Setelah di opname tiga hari di rumah sakit sekarang Ucup sudah bisa sekolah. Ia kembali pecicilan dan centil seperti sekarang ia sedang menggoda Rafli yang duduk bersebrangan dengannya. Mereka sedang berada di kantin kecuali Nira di kelas yang sedang memanfaatkan waktu istirahat untuk tidur. Pasalnya kemarin malam gadis itu tidak bisa tidur karena flu yang di deritanya dan sekarang yang terjadi adalah matanya merasa ngantuk berat ini salah satu efek obat flu yang di minumnya pagi tadi setelah sarapan.
"Apaan sih Cup, geli gue di lihatin elo!" Rafli bergidik ngeri
Yang lain terbahak kecuali Ucup yang tersinggung. Ya kali di bilang geli emang tikus "sok ganteng lo Raf" cibir Ucup
"Emang ganteng kales!" Pede Rafli di sela sela kunyahan nasi goreng yang tersisa sedikit
"Lo berdua tuh ya berisik tau gak" kata Salsa kesal karna terganggu
"Ye, bilang aja cemburu" jawab Ucup lagi
"Amit amit dah gue sama lu" kata Rafli tidak terima dengan ucapan Ucup
"Hahahah" semua tertawa
"Put, Nira gak hadir?" Tanya Teo yang baru sadar tidak ada Nira
Putri menyelesaikan kunyahannya "ada kok, cuma lagi di kelas. tidur"
"Nira sakit?" Tanya Dika yang sejak tadi diam
Putri mengangguk sambil memotong telur dadar di piring "lagi flu, biasa kalau kena flu tuh rasanya nyusahin banget. Gak nyaman"
"Dia udah makan?" Tanya Dika lagi. Cie cie Dika perhatian😄
Rafli dan Teo tersedak mendengar pertanyaan Dika. Bukannya begitu, hanya saja mereka tak menyangka Dika akan sekhawatir ini pada Nira
Dika tak memperdulikan teman temannya dan fokus menatap Putri menunggu jawaban
"Kalau sarapan udah. Tapi makan siang belum ntar gue sama Salsa mau beli roti dan susu buat dia" jawab Putri apa adanya. Jujur saja ia senang melihat Dika khawatir terhadap Nira
Dika mengangguk
"Cie Dika khawatir ya sama Nira?" Goda Ucup
Salsa menyentil Dahi Ucup keras membuat Ucup meringis "mau tau aja sih lo"
Ucup mengusap Dahinya yang berubah warna menjadi lebih merah gara gara sentilan Salsa "Salsa Rese deh! Sakit tau"
Rafli dan yang lain tertawa "Rasain"
Bel tanda istirahat selesai berbunyi dan mereka bubar kembali ke dalam kelas masing masing.
(*)
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Nira berdiri karna sudah kecapean duduk di halte menunggu angkutan umum lewat. tangannya sejak tadi selalu saja memegang tisue, senjata andalan orang yang sedang flu. Seharusnya Nira pulang bersama Salsa tadi namun tiba tiba Salsa di telphone oleh Ayahnya untuk segera ke kantor tempat ayahnya berkerja, karna ada sedikit urusan yang buru buru. Nira memang tidak sendiri ada beberapa siswa yang Nira kenal yaitu teman SMP dan beberapa teman seangkatan. Sesekali mereka menyapa dan mengajak ngobrol tapi ya gitu Nira sosok yang tidak mudah bergaul dan mencari bahan omongan untuk di bicarakan. Hingga satu persatu di antara mereka pergi karna sudah di jemput.Cuaca sedang mendung sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Bisa berabe urusannya kalau sampe Nira hujan hujanan, yang ada dia benar benar akan jatuh sakit. Mau minta jemput Reno. Reno lagi kuliah, kalau Anna? Ibunya itu pasti sedang sibuk di Vanilla membuat Nira tidak tega mengganggu.
"Ra" panggilan itu menyadarkan Nira kembali ke dunia nyata. Ternyata ia sejak tadi melamun
"Eh,," alisnya berkerut melihat siapa yang berdiri di sampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Make Me FALL
Teen FictionSi es campur ketemu cewek polos Mari di baca insya Allah menghibur☺