Spc. SisDesTa 2

979 54 16
                                    

"Aku tidur sini ya!"

Keesokan Harinya..
"Okta!!" Teriak Desy panik ketika mengetahui Okta tidak pulang sejak tadi malam.

"Astaga Ci Des.." Shani menutup telinganya karena teriakan Desy yang begitu keras.

"Okta mana?!" Ucap Desy sambil menghampiri Shani.

SHANI POV
"Okta mana?!" Ekspresi Ci Des bisa sekhawatir ini?

Aku menunjuk ke arah luar dengan cekatan nya Ci Des menarik tangan ku untuk mengikutinya.

Ting..
Lift terbuka kemudian Ci Des menekan tombol untuk menuju lantai 1.

Ting..
Ci Desy menarik tangan ku sampai keluar asrama. "Dimana?!"

"Ci Desy tenang dulu.." Ucapku menahan tangan nya yang ingin menarikku lagi ke suatu tempat yang sudah pasti tidak ada Okta disana.

Ci Desy berusaha menenangkan dirinya.. "Dimana?"

"Jadi.. Okta itu di kamar Sisca.. Kamar 11.." Ci Desy menepok jidatnya? Salah sendiri maen tarik tarik.

SHANI POV END

Desy menepok jidat miliknya. "Gak bilang daritadi!!" Ucap Desy sambil mengerucutkan bibirnya lalu pergi meninggalkan Shani.

"Dah! Selamat mencari Okta Ci Des!!" Shani kemudian pergi menuju ke Kantin.

Desy terus menerus bergumam menyalahkan Shani.. Padahal sudah jelas bahwa Desy yang salah?

"Ci Dey!!!!" Ucap Seseorang yang berdiri di depan pintu sambil memegang boneka kesayangan nya itu.

"Loh Okta?" Tampak Air mata menutupi mata Okta disana.

Sebelumnya...
"Makasih Sis buat tadi malem!" Okta tersenyum lalu berpisah dengan Sisca.

"Yakin gak mau ikut sarapan?" Okta mengangguk lagi. Sisca menghela nafas lalu menarik aurel untuk mengikutinya ke kantin. "Yaudah ya Ta!"

Okta tersenyum sambil melambaikan tangan ke arah Sisca dan Aurel yang mulai masuk ke Lift.

Kemudian Okta berjalan sebentar sebelum akhirnya berada di depan Kamar 15 yaitu Kamar nya sendiri.

Okta mencari keberadaan kunci di piyama nya? Piyama? Okta memang masih memakai piyama.. Baru bangun..

"Kok gak ada.." Okta berpikir sejenak.. Mengingat-ingat kejadian semalam sebelum ia pergi ke Kamar Sisca..

"Ah Iya aku lupa bawa kunci" Ucapnya sambil menggaruk belakang kepalanya.

Tok.. Tok.. Tok..
"Ci Dey! Ci Shani! Hhhh" Okta menghela nafas pelan. "Masih tidur kali ya?"

Dug! Dug! Dug!
"Ci Dey! Ci Shani!" Okta mengetuk pintu lebih keras. "Ci Dey!!!" Air mata Okta mulai menutupi sebagian matanya.

"Loh Okta?" Okta yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Desy lalu lari mencoba meraih Desy.

"Ehh maen mau meluk.." Desy yang mengerti Okta akan memeluknya pun langsung menghindar.

"Ci Dey!" Okta pun mengerucutkan bibirnya dan memasuki lift.

"Mau kemana?" Okta yang ngambek itu hanya diam sambil mengalihkan pandangan nya kearah lain.

Kruyk...
Perut Okta berbunyi dan membuat Desy yang mendengarnya terkekeh. "Mau makan? Yuk deh" Desy ikut masuk ke lift tapi Okta tetap tidak mau menatap Desy.

Desy menghela nafas pelan lalu menekan tombol untuk menuju ke lantai pertama.

Ting..
"Yuk" Desy menarik tangan Okta untuk mengikutinya.

Seishun High School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang