12. lebih banyak bicara

319 20 8
                                    

"Nira"

mendengar ada yang memanggil Nira, Dandi segera kembali ke tempat duduknya. Semua yang tadi memandang ke arah Dandi dan Nira kini berpindah haluan menatap ketiga cowok tampan plus cool itu.
Siswa perempuan rata rata menganggak cowok most wanted sekolah datang ke kelas mereka, mereka memandang kagum tanpa sedetikpun berkedip.

Di pintu kelas ada Rafli, Teo dan Dika. Dari suara tadi semua dapat menebak kalau yang memanggil Nira adalah Dika. Ke tiga laki laki tampan itu masuk ke dalam kelas tanpa salam lalu menghampiri ke meja Nira dan kawa  kawan
Tak lama suasana kelas kembali kacau tidak sehening tadi walaupun ada beberapa yang tetap memandang mereka. Khususnya Dika

"Tumben ke sini, ada apa?" Tanya Putri penasaran. Tidak biasanya ketiga laki laki itu berkunjung ke kelas sebelas IPA dua

"Kebetulan tadi lewat sini dan gak sengaja lihat kejadian tadi" kata Teo menjelaskan sambil berdiri di depan Putri seraya tersenyum. Cowok itu benar benar ramah dan paling mudah tersenyum di antara ke dua sahabatnya

"Terus, Dika ada perlu apa panggil Nira?" Tanya Ucup kepo. Pertanyaan dalam hati Nira sudah di wakili oleh Ucup

Dika tidak menjawab. Ia tetap stay cool dengan kedua  tangan yang di masukan ke celana abu abu.
Sebenarnya sih alasan Dika sederhana ia hanya ingin menghentikan Dandi. Dika tidak tega jika kejadian tadi sampai terjadi. Pasti Nira akan malu dan ada alasan lain di hatinya yang tidak ia temukan jawaban.

"Kalian gak kembali ke kelas?" Salsa mengalihkan pembicaraan

"Guru guru rapat. jadinya jam pelajaran kosong dan semua siswa di pulangkan" kini Rafli yang menjawab

Semua manggut manggut "Kok gak di umumin?" Tanya Ucup lagi nada suara laki laki itu semakin kemayu persis seorang perempuan

"Listrik padam" jawab Dika jengah mendengar pertanyaan Ucup lagi

"Ohh" ujar Ucup panjang

Ucup berdiri dari duduk "Guys, ada pengumuman!" Teriak Ucup lantang membuat Rafli yang berdiri di sampingnya menutup telinga  "Hari ini sekolah free" lanjutnya dengan senyum merekah

"Yeeee!" Sorak seluruh murid lalu membereskan semua barang barang dan setelahnya pergi ke luar kelas. Mungkin sebagian dari siswa akan pergi jalan jalan keliaran di Mall atau makan rujak di rumah teman. Biasanya sih gitu kebiasaan anak anak SMA

  Tatapan Dika tidak sengaja bertemu dengan Dandi. Namun dengan cepat Dika kembali fokus ke arah Rafli yang ingin berbicara. Dandipun melakukan hal yang sama membuang pandangan lalu segera keluar dari kelas

"Dari pada pulang ke rumah, mending kita mampir cafe dulu" saran Rafli semangat

"Setuju" jawab mereka bersamaan kecuali Nira dan Dika. Seperti biasa

Putri menatap sengit Nira "Ra, lo gak ikut?"

"Gue-" belum selesai Nira menjawab Salsa lebih dulu memotong

"Semua harus ikut, tanpa TERKECUALI!" kata Salsa menekan kata terakhir

Dika sudah memperhatikan Nira yang sejak kedatangan Dika tadi menunduk menyembunyikan wajah manisnya. Dapat ia tebak gadis itu merasa malu karna perlakuan berlebiha Dandi tadi.

Teo mengalihkan perhatian menatap Dika yang sedari tadi kehadirannya di lupakan "Lo ikutkan bro?"

"Ya" jawab Dika semangat dan sedikit tersenyum. Teo menyadari kali ini Dika sedikit antusias. Sepertinya ada yang di sembunyikan oleh temannya itu

"Yaudah yuk" semua bangkit dan mulai berjalan. Nira masih duduk di tempatnya

Hanya Rafli yang menyadari tidak ada Nira. Rafli balik sedikit berlari menjemput Nira di Kelas. Dan benar gadis itu masih di sana Duduk sendirian menumpukan dagu di atas tangan. Rafli menghampiri

Love Make Me FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang