EHH.. PART 26

16 2 0
                                    

"Fitria Cahya Ningmas apakah kau mau menjadi istriku. Aku tidak bisa melihatmu bersama dengan pria lain selain aku" pria tersebut berdiri dan menggenggam tangan Fitria. Fitria tidak menyaka bahwa pria tersebut adalah Herman.

Herman terlihat sanyat berubah, bajunya yang basah, bulu halus yang tumbuh di muka,  mata yang menjelaskan bahwa ia sangat sedih dan garis hitam di bawah matanya menunjukan bahwa ia terlihat seperti tidak terawat. Tidak seperti dahulu yang sangat rapi dan bersih.

"Kenapa kau seperti ini Herman." bentak Fitria kepada Herman yang telah berdiri di dapannya.

"Aku seperti ini juga gara gara kau yang telah mencampakan aku. Apakah kau tidak tau bahwa aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa jauh darimu. Apakah kau terlalu bodoh sampai sampai kau tidak tau bagaimana persaanku saat kau sedang bersama Reno" Herman membentak mencaci Fitria mengunggakapkan semua rasa yang telah ia rasakan beberapa tahun ini saat Fitria lebih memilih bersama dengan Reno musuh Herman sendiri.

"Apakah kau tidak tau Ibumu sangat khawatir dengan keadaanmu. Kau hanya mementingakan perasaanmu sendiri. Kau tidak pernah berfikir tentang orang lain" bentak Fitria kepada Herman sampai Fitria tidak sadar bahwa ia telah meneteskan air matanya. Mungkin Fitria juga sudah sadar jika dia telah mencampqkan Herman.

"Kau juga Egois. Kenapa kau lebih mencintai Reno dari pada aku yang telah menjagamu melindungimu mencintaimu. Apakah kau tidak sadar jika kau telah membuatku hatiku terluka. Kau lebih memilih dia orang yang berniat jahat kepadamu"

"Iya aku tau aku salah. Aku bodoh. Aku egois. Aku telah mencintai orang yang salah dan aku meninggalkan orang yang benar benar mencintaiku. Aku sadar jika aku salah. Maafkan aku" Fitria merasa begitu bodih karena selama ini ia telah meninggalkan Herman.

"Aku mau memaafkanmu, maka kau harus  belajar untuk mencintaiku. Aku mohon maukah kau bersama denganku kembali ?"

Keheningan tercipta diantara mereka gerimis hujan dan sinar bulan yang menerangi perdebatan mereka. Suasana sunyi tercipta saat Herman memintaa Fitria menjadi istrinya. Mungkin Fitria bingung harus menjawab apa. Dia takut menyakiti Herman untuk keduakalinya. Ia merasa Herman pantas untuk mendapat wanita yang lebih baik darinya. D "Fitria Cahya Ningmas apakah kau mau menjadi istriku. Aku tidak bisa melihatmu bersama dengan pria lain selain aku" pria tersebut berdiri dan menggenggam tangan Fitria. Fitria tidak menyaka bahwa pria tersebut adalah Herman.

Herman terlihat sanyat berubah, bajunya yang basah, bulu halus yang tumbuh di muka,  mata yang menjelaskan bahwa ia sangat sedih dan garis hitam di bawah matanya menunjukan bahwa ia terlihat seperti tidak terwat. Tidak sepeeti dahulu yang sangat rapi dan bersih.

"Kenapa kau seperti ini Herman." bentak Fitria kepada Herman yang telah berdiri di dapannya.

"Aku seperti ini juga gara gara kau yang telah mencampakan aku. Apakah kau tidak tau bahwa aku sangat mencintaimu. Aku tidak bisa jauh darimu. Apakah kau terlalu bodoh sampai sampai kau tidak tau bagaimana persaanku saat kau sedang bersama Reno" Herman membentak mencaci Fitria mengunggakapkan semua rasa yang telah ia rasakan beberapa tahun ini saat Fitria lebih memilih bersama dengan Reno musuh Herman sendiri.

"Apakah kau tidak tau Ibumu sangat khawatir dengan keadaanmu. Kau hanya mementingakan perasaanmu sendiri. Kau tidak pernah berfikir tentang orang lain !!!" bentak Fitria kepada Herman sampai Fitria tidak sadar bahwa ia telah meneteskan air matanya. Mungkin Fitria juga sudah sadar jika dia telah mencampakan Herman.

"Kau juga Egois. Kenapa kau lebih mencintai Reno dari pada aku yang telah menjagamu melindungimu mencintaimu. Apakah kau tidak sadar jika kau telah membuatku hatiku terluka. Kau lebih memilih dia orang yang berniat jahat kepadamu"

"Iya aku tau aku salah. Aku bodoh. Aku egois. Aku telah mencintai orang yang salah dan aku meninggalkan orang yang benar benar mencintaiku. Aku sadar jika aku salah. Maafkan aku" Fitria merasa begitu bodih karena selama ini ia telah meninggalkan Herman.

"Aku mau telah memaafkanmu, maka kau harus  belajar untuk mencintaiku. Aku mohon maukah kau bersama denganku kembali ?"

Keheningan tercipta diantara mereka gerimis hujan dan sinar bulan yang menerangi perdebatan mereka. Suasana sunyi tercipta saat Herman memintaa Fitria menjadi istrinya. Mungkin Fitria bingung harus menjawab apa. Dia takut menyakiti Herman untuk keduakalinya. Ia merasa Herman pantas untuk mendapat wanita yang lebih baik darinya. Dan di sisi lain ia sebenarya juga masih memiliki rasa kepada Herman.

"Iya Herman maafkan aku, aku juga akan mencintaimu. Dan aku mau menjadi Istrimu"

Dan di sisi lain ia sebenarnya juga masih memiliki rasa kepada Herman.

"Iya Herman maafkan aku, aku juga akan mencintaimu. Dan aku mau menjadi Istrimu.





Panjang juga yaa

 Javanese AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang