PART 15

1.3K 127 2
                                    

"Pertunangan kalian akan dilaksanakan Sabtu depan." Tuan Im memulai pembicaraan nya, setelah mereka semua menyelesaikan makan malamnya dirumah.

Yoona yang mendengar itu sangat terkejut, kenapa ini terjadi? Bukankah ia dan Jiyong sudah mempunyai kesepakatan? Kenapa ayahnya memintanya bertunangan secepat ini? Apa Jiyong belum mengatakan pada ayahnya?

"Ayah bukankah pertunangan ini tidak akan dilaksanakan? Maksudku tidak secepat ini, aku dan Jiyong sudah sepakat untuk menundanya dulu karena kita masih sekolah ayah."

Yoona segera menolak kemauan ayah nya ini. Bagaimanapun, ia memang belum siap, dihati Yoona hanya Seung-hyun bukan Jiyong. Mata Yoona mulai berkaca-kaca sekarang, ia lalu menunduk menyembunyikan nya.

"Jiyong sendiri yang meminta untuk mempercepat pertunangan ini, ayah Jiyong dan aku sudah setuju. Yoona ini hanyalah pertunangan." Tuan Im berusaha membujuk Yoona.

Mengingat beberapa hari yang lalu Jiyong datang kerumah dan mengatakan ingin mempercepat pertunangan nya dengan Im Yoona. Jiyong juga mengatakan bahwa setelah lulus ia ingin langsung menikahi Yoona. Sebenarnya apa yang terjadi pada Jiyong sehingga ia berbuat seperti ini?

"A...aapaa? Jiyong yang menginginkan semua ini ayah?"

Yoona benar-benar geram sekarang pada Jiyong. Apa maksudnya? Ia berniat akan berbicara pada Jiyong nanti, dan ingin meminta penjelasan tentang ini. Yoona benar-benar sedih. Jika Jiyong yang meminta maka ayahnya akan sulit sekali ditolak. Bagaimana ini?

***

"Hyung kau tidak pulang?" Tanya Seung-hyun yang pagi ini sedang sarapan bersama kakaknya.

Hari ini Seung-hyun akan masuk sekolah setelah absen beberapa hari. Ia juga sudah merindukan Yoona yang bahkan 3 hari ini tak ia temui. Bahkan nomor ponselnya saja ia tidak tau. Apa-apaan kau ini Choi Seung-hyun? bahkan kau sudah menciumnya 2 kali, tetapi nomor ponsel saja kau tidak punya.

Jae Rim yang sedang mengoleskan selai di rotinya segera menatap sadis adiknya ini.
Apa maksudnya bertanya seperti itu?

"Kau mengusirku ya?" Jae Rim melotot sambil mengarahkan pisau kearah adiknya. Namun ekspresi Jae Rim yang melotot membuat Seung-hyun malah tertawa. Adiknya ini sudah ditodong memakai pisau malah tertawa.

"Yaak Hyung hentikan leluconmu, kau sudah tua dan menikahlah. Jangan bertingkah selayaknya kau masih remaja. Kekekek..." Kekeh Seung-hyun sambil melahap roti selainya. Ia mengoleskan selai strawberry pada rotinya pagi ini. Mengingat gadis pujaan hatinya sangat menyukai buah strawberry.

"Kau ini memang adik yang kurang ajar! Maksudmu kau ingin mengatakan jika aku perjaka tua ha?!" Umpat Jae Rim lagi karena ia merasa tersinggung pada ucapan adik tercintanya ini.

Sebenarnya Jae Rim juga ingin segera menikah. Ia mempunyai seorang kekasih yang sedang tinggal di Perancis. Gadis itu adalah desainer. Namun Jae Rim masih memikirkan statusnya yang menjadi anak seorang mafia. Ia tidak mau gadis yang ia cintai akan menjadi korban seperti ibunya, maka ia memutuskan akan menikah jika semuanya sudah selesai. Dan untuk saat ini ia akan menyembunyikannya dulu.

"Yaaak Hyung, aku hanya bercanda, jangan melamun seperti itu!" Seung-hyun membuyarkan lamunan Jae Rim, ia jadi merasa bersalah pada kakaknya ini.

"Jika kau memang sedang jatuh cinta, tahanlah dulu untuk memilikinya." Jae Rim menasehati adiknya sambil memulai lagi kegiatan mengoles selai pada rotinya yang sempat tertunda karena pertanyaan Seung-hyun.

Seung-hyun lalu menatap kakaknya dengan pandangan bertanya. Ia baru akan memulai kisah cintanya. Namun kenapa tiba-tiba kakaknya ini malah menjatuhkan perasaannya.

G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang