Nira datang dengan napan berisi pesanan ketiga adik kakak, siapa lagi kalau bukan Dika, Ifa, dan Jio.
Jio memasukan sesendok bronis coklat ke dalam mulut "Wahhh enak" puji Jio lebay khas anak kecil
Ifa juga mengangguk sungguh sungguh setuju atas penilai Jio.
Dika meletakkan ponselnya di atas meja ia penasaran dan ikut menyuapkan sepotong kecil bronis ke dalam mulut . Nira tampak acuh tak memperdulikanya untuk saat ini gadis cantik itu hanya fokus ke Jio dan Ifa yang sesekali bertanya kepadanya"Enak" puji Dika. Ia juga tidak menyesali ucapannya
Yang lain seketika menatap Dika. Lalu di susul suara tawa dari Jio dan Ifa
"Yaiyalah enak kan buatan kak Nira" puji Ifa bahagia melihat Dika yang tumben kalau ngomong gak di sensor alias asal ceplas ceplos
Nira tersenyum. Sial baru juga di bilang enak udah nge fly tinggi banget apa lagi kalau Dika puji Nira cantik. Mungkin Nira langsung koprol. Oke lupakan autor terlalu lebay
"Itu buatan pegawai bukan kakak" Nira menjelaskan. Memang sebenarnya semua kue yang di buat di sini hasil kerja tangan pegawai tapi resep itu di dapatkan dari Anna mama Nira. Tak terlupakan keahlian itu semua di turunkan kepada Nira. Malahan Reno yang notabennya laki laki sangat alih dalam urusan membuat kue.
"Oke lupakan soal itu, Kak Nira kenapa gak datang ke rumah lagi?" Tanya Ifa. Ia nampak asik menikmati bronis dan minumannya
Dika melirik Nira. Entahlah tatapannya itu tatapan yang memiliki arti apa. Nira hanya menangkapnya sebagai tatapan biasa
"Sekarang sekolah kak Nira dan Kak Dika lagi Mid jadi kak Nira lagi fokus belajar"Dika cukup legah mendengar pernyataan Nira. Ia berharap yang di katakan Nira benar adanya bukan karena gadis itu berusaha menghindarinya
"Tapi Kak Dika gak ngelakuin kesalahan kan?" Tanya Ifa lagi. Mulutnya kini di penuhi bronis. Jangan di tanya Jio sedang asik menikmati bronis dan cool coklatnya tanpa bicara sedikitpun
"Kalau makan gak boleh ngomong" Dika memperingati Ifa kebiasaan adik perempuannya yang tidak pernah hilang saat makan
Ifa mendegus kesal "Apaan sih! Aku ngomong sama kak Nira bukan kakak"
Nira lagi lagi tersenyum menyaksikan kedua adik kakak yang memiliki sifat bertolak belakangIfa kembali menatap Nira "kak di jawab dong!" Regeknya.
Dika lagi lagi beralih menatap Nira. Duh apaan sih si es campur main natap natap gak tau apa tangan Nira sudah dingin, Grogi nih."Gak! Dika gak lakuin apa apa" bohong Nira padahal isi hatinya berkata lain
"Syukur deh kalau gak terjadi apa apa. Dan kalaupun kak Dika buat kak Nira marah jangan sungkan laporin ke aku" Ifa belagak seakan akan ia kantor polisi yang menjadi tempat wajib untuk melaporkan para penjahat
Dika memutar bola mata malas. Ifa benar benar mengesalkan dan berlebihan
"Jio mau lagi?" Tawar Nira ia melihat piring yang sudah bersih dan cool coklat yang tersisa setengah di gelas
Jio mengelus perus "Gak usah kak. Jio kenyang" lalu ia cengir
Nira menghamburkan rambut Jio. Hal yang sama suka dilakukan Dika pada Jio
"Nira" panggil dua orang gadis dari pintu. Siapa lagi kalau bukan Salsa dan Putri yang suka teriak teriak
"Hai" sapa Nira setelah dua sahabat itu menghampirinya
"Loh ada Dika" Salsa dan Putri sedikit shok. Dasar lebay.
Dika hanya tersenyum menanggapiSeakan mengert arti tatapan bertanya Ifa pada kedua sahabatnya. Nira segera memperkenalkan mereka satu sama lain
"Oh iya. Kenalin ini Putri dan Salsa sahabat kakak, kalau ini Jio dan Putri adik Dika"

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Make Me FALL
Novela JuvenilSi es campur ketemu cewek polos Mari di baca insya Allah menghibur☺