PART 6

1.7K 177 4
                                    

Hari ini adalah hari Sabtu, Seung-hyun berencana ke apartemen Seungri bersama Bobby dan juga Hanbin. Ia sudah berada dijalan sekarang menuju apartemen Seungri, ia menepikan mobilnya diparkiran mini market. Ia ingin membeli beberapa minuman soda dan juga camilan untuk teman-teman nya. Seung-hyun memang sangat royal pada teman-teman nya. Seung-hyun memilih beberapa makanan ringan, dan tak lupa dengan beberapa ramen cup juga soda kaleng. Ini akan seru pikir Seung-hyun.

Setelah Seung-hyun mendapatkan semua yang ia inginkan, ia segera menuju kasir untuk membayar.  "Silahkan tuan!" Sang penjaga kasir menginterupsi Seung-hyun. Seung-hyun pun tersadar dan segera menjatuhkan barang belanjaannya dimeja kasir.

Puukk... Seung-hyun menoleh kebelakang, ia terkejut saat ada seseorang yang menepuk bahunya pelan.

"Kau Choi Seung-hyun kan? Murid baru di SHS?" Seung-hyun hanya diam dan mengamati wajah pemuda itu.

"Hm.. kau?" Seung-hyun lalu menjawab dan kembali memperhatikan belanjaannya yang tengah dihitung dimesin kasir. Ia hanya basa-basi saja, sebenarnya ia juga tau siapa pemuda yang menepuk bahunya ini. Kwon Jiyong, tentu saja Kwon Jiyong kekasih Yoona.

"Aku Kwon Jiyong." Jiyong mengulurkan tangannya, Seung-hyun hanya menatap tangan itu, lalu menerima uluran tangan itu

Setelah semua barang belanjaan Seung-hyun selesai dihitung. Seung-hyun segera membayarnya "Baiklah aku duluan Kwon Jiyong." Kata Seung-hyun dengan muka datarnya, ia lalu pergi meninggalkan Jiyong.

Jiyong hanya memperhatikan kepergian Seung-hyun, didalam hatinya ia sangat geram dengannya. "Kau akan tau akibatnya anak mafia!!!" Batin Jiyong dalam hati sambil mengepalkan kedua tangannya. Tanda ia sangat ingin memukuli wajah pemuda itu. Namun dalam hati ia menahan, belum saatnya.

***

"Yaak Seung-hyun kenapa kau diam saja?!" Tanya Bobby sambil melempar kacang kearah Seung-hyun. Seung-hyun yang baru saja sampai di apartemen Bobby lalu duduk dan tentu saja masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Memikirkan Im Yoona, semenjak pelajaran matematika Tempo hari ia tak habis-habisnya memikirkan gadis itu.

"Aishhh.... sialan kau Bob !!! Memangnya aku ini monyet kau lempar dengan kacang!!" Seung-hyun yang baru sadar dari lamunannya pun membalas melempar Bobby dengan botol sodanya yang sudah kosong.

"Kkkk... Bobby seperti kelinci, Seungri seperti panda dan sekarang Seung-hyun diejek seperti monyet!! Ha-ha-ha.... aku sudah seperti mempunyai teman-teman dari kebun binatang saja!! Ha-ha-ha...." Hanbin menimpali sambil tertawa terbahak-bahak. Seungri yang waktu itu sedang membaca komik dewasanya segera beradu pandang dengan Seung-hyun dan Bobby. Mereka saling memberi aba untuk menyerang Hanbin. Dan yaaaakkkkk !!!!!

"Apa-apaan kalian ini sialan!!!!!" Maki Hanbin yang sudah tidak memakai baju lagi. Tinggal celana dalamnya saja.

Seung-hyun, Seungri dan Bobby yang sudah naik pitam menyerang Hanbin bersama dan lihat !!! Apa yang mereka lakukan? Mereka melepas semua baju Hanbin, bahkan celananya juga. Saat Seungri akan melepas celana terakhir Hanbin, Hanbin segera menendang-nendang sahabatnya itu dan melarikan diri, sebelum harga dirinya terinjak-injak.

"Awas kalian!!! Aku tidak akan pernah memaafkan kalian!!! Dasar sialan yaaak!!!!"

Rengek Hanbin yang langsung dibalas gelak tawa oleh Seung-hyun, Seungri dan juga Bobby.

"Haha..... rasakan kau Bin, ternyata badanmu juga tidak bagus, masih bagus milikku." Seru Seungri mengejek Hanbin yang mulai mengenakan bajunya kembali.

"Pergilah fitnes, lemakmu sudah menumpuk!!" Timpal Seung-hyun yang langsung mendapatkan deathglare dari Hanbin. "Berisik kau Seung-hyun!!!" Lalu mereka kembali tertawa lagi saat melihat Hanbin yang tak henti-hentinya mengumpat. Persahabatan mereka memang terjalin belum lama. Namun kedekatan mereka sudah melebihi persahabatan yang terjalin lama. Sungguh indah.

***

Seoul High School...

Yoona dan Seohyun saat ini sedang makan bersama dikantin. Jiyoung meminta ijin kepada Yoona untuk latihan band diruang musik. Dan Yoona sangat lega ia bisa makan bersama temannya, Seohyun. Biasanya mereka akan makan bertiga bersama Yuri, namun Yuri sedang sakit, jadi ia tidak masuk sekolah.

"Seung-hyun kau lihat gadis yang disebelah Yoona?" Tanya Seungri sambil menunjuk kearah Seohyun. Seung-hyun langsung melihat kearah yang ditunjukkan Seungri. "Yaah ... aku melihatnya." Seung-hyun berbohong, sebenarnya ia malah melihat Yoona terlebih dahulu , ia yang sedang makan sambil berbincang dengan temannya, mungkin itu yang dimaksud Seungri.

"Aku mengejarnya sudah setahun ini, tapi dia tidak menyukaiku." Sambung Seungri lagi, Seung-hyun yang mendengar itu langsung menatap Seungri sambil menahan tawanya.

"Kau seperti tidak punya harga diri saja sampai terus mengejarnya, jika tidak suka ya sudah lepaskan saja!" Jawab Seung-hyun enteng yang mana Seungri langsung tidak bersemangat dan meletakkan sumpitnya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? Dia gadis yang sangat berbeda, suaranya juga tidak seperti terompet." Seungri kembali memakan makan siangnya. Lalu kembali menatap Seohyun.

"Wanita memang rumit." Komentar Seung-hyun singkat. Seungri lalu menatap Seung-hyun dengan pandangan yang tidak puas. Ia merutuki teman satunya ini selalu irit bicara. Tidak memberikan solusi sama sekali.

***

"3hari kedepan aku tidak masuk sekolah." Beritahu Jiyoung pada Yoona. Mereka sedang berada di perpustakaan sekarang. Dan Yoona hanya membalas dengan pandangan bertanya nya. "Lomba band tahunan di Gangnam." Sambung Jiyoung sambil membelai lembut rambut kepala Yoona.

"Semoga berhasil." Balas Yoona kemudian sambil membolak-balikkan buku yang sedang ia lihat, ia akan merasa sedikit lega untuk 3 hari kedepan. "Jiyoung ah." Yoona memberi jeda, ia sedikit ragu mengatakannya. "Kau tau rencana pertunangan ayah kita?" Akhirnya Yoona menyelesaikan pertanyaan nya.

Jiyong sedikit kecewa karena Yoona tidak mengatakan ia akan ijin sekolah dan menyemangatinya dan tentu saja menyaksikan perlombaan itu. Namun Yoona malah langsung mengalihkan pembicaraan.
"Aku tau, ayah juga sudah memberitahuku." Jawab Jiyoung lirih, karena mereka sedang berada di perpustakaan. Ia sedikit kecewa.

"Lalu bagaimana? Kita kan masih sekolah, dan aku belum memikirkan hal itu." Ucap Yoona sambil sedikit menunduk. Ia takut Jiyoung akan marah padanya.

"Aku juga belum memikirkan hal itu, kau takut?." Mendengar itu dari Jiyoung, Yoona sedikit lega. Namun Jiyong masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Dan ia menyimpulkan bahwa Yoona menolak dirinya perlahan.

"Bu..bukan begitu, aku pikir ini belum saatnya. Pendapat kita sama, kau akan mengatakannya pada ayahmu kan? Aku juga akan mengatakan pada ayahku bahwa kita belum siap." Yoona merasa sangat lega sekarang. Ia juga tersenyum karena sudah mendapatkan alasan untuk mengataannya pada ayah nanti. Ayahnya pasti tidak akan memaksa jika Jiyoung juga belum siap.

Namun disisi lain Jiyoung merasa Yoona memang tidak mau bertunangan dengannya. Selama mereka berpacaran dengan Yoona, Jiyoung merasa hanya dia yang selalu peduli pada Yoona. Yoona selalu bersikap datar padanya. Jiyoung lalu tersenyum nanar. Katakanlah kau tidak menyukaiku Im Yoona. Aku akan berusaha melepaskan. Batin Jiyong sambil terus membelai lembut rambut panjang Yoona.

TBC....

G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang