47

617 35 8
                                    

Pepohonan, embun pagi
bagaikan desahan seseorang
Danau yang tidak ada di peta
airnya tenang bagaikan tertidur

Kehilangan kata-kata
Kesedihan yang terlalu sepi
Di ujung akhir kenangan ini
Tempat yang dahulu ingin kudatangi

Sampai mana pun dirimu kucintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya
pertemuan kita

Kumohon
maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon
kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Bagai melempar batu ke danau
di hatiku riak air meluas
Tak bisa dengan orang lain
Apakah ini tak boleh?

Kapal di tepian danau
diikat tali yang sangat erat
Jika menghindari keramaian
harus pergi ke dunia yang amat jauh

Jangan kamu salahkan diri sendiri
Janganlah kamu menangis sendirian
Saling memahami kebahagiaan
ciuman
ikatan yang erat

Jikalau
dahulu aku tidak terlahir seperti ini
tak akan pernah berpisah
Jikalau
dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat

Sampai mana pun dirimu kucintai
Sampai kapan pun dirimu dicintai
Saling mempercayai keabadian
Dosanya
pertemuan kita

Kumohon
Kumohon
maafkanlah cinta kita ini
yang tak terkabul
Sembunyikan dalam hati
Kumohon
kepada takdir yang kejam ini
berserah diri
Kita berdua yang terlarang

Dahulu aku tidak terlahir seperti ini
tak akan pernah berpisah
Jikalau
dahulu aku tidak terlahir seperti ini
Kita berdua kan terikat

Ayo kita naik kapal ke danau
Kalau lelah mendayung, tidurlah dalam dekapanku
Karena dalam mimpi, kita, terus saling mencinta

Gracia dan Veranda menyudahi nyanyian mereka. Seluruh penonton bertepuk tangan.

"Kok kayak dari hati ya.." Ucap Shani datar tapi tajam.

"Eh anu Ci, aku bisa jelasin" Gracia langsung menarik Shani keluar.

Ke5 orang yang berada disana hanya menatap keduanya bingung.

"Mereka ngapain sih?"

"Gk tau gue Nin"

"Sekarang kan hari minggu tuh, mending ngapain?"

Veranda tampak berpikir. "Ke Mall?"

"No"

"Liat bunga sakura?"

"Leh ugha"

"Dimana emang Kak?"

"Gak jauh dari sini kok"

"Berapa menit?"

"Setengah jam lah.. Naik sepeda"

"Yaudah yuk, mumpung masih jam 7 nih" Ajak Shania sambil berdiri dari sofa.

"Mending mandi dulu?"

"Oh pantes tadi ada bau bau yang nggak enak ternyata bau lu ya Nin"

"HEH LISAN!" Anin menoyor Desy.

"Ampun Bosque"

*******

Kini ketujuh gadis itu tengah berada di sebuah taman sakura. "Mending kita mencar deh" Ucap Gracia sambil menarik Shani menjauh.

Seishun High School [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang