Lagi galau, lagi bad feeling, jadi, dari pada uring uringan, mending lanjut cerita. Ahahaha.
Kalo ada salah nama, aku minta comment koreksi yaa kasi tahu aku.
Maaf kalo makin ngawur, yukkk bacaaaaaaa.
Yang punya bigolive follow punya aku dong namanya Nika Nistia
***
Ayah
Bund, ayah bakal lembur dan pasti pulang telat. Janga ditungguin, bakal pulang malam banget, karena ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan malam ini juga.
Itulah isi whatsapps dari Refeno, kurang lebih.
Annika terdiam beberapa saat, Refeno lembur? Tumben sekali. Biasanya dia tak sabar untuk pulang ke rumah secepat mungkin, agar bisa bertemu kedua anaknya dalam keadaan masih terbangun, karena Refeno selalu ingin bermain bersama kedua anaknya sebelum mereka tertidur.
Apa benar Refeno lembur? Pikiran negatif Annika semakin menjadi jadi ketika mengingat perkataan tante tantenya waktu membicarakan tanda tanda om nya selingkuh. Salah satunya selalu pulang malam, Annika tercenung, lagi pula ini pertama kalinya Refeno pulang malam, tidak berkali kali, belum tahu jika besok lembur lagi baru bisa disebut berkali kali.
"Bunda, ayah mana?" Reno yang tertidur disamping Annika tiba tiba terbangun dan memeluk Annika dari samping.
"Ayah kerja, sayang." Annika balik memeluk anak pertamanya itu.
"Sampe malem kayak gini, bund?" Tanyanya polos
"Tentu saja."
"Pengen tidur sama ayah." Rengek Reno.
"Reno, jangan buat bunda sedih."
"Abang bikin sedih gimana, bund?" Tanya Reno polos
"Dengan abang meminta tidur dengan ayah yang jelas jelas belum pulang, jangan minta yang gak ada deh. Buat apa ada bunda? Kan bisa tidurnya sama bunda. Kalo ada ayah juga kan abang selalu tidur bareng ayah." Jelas Annika, Reno menatapnya dengan serius.
"Maafin abang." Reno berhambur ke pelukan Annika, memang anaknya yang satu itu sifatnya percis seperti Refeno cuek, tapi entah kenapa jika kepada Annika, Reno sangat amat romantis, selalu meminta maaf jika melakukan kesalahan sedikit saja, bukankah itu manis? Dan Reno selalu menurut padanya.
"Tentu saja bunda selalu memafkan anak bunda yang tampan ini." Jawab Annika, kedua tangan Reno langsung menangkup kedua pipi Annika dengan sedikit membuat Annika menundukan badannya, lalu bibir mungil Reno menciumi wajah Annika, membuat Annika balas menyerang Reno yang terkikik geli. Anaknya yang satu itu memang sangat menggemaskan.
"Love u bunda." Reno merebahkan tubuhnya disamping Annika yang sudah rebahan, lalu Reno membalikan tubuhnya menghadap pada Annika, tangan mungilnya memeluk badan Annika kuat.
"Tidur, tampan!" Titah Annika
"Apa bund? Tampan?" Tanya Reno, Annika mengangguk yakin.
"Tentu saja Abang tampan, abang kan mirip Ayah, dan menurut abang dan yang lain, Ayah sangat luar biasa tampan." Celoteh Reno, Celotehan Reno membuat Annika tercengang kaget, sejak kapan anaknya bisa bicara seperti orang dewasa seperti itu.
"Abang bicara ngikutin siapa?" Selidik Annika
"Ngikutin gimana bund? Abang gak ngerti deh." Reno mengerutkan keningnya.
Annika menepuk jidatnya, bagaimanapun anaknya masih belum bisa mencerna pertanyaan yang berat dan membingungkan.
"Maksud bunda, kata kata tadi tentang ayah tampan, abang dapet darimana?" Ralat Annika.

KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacle
Storie d'amore(18+) Sequel dari Slighted!!! yang mau baca cerita ini, coba baca Cerita Slighter dulu, biar nyambung dan paham.