#17

16K 615 0
                                    

***

Gigi sibuk memilih baju yang bagus untuknya malam itu. Dia sibuk merapikan rambutnya. Sampai ia tidak sadar kalau ia sudah menghabiskan waktu sekitar dua jam lamanya hanya untuk berdandan.

Merasa penampilannya kurang pas, ia pun menghempaskan nafasnya kasar.

Gaga yang sedang membaca sebuah majalah dari atas kasur Gigi hanya tertawa.

Ia bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekati Gigi. Dari balik punggung perempuan cantik itu, Gaga memeluk dari belakang.

Menyandarkan kepalanya pada bagian bahu Gigi.

Hingga deruan nafasnya dapat membuat leher Gigi bergidik geli.

"Kamu cantik mau pake baju yang mana aja," ucapnya lirih.

Gaga mencium pipi kiri perempuan itu. Melalui kaca, ia dapat melihat tatto milik laki-laki itu yang tergambar di lehernya.

Bukan, Gigi bukan merasa nervous untuk datang ke acara itu. Melainkan ia harus bersusah payah untuk melawan rasa takut yang akan ia hadapi saat bertemu Ratna.

Hari ini, akan menjadi hari terbesar dihidupnya. Mengenalkan sosok laki-laki yang begitu ia cinta pada orang tuanya.

Seharusnya, ia merasa baik-baik saja. Selain, usianya memang sudah cukup, Ratna juga sering menyinggung soal kapan ia akan menikah.

Tapi, malam itu, ia merasa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Ia takut.

Takut akan penolakan.

Ia takut.

Takut yang tidak dapat dijelaskan. Yang kini hanya membuatnya bimbang.

-

Gaga berjalan dengan menggandeng lengan Gigi. Dengan balutan jas hitam dan dasinya, Gaga terlihat semakin berkharisma.

Dari balik ujung matanya, Gigi melirik ke arah Gaga.

Ia menggigit bibir bawahnya. Berharap dapat mengurangi rasa takutnya.

Gaga menoleh, mengembangkan senyumnya yang tenang.

Balutan dress berwarna putih selutut, dan rambut di gerai. Gigi bak seperti pengantin yang berjalan di altar.

Jantungnya semakin tak menentu kala ia mulai melihat sosok wanita yang sejak tadi sudah memandangnya dari kejauhan.

"Cantiknya anak Mama." Perempuan itu selalu menyambut kedatangan Gigi dengan pelukkan.

Gaga menatap kedua wanita yang ada dihadapannya dengan senyuman.

"Ma, kenalin. Ini, Gaga." Gigi memperkenalkan Gaga, yang disambut dengan uluran tangan dari sang Mama.

"Gaga."

Ratna menyambutnya dengan senyuman.

Selang beberapa detik kemudian, senyumnya menghilang. Tatapannya menajam. Dan, ia melepaskan uluran tangannya.

UnforgivenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang