part 10

228 12 3
                                    

Raisa duduk di pinggir jendela, bias-bias airmata masih terlihat di pipi lembutnya, tatapannya menerawang ke luar.

tadi siang raisa pulang sendiri tanpa afgan, ada kabar baik namun membuat sedih sehingga raisa memilih untuk pulang sendiri karna tidak berani memberi tau afgan tentang kabar itu

Lagi, butiran bening itu kembali turun dari mata cantik raisa, tanpa berniat menghapusnya raisa membiarkan butiran bening itu mengalir "apa yang harus aku katakan afgan ?" bingung, kini raisa bingung bagaimana cara mengatakan hal itu. Terlebih reaksi apa yang akan afgan tunjukan setelah mendengar hal itu

'tok tok tok' bunyi ketukan pintu terdengar dari pintu kamar raisa "siapa ?"

"aku sayang" dengan cepat raisa menghapus airmatanya dan bergerak menuju pintu

"hai" ucap afgan begitu raisa membuka pintu

"hai, masuk"

afgan menatap mata raisa yang terlihat sendu "kamu abis nangis ya ?" tanya afgan, raisa menggeleng "engga, emang kenapa aku nangis"

"bohong, ga liat nih masih ada bekas aliran air" afgan menunjuk pipi raisa

"ini tuh tadi aku kelilipan, bukan air mata"

"ohh, eh kok tadi ga bareng aku pulangnya ?"

"tadi mamah mau pergi jadi mamah nyuruh aku cepet-cepet pulang" ucap raisa berbohong

Hening. Tidak ada obrolan diantara afgan dan raisa, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, raisa memikirkan bagaimana dia mengatakan pada afgan sementara afgan dia juga bingung, ingin menanyakan sesuatu namun takut jika jawaban raisa tidak seperti harapannya

"sayang, are you ok ?" afgan menyentuh pipi raisa lembut membuat raisa menatap afgan

"aku baik" raisa menyentuh tangan afgan yang masih di pipinya "aku sayang kamu"

"aku lebih" afgan mendekatkan wajahnya ke wajah raisa sementara raisa menutup matanya dan 'cup' satu kecupan mendarat di kening raisa

"kamu kenapa ?" tanya afgan yang melihat airmata raisa, ya. Raisa menangis, sedih namun bahagia. Afgan begitu menyayanginya dan membuat raisa semakin tidak tega untuk mengatakan kabar yang pasti raisa tau afgan akan sedih

"aku terharu" ucap raisa menghapus airmatanya

"aaa cup cup" afgan meraih tubuh raisa dan memeluknya, tangan afgan mengusap lembut punggung raisa dan yang satunya mengusap puncak kepala raisa "kok aku ngerasa, kamu nangis karna hal lain ya" afgan mempererat memeluk raisa

"afgan sesek" raisa terbatuk karna afgan memeluknya erat, afgan terkekeh namun tetap memeluk erat raisa

"dua menit aja, ga tau kenapa aku ngerasa kamu kaya mau pergi dari aku" ucap afgan, raisa tersentak mendengar ucapan afgan

"kalau aku beneran pergi, gimana ?"

"ga akan, kamu ga akan kemana-mana. Aku ga ijinin kamu pergi"

"kenapa ?"

"aku mau selalu di deket kamu"

Raisa melepaskan dirinya dari afgan "kenapa ?" tanya afgan bingung, raisa menghela nafas bersiap akan mengatakan sesuatu

"aku ga tau kamu akan seneng atau sedih dengernya, bahkan aku sendiri ga tau aku seneng atau sedih dapet kabar ini" ucapan raisa menggantung sementara afgan diam menunggu ucapan raisa

"afgan aku_____"

_bersambung 😁 nah loh raisa mau ngomong apa 😃

****

lanjut ????

perfect true loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang