21

5.1K 312 5
                                    

Dor! Dor! Dor! Dor!

Perempuan itu yang kebetulan belum tidur dan sedang duduk di ruang tamunya sambil menikmati roti bakarnya langsung bangun berjalan ke arah pintunya yang mana sedang digedor oleh seseorang. Untuk dia hanya sendiri di rumah malam ini, orang tuanya akan pulang sekitar tengah malam sampai dini hari nanti.

"Apaan, sih, kok gedor-gedor?" Tanya perempuan itu langsung setelah membukakan pintunya.

Patra langsung mendorong perempuan itu masuk ke rumahnya, "Lo bilang apa sama cewek gue?" Tanya Patra dingin sembari menunjuk tepat di depan wajah Bella.

"Bilang apa maksud lo?"

"Darimana dia tau kalau 3 hari lalu gue tidur di kamar lo? Itu pasti karna lo kan?!" Nada bicara Patra tiba-tiba naik.

Tiba-tiba, Bella terisak. Membuat Patra kaget seketika, kok dia malah nangis sih?!

"Kok lo malah nangis sih!" Ucap Patra agak heran sebenarnya.

"Lo bilang gitu ke gue seakan-akan nuduh gue kalau gue bilang itu ke cewek lo secara cuma-cuma!" Bentak Bella.

"Ma, maksud lo?" Kata Patra sedikit terbata.

"Dia maksa gue, Pat, untuk bilang lo. Dia maksa. Maksa." Bella semakin terisak. "Kalo lo gak percaya. Liat aja sana di foto yang udah gue ss! Gue tadi sempet ss chat gue sama dia sebelum gue ngapus chatnya karena gue takut diancem-ancem!" Bella menunjuk ponselnya yang terletak bebas di atas meja ruang tamunya.

Patra berjalan, mendekati ponsel Bella. Ia mengambilnya dan langsung membuka kata sandinya--yang pernah Bella beritahu. Ia memencet galeri di ponsel Bella. Tanpa ragu, Patra pun langsung melihatnya. Menggeser ke foto paling awal yang katanya Bella screenshoot.

Semakin ia membaca isi chat di foto itu, semakin tak percaya dengan isi chat itu. Masa iya Nessa mengancam Bella bila tidak mau memberitahu dirinya apa saja yang sudah Patra lakukan di sana?

"Gak mungkin," Patra menggelengkan kepalanya seraya membaca isi chat tersebut.

Nessa: kak, gue mau lo kasih tau gue skrg juga.

Bella: kasih tau apa Nes?

Nessa: apa aja yg dilakuin Patra di sana. Skrg. Kasih tau gue.

Bella: dia gk ngapa2in kok di sini Nes. Dia cuma ky biasa. Ya kuliah, pergi, gtu2 aja.

Nessa: jgn bohong! Klo lo bohong, gue bakal bener2 bikin lo nyesel seumur hidup, Arabella!

Nessa: jd ksh tau gue skrg!

Bella: iya iya. 3 hari lalu Patra tdr di rmh aku, di kamar aku, sama aku. Tp serius, dia gak seranjang sama aku. Jgn salah sangka dulu. :(

Nessa: brengsek lo Bel. Sumpah!

Patra sempat kaget melihat kata kasar yang dilontarkan oleh Nessa di chat tersebut. Setau Patra, Nessa tidak pernah mengucap kata kasar. Apalagi satu kata barusan.

Patra meletakkan kembali ponsel Bella ke tempat semula, lalu mendatangi Bella yang masih terisak. Patra langsung menarik Bella begitu saja ke dekapannya. "Maafin Nessa, Bel. Mungkin dia emosi, takut gue ngapa-ngapain di sini." Patra mengelus kepala Bella.

"Gue takut, Pat. Gue gak mau diancem." Kata Bella dengan suara memelas.

"Gue janji, gak bakal biarin Nessa ngancem lo lagi. Lagian, Nessa gak pernah kayak gini sebelumnya." Balas Patra. "Jangan nangis lagi, ya." Bella mengangguk.

Dan tersenyum miring.

○○○

"Minum dulu, Bel." Patra meletakkan segelas air putih yang baru saja ia ambil di dapur Bella. Kemudian, ia duduk di sebelah Bella, di sofa ruang tamunya.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang