PART 11

1.3K 130 2
                                    

Seung-hyun berjalan menuju lift dengan masih terpincang-pincang. Namun semua itu tak terasa lagi karena rasa senang dalam hatinya. Senyum tak berhenti terukir dibibirnya. Jika orang melihatnya mungkin mereka akan mengira Seung-hyun sudah gila karena tersenyum sendiri. Tentu saja karena ia sudah berhasil mencium kekasih orang. Benar-benar Seung-hyun sudah gila.

Seung-hyun lalu menekan password dan segera masuk kedalam saat pintu sudah terbuka. Ia menemukan teman-temannya yang sudah tertidur diruang tamu dengan gaya yang berbeda-beda. Juga dengan sampah kulit kacang, Snack dan kaleng soda. Sangat menjijikkan, batin Seung-hyun sambil memicingkan matanya.

"Kau dari mengantarkan kekasihmu?" Tanya Jae Rim yang tiba-tiba keluar dari kamarnya. Dengan wajah yang sangat penasaran tentunya.

"Dia bukan kekasihku." Jawab Seung-hyun datar yang segera berjalan kearah kamarnya.

Dan Jae Rim hanya diam sambil tersenyum, jika memang gadis itu adalah kekasih adiknya, tentu saja suatu saat ia pasti akan menceritakannya. Mungkin Seung-hyun sedang jatuh cinta, pikir Jae Rim sambil terus memandang Seung-hyun yang sudah tak terlihat lagi.

Sesampainya di kamar Seung-hyun segera membuka paperbag pemberian dari Yoona. Ia sangat penasaran dengan isinya, lalu Seung-hyun segera mengeluarkan isinya.

Sebuah kotak makan berbentuk kotak dengan warna merah. Seung-hyun lalu membuka isinya. Dan betapa terkejutnya ia melihat cookies-cookies kering tertata rapi disana.

Cookies-cookies itu berbentuk beruang namun dengan gaya Seung-hyun. Apa Yoona menganggap Seung-hyun seperti beruang? Seung-hyun hanya tersenyum-senyum sendiri.

Lalu mengambil satu cookies dan memasukkan kedalam mulutnya. Sangat enak, batin Seung-hyun. Ia lalu menutup kembali kotak itu dan meletakkan diatas meja dekat kasurnya. Ini adalah kali pertama Seung-hyun mendapatkan makanan dari orang lain.

***

"Dari mana saja tadi malam?" Tanya Jiyong yang baru datang dan langsung duduk disebelah Yoona. Yoona terkejut lalu menoleh pada Jiyong yang sudah duduk disampingnya.

"Aa..aaku.. aku... Menjenguk temanku yang sedang sakit tadi malam." Jawab Yoona kemudian, ia tak bohong, ia memang menjenguk Seung-hyun yang sedang sakit. Namun Jiyong sepertinya ingin penjelasan lebih.

"Temanmu yang mana?" Tanya Jiyong lagi dengan tatapan yang mengerikan. Yoona sadar akan hal itu.

"Teman dikelas matematika." Jawab Yoona singkat lalu kembali menulis, Yoona saat ini sedang mengerjakan PR yang lupa tidak ia kerjakan tadi malem karena kejadian tadi malam sangat merusak konsentrasi nya. Lalu pagi ini ia berangkat lebih awal untuk mengerjakan tugasnya. Dikelas ini juga masih sepi hanya ada ia dan Jiyong.

"Apakah ia mempunyai nama?" Tanya Jiyong lagi masih menatap Yoona dengan tatapan tajamnya. Sementara Yoona juga langsung menghentikan aktivitas nya.

"Kau tak mengenalnya Jiyong ah, lagipula kau dan dia tak pernah satu kelas." Balas Yoona dengan tenang dan melanjutkan lagi kegiatan yang terus tertunda karena Jiyong.

"Apakah menyenangkan?" Tanya Jiyong kali ini sambil menggenggam tangan kanan Yoona dengan tangan kirinya sehingga Yoona harus menghentikan kegiatannya untuk menulis lagi.

Ia lalu menatap Jiyong, tatapan Jiyong sangat dingin. Lalu tangan kiri Jiyong menyentuh kepala Yoona. Ia lalu mendekatkan kepalanya kearah Yoona, dengan gerakan tiba-tiba Jiyong langsung melumat bibir Yoona dengan kasar. Yoona yang sadar akan hal itu segera melepaskan Jiyong dari dirinya. Namun tenaganya tak ada apa-apa nya dibandingkan dengan Jiyong. Tangan kiri Yoona lalu memukuli dada Jiyong agar menjauh. Namun Jiyong malah semakin brutal, ia melumat bibir Yoona sambil menggigit nya kasar. Yoona merasakan rasa asin pada bibirnya. Juga rasa perih karena ciuman Jiyong. Ia lalu mencekik Jiyong dan Jiyong mulai menjauh dan terbatuk-batuk.

G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang