Part 6

321 20 0
                                    

Dengan langkah pelan, wajah menunduk raisa menelusuri koridor sebuah gedung "maaf anda siapa ?" tanya petugas mengehentikan langkah raisa

raisa bingung, apa yang harus ia jawab "aku mau ikut lomba melukis" jawab raisa pelan, petugas itu memperhatikan penampilan raisa "ya udah silahkan masuk" ucap petugas itu, raisa berjalan cepat ke ruang tempat diadakannya lomba melukis

Raisa terpana begitu sampai di depan ruang tempat lomba "panggung di dalam ruangan, keren" takjub raisa

"kamu peserta lomba ?" tanya wanita cantik yang sepertinya panitia lomba, raisa mengangguk

"silahkan naik ke pangguk" ucapnya, raisa kembali mengangguk

"banyak banget yang nonton" ucap raisa pelan lalu duduk di kursi di atas pangguk. Raisa mulai mengeluarkan alat yang ia butuhkan untuk melukis 'huh Tuhan lindungi aku' batin raisa

di sisi lain afgan sudah duduk di deretan kursi penonton "raisa" panggil afgan, raisa menoleh ke arah afgan "semangat" ucap afgan tanpa suara sambil mengedipkan matanya, raisa tersenyum lalu mengangguk

Afgan duduk dengan memegang kamera yang akan ia gunakan untuk memotret dan merekam raisa, senyum tak henti afgan perlihatkan "dia afgan kan, anak populer di kampus DIVESEAN" bisik para wanita di samping afgan "denger-denger cewe yag dia panggil tadi, itu pacarnya" lanjut para wanita itu "kok bisa ya afgan suka sama cewe kaya gitu"

afgan menoleh ke arah wanita penggosip di sampingnya "kenapa emang kalo dia pacar gw, masalah buat kalian ?" sewot afgan, para wanita itu kaget lalu pergi.

"dasar wanita penggosip!" hardik afgan "apa raisa gugup" tanya afgan, karna melihat raisa yang tampak gugup di panggung

Afgan mengambil ponsel yang ada di saku jaketnya dan mulai menekan tombol-tombol di layar ponselnya 'kirim' afgan menekan tombol kirim setelah itu memasukannya kembali ke saku jaket

Raisa menutup matanya, mencoba menetralkan perasaan gugupnya 'klening' ponsel raisa berbunyi bertanda ada pesan masuk, raisa mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya 'semangat sayang, kamu pasti menang. Aku disini' begitu isi pesan yang ternyata dari afgan

raisa menoleh ke arah afgan dan tersenyum, afgan membentuk tanda love dengan jari tangannya "i love you" ucap afgan tanpa suara, raisa tersipu malu "love you to" balas raisa tanpa suara pula

"ya para peserta, tolong bersiap karna lomba akan di mulai" ucap panitia

"huh tenang raisa tenang" raisa mencoba menenangkan dirinya

"1 2 3 mulai" lomba melukispun di mulai, raisa mulai melukis namun sebelum itu raisa menutup mata memfokuskan dirinya agar tetap tenang dan fokus pada lukisannya, karna tema yang harus di lukis adalah sebuah kejadian dan itu sangat sulit

Afgan sibuk merekam aksi raisa di panggung, sesekali afgan tersenyum sambil berdoa agar lukisan raisa bagus "kamu ga bisa nengok kesini sebentar apa sayang ?" ucap afgan fokus ke layar kamera "kenapa dia makin hari makin cantik ya " pikir afgan "oh iya ya, mantan keenan ya kali ngga cantik" lanjutnya

Setelah 30 menit berlalu akhirnya lomba melukis pun selesai tinggal menunggu siapa pemenangnya, raisa menghela nafas "akhirnya" ucap raisa lega lalu berjalan turun dari pangung untuk menuju belakang panggung

"hai" afgan menghampiri raisa

"hai"

"kamu lukis apa tadi ?"

"sebuah kejadian"

"aku juga tau, kan itu temanya. maksud aku kamu lukis kejadian apa ?"

"adadeh, liat aja nanti"

"sok misterius" cibir afgan, raisa melet ke arah afgan "biarin!"

"kami sudah menilai setiap lukisan, dan kami sudah menentukan siapa pemenangnya" ucap panitia

"Tuhan, tolong" doa raisa

"juara ke tiga adalah..... Beryl" semua penonton bertepuk tangan, sementara raisa harap-harap cemas

"juara ke dua adalah..... Afisa"

raisa menoleh ke afgan "ada ga ya peluang buat aku juara 1 ?" tanya raisa cemas, afgan mengangguk "pasti"

"dan juara 1 adalah..... Raisa"

Raisa terdiam tak percaya "itu nama aku bukan sih ?" tanya raisa menatap afgan

"iya sayang kamu menang" afgan memeluk raisa senang "selamat raisa yeee kamu menang" ucap afgan mencium kening raisa

****

Raisa bersandar di bahu afgan, mereka sedang di taksi menuju rumah raisa "cape yah ?" tanya afgan mengusap pelan pipi raisa

"banget" keluh raisa melepaskan kacamata lalu menaruhnya ke dalam tas

"ya udah nanti sampai rumah langsung istirahat ya" pesan afgan, raisa mengangguk

"tapi aku seneng, aku menang yeeee" ucap raisa senang dengan nada lemah "liat nih juara satu Raisa" lanjut raisa menunjukan nama yang ada di piala kemenangannya tadi

"keren ya lukisan kamu, sebuah kejadian saat kamu sendiri. Keren. selamat ya, aku tunggu traktirannya"

"iya, afgan aku tidur yah nanti kamu bangunin aku kalo udah sampe rumah" pinta raisa, afgan mengangguk

"ya udah tidur aja, nanti aku bangunin" afgan mengusap-usap lengan raisa membuat raisa makin mengantuk lalu tertidur "aku sayang kamu" bisik afgan lembut

perfect true loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang