afgan, mahasiswa tampan dengan suara merdu. siapapun wanita pasti akan jatuh hati padanya, wajahnya yang tampan dengan hiasan lesung pipit di kedua pipinya yang semakin membuat nya terlihat manis saat tersenyum. memang banyak wanita yang mengejar afgan tapi afgan hanya jatuh hati pada seorang gadis yang baru saja masuk ke universitas DIVESEAN tempat afgan mengejar cita-citanya sekaligus tempat dimana semua orang mengenalnya
"gan, lo dapet salam dari sela sama mindy" reno merangkul pundak afgan yang sedang fokus dengan ponselnya
"waalaikumsalam" ucap afgan
"lo ga ada niat buat balas cinta mereka ?" tanya beril yang ikut bergabung dalam berbincangan mereka yang menjadi topik setiap paginya
"lo ga ada niat buat ganti pertanyaan, setiap pagi yang lo tanyain cuma itu ?"
"siapa suruh lo ga punya pacar, lo ga kasian sama gw yang setiap hari berasa jadi tukang pos" keluh beril
"ya ! bener tuh" ucap reno setuju dengan ucapan beril
Afgan hanya mengangguk saja, sudah terbiasa dengan percakapan seperti ini
"afgan, lo tau ada anak baru di kelas sebelah ?" tanya reno, afgan menggeleng "kenapa emang ?"
"lo ga tau, dia lagi hits di kampus" sergah beril.
"iya anaknya pinter tapi culun kan ya, norak juga"
"eh, eh tuh orangnya mau kesini kayanya" tunjuk reno
pandangan afgan mengikuti arah yang ditunjukan reno "oo dia orangnya, namanya raisa kan. iya culun ya" ucap afgan, reno dan beril mengangguk
"hai sayang, udah selesai ?" tanya afgan merangkul raisa saat raisa berada di samping afgan.
raisa mengangguk lalu membenarkan kacamatanya "kamu udah selesai ?" tanya raisa
afgan tersenyum "udah" sementara itu reno dan beril saling lempar pandang "jadi yang kita ejek, pacar afgan ?" bisik reno ke beril, beril mengangguk
"ini cuma gw yang ga tau, apa lo juga ga tau kalau afgan punya pacar ?" reno kembali berbisik pada beril
"gw juga ga tau, mampus kita broh" takut beril
Afgan menatap kedua sahabatnya "eh kenalin nih cewe gw" ucap afgan pada reno dan beril
"ini cewe lo gan ?" tanya beril, afgan mengangguk lalu beralih menatap raisa
"ya dia cewe gw" ucap afgan. sejak pertama bertemu dengan raisa di taman dekat rumahnya, Afgan sudah jatuh hati pada raisa. Sikapnya yang baik, tutur katanya yang sopan membuat afgan mengaguminya ditambah raisa yang pandai dalam melukis dan pintar menjadi nilai tambah kesukaan pada raisa
butuh perjuangan untuk meluluhkan hati raisa, walau dia terlihat lugu dengan kacamata kotak yang menghiasi mata indahnya namun dia sangat cuek dan terkesan tertutup
Sudah ku bilang cinta
Sudah ku bilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadakuDengan kesungguhan dan upaya yang panjang akhirnya raisa mau menjadi pacar afgan.
"lo ga salah pilih kan gan ?" tanya reno berbisik, namun dapat terdengar oleh raisa
Raisa menatap afgan datar "ya enggalah, gw ga salah pilih. Lo ga tau kan gimana susahnya gw dapetin raisa" ucap afgan tersenyum dan di balas senyum oleh raisa
"kita ke kelas ?" tanya afgan, raisa mengangguk
"kita duluan ya" pamit afgan pada reno dan beril, mereka mengangguk lalu afgan dan raisa pergi meninggalkan reno dan beril yang masih diam
aku tidak peduli dengan kata orang
Yang aku tau dia istimewa untukku
Bagai syair lagu klasik yang menenangkan, begitupun raisa. Aku merasa tenang dan damai saat berada di dekatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect true love
Fanfiction-Tamat- "ya, anggap saja ini kisah yang aku lukis hanya denganmu" ucapan raisa berhasil membuat afgan tersenyum "dan anggap juga lagu ini, nada kisah kita bersama" raisa tersenyum lalau mengangguk by: sella