Javanese Alpha

17

Badan Herman mulai bergetar hebat, dia sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya.

Herman langsung menyerang Vampire itu hingga jatuh ketanah.

Ia menancapkan kuku kukunya ke badan Vampire itu dan melemparkannya ke salah satu pohon besar.

Namun Vampire itu tergolong dalam golongan Vampire yang kuat, Vampire itu langsung bangun dan menyerang Herman yang telah berubah menjadi werewolf yang sangat besar matanya berwarna kemerahan menandakan dia benar benar sedang terbakar api kemarahan.

Namun semua yang dilakukan Vampire tersebut sia sia saja karna dia 4 : 5 dengan Herman. Dengan kata lain Herman setingkat lebih kuat dibanding vampire itu.

Sepertinya Pack Herman akan memenangkan peperangan tersebut karna sudah banyak Vampire yang tergeletak mati karna serangan Pack Herman dan tersisa hanya 1 Vampire dan mungkin Vampire itu yang terkuat atau bagai mana aku tidak tau.

"Siapa kamu ???" Jeritan itu keluar dari mulut Herman yang sedang dikuasai amarahnya.

"CEPAT BUNUH DIA Tian !!" Perintah Herman pada Tian betanya.

"Siap Alpha" kata Tian menuruti perintah Alphanya.

Sekarang kita sudah membunuh mereka semua. Aku sangat benci pada kaum Vampire yang bisanya hanya menyusahkan bangsa lain, mereka selalu berkhianat selalu membangkang dan mereka hanyalah Sampah. Kulangkahkan kaki ku melewati mayat mayat yang berserakan di lantai. Aku tersenyum sinis karna telah membunuh mereka setidaknya Vampire Sampah itu sudah berkurang.

Aku menyusuri kastil ini untuk mencari Fitria Mateku, tiba tiba aku mendengar suara kecil dan ternyata suara Tian.

"Alpha aku telah menemukan Luna Fitria"

"Dimana dia cepat bawa aku kesana !!"

Ternyata disana sudah ada Acha yang menemani Fitria dan Sesampainya Herman di tempat Fitria, Herman langsung memeluk Fitria dengan perasaan lega dan sedikit cemas.

"Sayang apakah kau baik baik saja ?? Apa kau terluka ??" Herman memutar mutar badan Fitria untuk mengecek keadaan Fitria.

"Aku baik baik saja Herman, aku rinsu padamu aku takut di tempat ini gelap dan dingin saat malam datang"

"Maafkan aku Fitria sayang aku terlambat membebaskanmu"

Tiba tiba dalam percakapan mereka Fitria memeluk Herman sangat kencang.

Terima kasih yang sudah baca dan Jangan lupa Vote 😒