"Yoona kau tidak apa-apa? Wajahmu terlihat sangat pucat."
Yuri yang sedang duduk disebelah Yoona segera memeriksa dahi Yoona yang ia tahu bahwa Yoona memang sedang demam.
Sejak Yoona berangkat sekolah sampai saat ini, Yoona hanya diam saja sambil menyenderkan kepalanya di atas meja.
"Yoona kau demam, ayo kita ke UKS saja." Yuri menarik lengan Yoona pelan namun dilepas oleh Yoona.
"Aku tidak apa-apa Yuri tenanglah." Yoona kemudian tersenyum pada Yuri meyakinkan padanya bahwa ia baik-baik saja.
"Aku akan membelikan mu minuman hangat, kau tunggulah disini." Yuri segera berlari kekantin.
Sesampainya dikantin ia membeli minuman herbal hangat untuk Yoona. Minuman herbal ini dapat membuat demam Yoona berkurang dan juga meringankan pusingnya.
"Yuri ah!!" Sebelum ia kembali ke kelas ternyata Seohyun memanggilnya. Yuri lalu menghampiri Seohyun yang sedang bersama Seungri.
Sejak kapan Seohyun dekat dengan Seungri? Batin Yuri heran saat mendekat pada mereka yang sedang makan siang bersama.
"Untuk siapa minuman herbal itu Yuri?" Seohyun menunjuk minuman yang dibawa Yuri dengan penasaran.
"Untuk Yoona, badannya demam." Ucap Yuri khawatir. Ekspresi Seohyun juga menjadi ikut khawatir.
"Benarkah? Kalo begitu ayo aku temani, Seungri ah maafkan aku, aku harus pergi." Seohyun merasa bersalah karena meninggalkan Seungri. Namun ia sangat khawatir pada Yoona.
"Baiklah tidak apa-apa." Ucap Seungri melambaikan tangan lalu tersenyum. Lalu Yuri dan Seohyun segera keluar dari kantin menuju kelas.
"Yoona minumlah ini." Yuri memberikan minuman itu pada Yoona, ia segera mengambilnya dan meminumnya. Badannya terasa remuk dan panas. Seharian kemarin Yoona juga tidak sempat makan karena ia tidak merasakan lapar sama sekali. Mungkin Yoona terlalu memikirkan masalahnya dengan Seung-hyun dan Jiyong. Ia terus memikirkan hal itu.
"Terimakasih Yuri, Seohyun." Ucap Yoona lemah, matanya juga sembab , wajahnya pucat dan ia seperti mayat hidup.
"Sebaiknya kau beristirahat di UKS." Seohyun menyarankan Yoona untuk ke UKS agar ia bisa leluasa beristirahat.
"Baiklah aku akan ke sana." Yoona lalu berdiri pelan-pelan, kepalanya sangat pusing namun ia harus terlihat kuat.
"Biar kami mengantarmu Yoona." Yuri dan Seohyun kemudian membantu Yoona berdiri dan memegangi lengannya.
"3menit lagi pelajaran akan dimulai, guru Song akan marah jika kalian terlambat, aku akan ke UKS sendiri, aku baik-baik saja." Yoona lalu melepaskan kedua tangan yang berada di lengannya.
"Kau harus berhati-hati Yoona." Yuri dan Seohyun sebenarnya juga tidak tega melihat Yoona pergi sendirian. Namun perkataan Yoona ada benarnya juga, alasan apapun yang mereka katakan pada guru Song nanti, pasti guru Song tidak percaya dan mereka tetap saja akan dihukum. Yoona lalu dengan hati-hati berjalan menuju UKS.
***
"Aku akan kidal jika setiap hari seperti ini." Umpat Seung-hyun yang sudah 2minggu lebih ini bekerja dengan tangan kirinya. Mulai ia makan, menulis bahkan menyetir hanya menggunakan satu tangan, yaitu tangan kirinya.
Seung-hyun lalu membuang pulpen yang ia gunakan untuk menulis tadi, ia malas dan pegal hanya dengan satu tangan yang bisa ia gunakan.
"Aishhh dasar tidak berguna!" Maki Seung-hyun pada tangan kanannya seperti orang gila yang mengajak tangan berbicara.