Warning....
Jangan BAPERRR!Waktu yang telah di tunggu tunggu akhirnya tiba. Sore ini di lapangan badminton sekolah Nira, Dika, Teo dan Rafli akan bertanding. Mereka sudah menggunakan trening masing masing.
Di sini hanya ada mereka berempat tanpa orang lain."Yaudah mulai yuk" ajak Teo semangat. Ia sedang pemanasan tadi
Dika memberika raket miliknya kepada Nira. Gadis itu langsung menerimanya dan ikut berdiri di lapangan. Rafli juga sudah ada di sebelah Teo.
Permainan di mulai
Suara decitan sepatu maupun pukulan bola menggema. Kedua tim sama sama tangguh hingga saat menit ke sepuluh tim Teo dan Rafli lebih unggul kedudukan point 8 : 6
Keringat kini membanjiri tubuh masing masing. Jujur saja Nira lelah tapi janjinya pada Dika membutnya semakin antusias. Sekali sekali saat bola berhasil jatuh pada area lawan Mereka saling melirik satu sama lain"Ra, jago juga lo mainnya" puji Rafli
Nira hanya tersenyum menanggapi
Permainan kembali di lanjutkan sampai menit menit terakhir tim Dika dan Nira berhasil menyusul tapi tetap saja Rafli dan Teo kembali menyusul hingga mereka menang dan berhasil mengalahkan Dika dan Nira, eh lebih tepatnya Dika.
Dika maupun Nira menghampiri Teo dan Rafli mereka memberikan ucapan selamat gantian saling menjabat tangan
"Selamat" ucap Dika cuek. Tak seperti biasanya ia kalah
"Makasih bro" ucap Rafli dan Teo berbarengan sambil cengir senang berhasil membuat seorang Dika kalah
Teo berahli melihat Nira "Lo hebat Ra" ia memberikan dua jempol di depan Nira
"Biasa saja" Nira hanya bisa tersenyum sambil mengusap keringat di kening. Nafasnya masih tidak beraturan
"Lo lawan yang tangguh" kata Rafli sambil mengedipkan sebelah mata
Nira heran. Wajahnya binggung "Apaan sih kok pada muji? Orang gue yang kalah" katanya polos
Semua tertawa mendengar penuturan Nira kecuali Dika yang hanya tersenyum. Bukannya merasa kesal, kecewa atau marah Dika malah merasa senang dan ada sedikit kelegahan. Teo dan Rafli menyadari kalau Dika tersenyum
"Ciee Dika senyum" goda Teo mencolek pipi Dika sok centik layaknya anak perempuan
"Apaan sih" Dika memalingkan wajah
Rafli merangkul Dika "Ngaku senyum aja susah lo"
"Gue gak senyum" bela Dika sambil menahan tawanya dan berusaha pergi untuk duduk di pinggir lapangan menghindari kedua teman usil yang selalu menggodanya
"Ayoo ngaku lo" goda Teo mengikuti Dika tak tahan terus ingin menggoda Dika. Saat saat seperti inilah yang paling Teo suka. Dika temannya itu paling malu kalau sudah tertangkap basah melakukan hal yang tidak mau Dika akui
Dika malah lari. Alhasil Teo dan Rafli mengejarnya mengelilingi lapangan. Hingga ke tiga laki laki itu saling tertawa dalam kejar kejarannya. Seperti anak Tk saja
Nira yang menyaksikan hal langka itu senang ada kesejukan di hatinya saat melihat Dika senyum ralat saat Dika tertawa lepas. Wajahnya semakin terlihat tampan dan manis. Ternyata Dika tak selalu dingin seperti yang Nira pikirkan. Senyum Nira mengembang sempurna ikut merasakan sensasi tawaan ketiga sahabat itu. Setelah merasa lelah dan capek ketiganya menyerah dan kembali duduk di tempat Nira berada"Hufff" Rafli menghembuskan nafas berat "capek juga" ia mengibaskan tangan kepanasan
Teo tertawa sambil sesekali mengatur nafasnya yang tidak beraturan "lo sih Dik, ngaku senyum aja susah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Make Me FALL
Teen FictionSi es campur ketemu cewek polos Mari di baca insya Allah menghibur☺