuatnya candu dan tak berdaya.Yeri terkekeh mengingat Jungkook adalah pencium yang hebat.

Tiba-tiba Jungkook mengigit jarinya pelan, Yeri terperanjat kemudian tertawa ceria.

"Apa yang kau lakukan mesum jelek?" Yeri terkekeh, dia membiarkan Jungkook tetap menggigit jarinya dengan gemas.

"Tidak ada." Jungkook tersenyum sembari melepaskan jarinya. Perlahan Jungkook memeluk tubuh Yeri dan memberinya ciuman di kedua matanya. "Kau baik-baik saja?"

Yeri bangkit dari tidurnya lalu duduk dan menempatkan tangan mulusnya diwajah Jungkook. Ia tersenyum cerah dan Jungkook bersumpah dia tidak pernah melihat Yeri tersenyum secerah itu. Jungkook balas tersenyum, dia merasa sedikit kecewa dan khawatir. Mungkin tadi malam terlalu cepat.

"Tentu saja aku baik, kenapa?" Jungkook tertegun.

"Kau baik-baik saja dengan semua ini?" Jungkook bangun dan duduk disebelahnya. Yeri menutup badannya menggunakan selimut kemudian menatap Jungkook bingung. "Maksudku kau tidak berfikir ini terlalu cepat untuk kita?"

"Aku tidak tahu." Yeri mengendikkan bahunya sembari membuang wajahnya dari Jungkook. Apa Jungkook tetap tidak yakin dengan perasaan mereka? Apa tadi malam hanya mimpi untuknya? "Kau juga berfikir seperti itu?"

"Aku juga tidak tahu, aku memikirkan tentang apa yang kau rasakan padaku dan aku merasa berdosa jika aku tidak merasakan yang sama sepertimu." Jungkook menyentuh dagu Yeri,menghadapkan pandangan gadis itu padanya,dia ingin melihat apa yang dirasakan gadis itu melalui matanya."Yeri ..."

"Menyesal?Yeri menoleh untuk menatap wajahnya. "Kau menyesal dengan apa yang kita lakukan? Jika iya, bilang saja aku akan mengerti Jeon."

"Bukan, bukan itu maksudku.Kau salah paham tentang itu Yeri. "Jungkook menggenggam tangannya.

"Itu aku? Atau Yein?" Tiba-tiba Yeri bertanya. "Ketika kita melakukannya, siapa yang ada dipikiranmu? Aku atau Yein? Ketika kau bilang kau mencintaiku, siapa yang ada dipikiranmu? Aku atau Yein?"

Jungkook tidak mengucapkan apa-apa. Dirinya mencoba memahami apa yang ia pikirkan tadi malam. Tapi ia yakin itu adalah Yeri.Yang ia lihat dan pikirkan adalah Yeri.Dia sudah mencintai Yeri,dia yakin itu.

"Dirimu." Akhirnya Jungkook menjawab. "Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir dan itu langsung datang dari hatiku, tak ada lagi Yein, mengerti?"

Yeri mengigit bibirnya, dia tetap ragu karena Jungkook terlihat bingung ketika dirinya mengucapkan kalimat itu. Dan Yeri tahu semua orang bisa berubah. Semua orang bisa berubah diwaktu yang sama. Yeri takut jika Jungkook akan mencintai dirinya hanya sementara. Ia takut semuanya akan berubah menjadi lebih buruk daripada sebelumnya.

"Kau tidak percaya padaku? Masih ragu? Bagaimana bisa aku lakukan hal semalam jika bukan karena aku mencintaimu Yeri.Kau tidak mempercayaiku?" Jungkook mengelus pipi Yeri. .

"Kuki, kau tahu semua orang bisa berubah." Yeri menyentuh rambut Jungkook, mengelusnya perlahan, membuat rambutnya berantakan sehingga membuat Jungkook menjadi hot dan cool disaat yang bersamaan.Yeri suka melihat rambut Jungkook yang berantakan.

Unexpected MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang