13. perubahan

303 22 4
                                        

"Teo"

Bibir Nira membentuk huruf 'o' kecil seraya mengangguk anggukan kepala. Pasti Teo meminta nomer Nira pada Putri

"Sebenarnya, Jio kelas berapa?"

"Kelas tiga SD. Kenapa?"

"Cuma nanya. Adek lo lucu banget" ujar Nira "dan sorry kalau gue banyak nanya"

Dika menoleh "gapapa"

"Lo gak capek?"

Dika mengangkat sebelah alisnya seraya menatap Nira "capek?"

Nira mengangguk "iya, lo gak cape poker face mulu?" Tanya Nira polos

Dika berdehem "gak"

"Serius?" Nira mengangak "Coba deh lo senyum atau lebih ekspresif"

Dika terdiam tidak menjawab. Jawaban untuk Kata kata Nira belum ia temukan

"Maaf deh kalau gitu" Nira merasa bersalah sepertinya Dika tidak suka dengan topik pembicaraan mereka sekarang

"Santai" ujar Dika seraya tersenyum manis. Kali ini senyumannya ia tunjukan lebih jelas di depan Nira

Nira terhipnotis senyuman Dika. Senyumnya membuat Nira meleleh badannya tidak kuat melihat laki laki itu dari saking manisnya

"Lo kenapa?" Dika berubah panik

"Gapapa" kata Nira masih terpanah

"Serius?"

"Dua rius malah" jawab Nira sambil cengir
"lo tunggu dulu di sini sebentar. Gue mau pergi dulu" Nira berdiri bersiap untuk pergi

"Kemana?" Dika ikut berdiri tapi Nira udah berlari lebih dulu tanpa memberinya jawaban.

Dika melirik jam hitam di tangan kirinya. Sudah hampir sepuluh menit Nira pergi. Namun belum kembali. Gadis itu kemana sih? Buat Dika khawatir dan binggung saja. Sebenarnya Dika mau menyusul namun takut Nira datang dan dia tidak ada di sana

Sosok Nira muncul dari balik pohon besar di sana. Gadis itu membawa sesuatu di kedua tangan. Dika belum bisa menebak apa yang di genggam Nira karna jarak yang masih lumayan jauh.

Nira sampai di depan Dika lalu segera duduk. Tangan kanannya menyerahkan es krim rasa vanilla untuk Dika. Ternyata gadis itu pergi membeli es krim. Tapi Dika hanya menatap es krim itu tanpa mengambilnya dari tangan Nira

"Cepetan ambil! Tangan gue pegel nih"

Dika mengambilnya. Dan Nira segera membuka bungkusan es krim miliknya yang rasa coklate.
Tak segan segan Nira menikmati es krim. seketika Nira mengernyit saat melihat Dika yang masih bengong.

"Lo gak suka es krim? Atau rasanya? Sorry tadi gue lupa nanya lo sukanya rasa apa"

Dika langsung membuka bungkus es krim "suka" lalu ia menikmati es krim

Nira legah. Lalu melanjutkan aktifitas makan es krimnya yang sempat tertunda. Begitupun Dika juga sedang asik menikmati es krim. Suasana hening. Taman ini akan Nira catat di dalam buku diary miliknya sebagai taman pertama yang ia kunjungi bersama Dika.

"Nira" panggil Dika. Sukses membuat Nira terkejut mendengarnya.Nira syok bukan karna keget seperti pada umumnya melainkan Pasalnya ini merupakan panggilan pertama Dika untuk Nira yang memanggil dengan embel embel nama 'NIRA'. Sumpah demi apa rasanya Nira mau guling guling di rumput sekarang dari saking senangnya. Nira berusaha menetralkan debaran jantungnya namun itu semua sia sia, alias percuma yang ada jantungnya makin ngelunjak berdebar tak karuan.

"Nira" panggil Dika lagi. Suaranya tambah seksi saat menyebut nama Nira

Pandangan Nira yang tadi menghadap ke kanan segera ia alihkan ke kiri memandang Dika. Tepatnya di mata hitam laki laki itu

Love Make Me FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang