Haiiiiii, aku fast update nih. Sesuai permintaan kalian.
Tapi sorry2 aja ya kalo makin ngawur dan jalan ceritanya gak sesuai harapan kalian. Happy reading.
Komen masukan2 nya dong.
***
Satu minggu Refeno selalu pulang larut malam, Annika tidak curiga lagi karena memang seminggu yang lalu Annika menemukan Refeno diruangannya memang sedang lembur.
Reno selalu saja merengek ingin kepada ayahnya jika hendak tertidur, selalu protes setiap pagi ketika Ayahnya tertidur disampingnya.
"Ayah napa sih pulang malem banget mulu, abang kan mau bobo sama ayah." Protes Reno pagi itu, dan Refeno hanya tercenung, entah mengapa.
Dan hal yang dilakukan Refeno bukannya menjawab pertanyaan sang anak, hanya tersenyum dan mencium puncak kepala anak pertamanya itu.
***
Dua minggu Refeno tetap dengan rutinitas pulang malamnya, berangkat pagi. entahlah apa Refeno tidak merindukan bermain dengan anak anaknya, tidakkah dia ingin menyaksikan tumbuh kembang Vier yang tiap hari makin pintar.
Annika sakit hati sendiri melihat anak anaknya yang kurang perhatian Refeno.
Sesibuk apasih Refeno? Sebanyak apa tugas tugas kantor nya? Apakah lebih penting daripada keluarganya? Tidak adakah waktu sedikit saja untuk anak anaknya?
iPhone Annika berdering, "Hallo?" Annika menjawab telfon dari Nabila.
"Hallo, sayangku. Hangout yuk? Bete deh, suami sibuk kerja, kita diem mulu dirumah." Ajak Nabila di sebrang telfon sana.
"Bentar bil, izin dulu sama Refeno."
"Elahh jangan izin, yang ada tuh ya si Eno bakal ngelarang lahh."
"Tau sendiri kali, kalo ga izin si Eno bakal lebih marah, tau kan ngamuknya kayak apa. Bentar, tar ditelfon lagi." Annika mematikan sambungan telfonnya dengan Nabila.
Annika mengdeal nomor Refeno, tetapi tak kunjung diangkat.
Telfon ke 5, barulah Refeno mengangkagnya dengan nada tak mengenakan ditelinga Annika.
"Hallo? Ada apa sih?" Tanya Refeno dengan nada sewot, seperti tak ingin diganggu.
"Aku mau minta izin hangout sama Nabila." Kata Annika cepat.
"Gak boleh."
"Sama anak anak kok."
"Gak boleh!"
"Bentar doang kok." Kata Annika kekeuh.
"Gak boleh ya gak boleh, Annika!" Kata Refeno keras, Annika yang tanpa sadar menangis, langsung saja menutup telfon nya.
Annika mengirimkan pesan kepada Nabila.
Maaf bil, aku gak bisa, anak anak takut kenapa kenapa.
***
Annika sudah seperti dikurung dirumah saja, keluar rumah sebentar saja dilarang. Kesehariannya hanya bersama anak anaknya didalam rumah.
"Bunda kenapa nangis?" Reno yang sedang tidur siang terbangun, Reno tertidur disamping Annika menghapus air mata Annika dengan tangan kecilnya.
Annika tersenyum, lalu meraih tangan mungil itu, lalu menciumnya berkali kali.
"Abang sayang gak sama bunda?" Tanya Annika.
"Iya dong." Jawab Reno cepat.
Annika tersenyum, menciumi wajah Reno yang mirip Refeno, lalu menarik Reno kedalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
Romance(18+) Sequel dari Slighted!!! yang mau baca cerita ini, coba baca Cerita Slighter dulu, biar nyambung dan paham.