7 tahun kemudian....
"Ini berkas-berkas yang harus kau tandatangani dan berangkat lah ke Seoul besok pagi bersamaku."
Jae Rim melemparkan beberapa map diatas meja Seung-hyun. Seung-hyun mendengus kesal pada Jae Rim yang selalu berbuat seenaknya saja.
Tidak heran kakaknya yang menjabat sebagai direktur utama selalu memberinya pekerjaan yang menumpuk bahkan tak ragu untuk menyuruhnya lembur. Walaupun Seung-hyun sudah diangkat sebagai wakil direktur.
Semenjak ayahnya meninggal Jae Rim dan Seung-hyun memulai kehidupan barunya di Jerman. Seung-hyun melanjutkan sekolah menengahnya hingga lulus.
Kemudian ia diterima di universitas ternama di Jerman, dan mengambil jurusan bisnis. Setelah ia lulus, ia ditraining kakaknya diperusahaan furniture yang sudah dirilis ayahnya semenjak dulu.
Dan dengan kepandaian Seung-hyun yang sudah turun-temurun ini, tak lama kemudian ia sudah dipercaya Jae Rim untuk menduduki wakil direktur yang semula memang dikosongkan Jae Rim.
Ia tak percaya pada siapapun untuk mengisi posisi itu kecuali keluarganya sendiri. Keluarga Choi semuanya memang terlahir dengan otak encer nya.
"Apa katamu? Ke Seoul?" Seung-hyun baru sadar jika kakaknya baru saja menyebut Seoul. Kota yang sangat ia rindukan. Ia sangat rindu dengan Korea.
"Benar, Seoul. Bomi meminta agar pulang ke Seoul. Dan sepertinya tidak ada salahnya jika kita memang kembali ketempat asal. Lagipula aku belum pernah mengenalkan Yoochan pada wilayah Korea."
Jae Rim telah menikah sekitar 5 tahun lalu dengan kekasihnya yang seorang desainer, Park Bomi. Dan tak lama setelah mereka menikah, Bomi segera hamil dan melahirkan bayi laki-laki, ia adalah Choi Yoochan. Yoochan sudah berusia 3,5 tahun sekarang.
"Baiklah." Kata pengusaha muda nan tampan itu.
Kemudian Seung-hyun teringat pada gadis yang sudah sangat lama tak ia tau bagaimana kabarnya, mngkin ia sudah menikah sekarang, batin Seung-hyun miris. Mengingat saat ia meninggalkan Seoul, gadis yang sangat ia cintai itu sudah bertunangan.
Seung-hyun sebagai pengusaha muda yang sukses tak pernah sekalipun menjalin hubungan dengan seorang gadis. Baginya cinta pertamanya hanyalah gadis Seoul itu.
Namun saat nanti ia sudah pulang ke Seoul dan mendengar gadis itu sudah menikah. Ia sudah menyiapkan mental bajanya untuk menerima kenyataan pahit ini.
Seung-hyun juga sangat merindukan teman-teman nya dulu. Mereka jarang berhubungan karena pekerjaan masing-masing. Mungkin hanya satu dua kali mereka saling mengirim email.
***
"Baiklah anak-anak, siapa yang bisa menyanyikan lagu kemerdekaan negara kita!! Ayo tunjuk tangan kalian!!!"
Yoona saat ini sedang mengajar para murid-muridnya di sekolah bawah 5 tahun. Yoona sangat menyukai anak-anak, mereka sangat lucu. Tentu saja dengan kepribadian Yoona yang hangat dan lembut, anak-anak pasti menyukai Yoona.
"Baiklah, ini cake untuk kalian yang sudah bisa menjawab." Yoona lalu memberikan cake kepada murid-muridnya yang bisa menyanyikan lagu kemerdekaan negara. Walaupun ada yang tidak bisa menjawab namun ia tetap memberikan cake buatannya ini.
"Belajar dengan giat agar Chanu bisa menjawab ne?" Ucap Yoona sambil mengelus lembut kepala salah satu muridnya sambil tersenyum manis.
***
Sreeettttt!!!!!
"Kau bisa berhati-hati kan? Kau tidak tau rambu-rambunya sudah merah?! Haaa?!" Maki Seung-hyun kepada salah satu pengendara yang seenaknya saja memakai jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoona
أدب الهواةEdit : 09. 03. 2017 By : ohnanattty