Bab 1

1K 54 1
                                    

Lima tahun kemudian

Kegelapan malam memiliki banyak arti. Aaron mungkin lebih memahaminya dari pada siapapun. Menjadi seorang dark alastair bukan hal yang mudah. Ah, bukan menjadi tapi terpilih. Karena bukan sembarang orang bisa menjadi dark alastair. Seharusnya ia bangga akan hal itu.

Namun, lupakan semua itu. Ia nampak sangat kesal.

"Shit, bagaimana mungkin para alastor itu bisa kabur dariku." umpat Aaron. Ia menendang udara kosong hanya untuk melampiaskan kekesalannya. Menghela napas secara kasar. Kembali melanjutkan perjalanannya ke cafe langganannya.

.
.
.

"Kae !" seru seseorang sambil melambaikan tangan dan berlari menghampiri orang yang ia panggil.

"Huan, kau ingin aku menjadi patung es hanya karena orang idiot yang tiba-tiba saja menelponku dan menyuruhku datang ke taman ini, huh." protes Kae ketika sahabatnya itu telah berada di depannya dengan menampilkan cengiran bodohnya.

"Maaf Kae, aku tadi harus menolong seekor kucing yang sedang melahirkan dan..." sebelum sahabatnya itu meneruskan alasan tak masuk akalnya Kae segera menutup mulut Huan dengan roti sisa yang di pegangnya.

"Uhuk...uhuk... Kau mau membunuhku Kae !" seru Huan dengan kesal setelah ia memuntahkan roti tersebut.

"Aku hanya tak mau mati bosan karena mendengar alasan tak masuk akalmu Huan." ujar Kae yang diakhiri dengan menjulurkan lidahnya. "Sebelum kau meneruskan omong kosongmu, katakan tujuanmu memintaku kesini." lanjut Kae.

"Ah, aku hampir lupa. Kae ayo kita ke Alcander cafe. Mereka bilang disana banyak lelaki tampan." Huan mengatakan dengan menggebu-gebu sambil menarik tangan Kae.

"Jadi hanya karena ini kau mengusik hari tenangku ?" Kae mengangkat satu alisnya memandang Huan yang ada di depannya.

"Oh, ayolah Kae. Jangan habiskan harimu dengan merenung di dalam kamarmu. Kita perlu mencuci mata kita dengan pemandangan yang menggiurkan. Siapa tahu kita bisa mendapatkan satu atau dua lelaki kekar untuk menemani hari kita."

Kae hanya memutar bola matanya. Ia menurut saja saat sahabatnya mulai menyeretnya masuk ke dalam sebuah cafe yang bisa dibilang cukup menarik.

"Selamat datang tuan." ucap salah satu pelayan yang ada disini.

'Ini gay cafe atau gimana.' batin Kae saat mengedarkan pandangannya ke semua penjuru dalam cafe. 'Kenapa isinya lelaki semua.'

"Kae, kau ingin memesan apa ? Aku pesan satu cheese cake dan satu vanilla milkshake." ujar Huan ke pelayan yang menghampiri mereka.

"Eum, aku dark choco cake dan strowberry milkshake." kata Kae seraya menutup buku pesanan.

"Jadi gimana ?" Huan membuka suaranya setelah pelayan itu pergi.

"Maksudmu ?"

"Ayolah, kau pasti tahu maksudku." Huan menaik turunkan alisnya dengan senyum menggoda. Kae hanya menghela napas menghadapi sahabatnya ini.

"Kurasa tak buruk juga untuk sekedar menghabiskan waktu dengan memandangi banyak lelaki tampan dan gagah." ujar Kae datar.

"Tentu saja bukan hal buruk Kae. Padahal ini bukan gay cafe tapi yah seperti yang kau lihat pengunjungnya hanya lelaki. Dan cafe ini tutup di jam tujuh malam. Bukankah ini aneh untuk cafe." jelas Huan.

Dark of NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang