Bab 6

522 34 4
                                    

"Oh ini dia kucing kecilku."

Kae dan Huan yang mendengar suara tak asing itu langsung mendongak.

"Pangeran Demitrio !" seru keduanya bersamaan.

Demitrio tersenyum sinis. Ia menghampiri Huan dan membelai pipinya. Kemudian beralih pada Kae. Ia sedikit lebih lama membelai pipi Kae.

"Kau tahu ? Aku paling membenci bau yang kau sandang saat ini. Itu membuatku muak dan ingin menghancurkanmu." ucap Demitrio dengan mencengkram pipi Kae. "Tapi tidak untuk sekarang. Apa gunanya aku menyiksamu jika dia tak ada disini untuk melihat kekasihnya menangis." lanjut Demitrio tetap dengan mencengkram pipi Kae.

"Apa yang anda lakukan pada sahabat saya ?" teriak Huan saat melihat Kae kesakitan. Huan berontak namun tubuhnya terlalu kecil untuk lepas dari cengkraman manusia besar dibelakangnya.

Demitrio menoleh kearah Huan. "Hanya sedikit bersenang - senang. Tenang saja giliranmu nanti denganku setelah aku selesai dengan kucing kecilku satu ini."

Kae yang dari tadi hanya meringis kesakitan, mencoba untuk berontak. Namun, ia tak ada bedanya dengan Huan. Ia terlalu kecil.

"Maksud anda, anda mau menjual kami ?" tanya Huan dengan wajah horor.

"Hah, untuk apa aku menjual kalian. Aku hanya ingin bersenang - senang dengan kucing - kucing kecil yang manis dan menggairahkan. Apa lagi saat mereka memohon padaku." ucap Demitrio lantang dengan tampang menyeramkan seperti para pedofil yang akan menerkam anak - anak kecil.

Kae dan Huan tersentak mendengarkan hal tersebut. Mereka benar - benar dalam masalah besar.

"Panggil Brian kemari." perintah Demitrio pada salah satu anak buahnya.

'Brian ?' batin Kae saat mendengar nama itu.

Tak berapa lama datanglah lelaki yang diutus Demitrio bersama dengan lelaki lain dengan seragam yang biasa dipakai pimpinan prajurit istana dengan mantel yang tak dikaitkan.

"K-kae ?" ucap lelaki itu terkejut saat masuk ke ruangan dimana atasannya memanggil. Ia menatap dua lelaki yang sedang dalam cengkraman orang - orang besar.

"Br-rian..." Kae mengangkat wajahnya saat mendengar namanya disebut. Ia melihat Brian ada di ambang pintu. Ia terkejut dengan kedatangan lelaki itu. Apa dia ada hubungannya dengan penculikan dirinya dan Huan.

Tak hanya Kae yang terkejut. Huan pun sama halnya dengan Kae.

"Oh Brian kau mengenal mereka ?" tanya Demitrio saat mendengar nama yang disebut Brian barusan.

"Y-ya, saya mengenal mereka kapten." jawab Brian tegas meskipun sedikit ada nada kegugupan. Ia bingung kenapa Kae bisa ada disini. Dan bagaimana pimpinan tertinggi light alastair bisa mendapatkan Kae.

"Kebetulan kalau begitu. Jaga mereka jangan sampai kabur. Dan jangan menyentuh mereka. Tunggu seseorang yang special datang kemari. Kita tunjukan padanya nanti pertunjukan yang mengagumkan, Brian." ucap Demitrio dengan seringaian yang Brian kenal. Jika Demitrio telah mengatakan pertunjukkan dengan tawanannya itu artinya dia dan Demitrio akan menyiksa mereka di depan orang yang memiliki mereka. Tapi siapa itu yang masih dipikirkan oleh Brian.

Dark of NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang