19. jengukin Ucup

312 25 7
                                    

Suasana ruang rawat Ucup yang tadinya hening sekarang berubah rame. Putri dan Salsa sedang bercerita dengan Ucup mengenai kejain kejadian di sekolah. Kalau Nira sedang asik ngobrol dengan Rafli dan Teo di sofa. Jangan di tanya Dika tidak ada di sini tadi sewaktu mereka bertemu di parkiran sekolah Dika sudah tidak terlihat batang hidungnya. Tapi kata Teo laki laki dingin itu akan segera menyusul.

"Sebenarnya gue mau nanya" akhirnya selain mengangguk dan tersenyum Nira membuka suara

Teo dan rafli bertatapan sedetik lalu kembali fokus ke Nira

"Boleh?"

Teo tertawa "ya boleh lah"

"Emangnya pertandingan kemarin itu buat apa?" Tanya Nira hati hati

Sejenak Teo dan Rafli kelihatan kaget namun raut keduanya kembali normal

Rafli tersenyum ramah. Ciri senyum yang bisa buat siswi di sekolah meleleh. Syukur saja Nira bukan salah satu di antara mereka "gue rasa pertanyaan itu lebih baik di jawab Dika"

Ucapan Rafli di anggukan oleh Teo.
Nira menaikan sebelah alis. Jujur saja sebenarnya gadia itu hanya ingin mengkonfirmasi apakah pernyataan yang di berikan Putri sewaktu di sekolah tadi benar atau salah

"Kenapa?"

"Dika pasti bakal jelasin semuanya" jawab Teo

Nira menunduk tersenyum miris menatap lantai, mana mungkin Dika akan menjelaskan itu semua toh itu semua paling di anggap gak penting oleh laki laki dingin itu

"Tapi satu hal yang perlu lo tau. Kita gak ada maksud lain selain..." ucapan Rafli terhenti

Nira mengeryit "Selain?"

Teo tertawa melihat ekspresi Nira "Lo pasti udah tau jawabannya"

Tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok yang sejak tadi Nira tunggu. Itu Dika
Laki laki itu membawa sebuah parsel buah sudah pasti untuk Ucup

"Untuk lo" kata Dika pada Ucup yang langsung di terima Ucup dengan senang hati

"Makasih"

Dika ikut duduk di sofa tepat di samping Nira kebetulan tidak ada ruang yang kosong selain di samping gadis itu. Nira sedikit merasa tidak nyaman jantungnya mengebu gebu tak karuan begitupun sebaliknya Dika sedikit merasa canggung plus jantungnya mendadak dag dig dug serr...
Nira mau saja pindah ke tempat lain tapi di ruangan ini semua kursi maupun sofa telah di isi, gak enak kan kalau nanti Nira berdiri dan ujing ujungnya capek

Melihat tingkah Dika dan Nira yang kelewat kaku Teo dan Rafli satu sama lain senyum senyum tidak jelas

"Kupasin dong buahnya" pinta Ucup sok manja pada semua

"Manja banget sih lo Cup" jengah Putri ilfil melihat Ucup merengek layaknya anak Tk

"Jangan gue ya. Ntar kalau kena pisau jari gue susa metik senar gitar"

Ucup ngambek dan kesal "Jahat lo berdua"

Nira yang tidak tega menawarkan Diri "sini biar gue"

Salsa memberikan beberapa buah yang di taruk ke piring dan pisau kepada Nira

"Lo dari mana Dik?" Teo bertanya lebih dulu

"Jemput Ifa"

"Tumben?" Tanya Rafli

"Temen yang biasa ngasih nebeng dia gak masuk" jawab Dika

Diam diam Nira menyimak arah pembicaraan mereka. Ia sedikit tersenyum merasa legah atas jawaban Dika

Love Make Me FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang