PART 10

1.4K 149 3
                                    

Yoona berlari sambil terus mengusap air matanya yang tiba-tiba saja terus keluar. Matanya sangat panas dan ia sendiri tidak tau kenapa.

Ia merasakan bahwa Seung-hyun mengalami semua ini karena dirinya, karena salahnya. Seandainya Seung-hyun tak mengantarnya pulang. Pasti ini tidak akan terjadi. Semuanya pasti akan baik-baik saja. Seharusnya ia pulang sendiri dan mengatakan sendiri kepada ayahnya.

"Hiks... Hiks... Hikss... Bodoh!! Seharusnya aku pulang sendiri, hikss.. jika Seung-hyun tak mengantarku pulang pasti semua tak akan seperti ini... Hiksss... Hiksss..."

Yoona tak henti-hentinya nya menangis karena sangat merasa bersalah. Ia saat ini sedang duduk ditaman apartemen Seung-hyun. Ia akan menenangkan diri sebelum pulang.

***

Jae Rim meletakkan beberapa kaleng soda diatas meja dan juga beberapa camilan untuk teman-teman Seung-hyun. Ia kemudian duduk disebelah Bobby.

"Sebutkan nama kalian!" Perintah Jae Rim pada teman-teman Seung-hyun yang hanya diam saja duduk di sofa.

Mereka merasa takut pada Jae Rim karena wajahnya sama sekali tidak berekspresi. Walaupun memang mirip dengan Seung-hyun, namun kakaknya ini lebih datar dari siapapun manusia dimuka bumi ini.

"Oh.. emmm aku Seungri , senang bertemu denganmu Hyung." Seungri langsung berdiri dan membungkuk hormat pada kakak Seung-hyun. Lalu diikuti Bobby dan Hanbin.

"Aku Bobby, senang bertemu denganmu Hyung."

"Dan aku Hanbin Hyung, senang berkenalan denganmu juga Hyung." Bobby dan Hanbin pun juga membungkuk dengan hormat kepada kakak Seung-hyun. Lalu mereka mulai duduk kembali.

"Lalu siapa gadis tadi?" Tanya Jae Rim lagi masih dengan wajah flatnya.

"Namanya Im Yoona, ia teman kami disekolah juga Hyung." Jawab Bobby sambil meringis, siapa tau jika ia meringis ala gigi kelincinya. Kakak Seung-hyun juga akan tersenyum. Namun itu hanyalah khayalannya saja.

"Kalian tidak menghargai aku ya!! Sudah diambilkan minum tetapi hanya dilihat saja." Ucap Jae Rim sedikit berteriak.

Seungri, Bobby dan Hanbin pun sangat terkejut. Mereka juga sebenarnya ingin minum tetapi kakak Seung-hyun belum mempersilahkannya, jika mereka langsung meminumnya apakah sopan? Mereka lalu mengambil soda dan meminumnya. Dengan perasaan yang sangat berapi-api karena kakaknya Seung-hyun ini.

"Awas saja kau." Batin mereka yang memang satu hati sangat kesal pada kakak sahabatnya ini.

Dalam hati, Jae Rim terkekeh geli melihat teman-teman adiknya yang seperti takut kepada dirinya. Rasakan saja akan aku buat lebih takut kalian. Kekeh Jae Rim dalam hati.

***

"Aku benci mendengar gadis menangis!" Ucap Seung-hyun yang sudah berada dibelakang Yoona.

Yoona yang saat itu sedang menangis sambil berbicara sendiri ternyata baru sadar jika Seung-hyun mendengarnya.

Ini sama sekali bukan salah Yoona. Batin Seung-hyun karena sudah membuat Yoona salah paham dan bahkan membuatnya sampai menangis karena hal ini.

Yoona lalu terkejut karena ada Seung-hyun dibelakangnya. Ia lalu cepat-cepat mengusap air matanya sebelum berdiri. "A..aakuu.. tidak menangis." Elak Yoona sambil berdiri dan menatap Seung-hyun.

Seung-hyun lalu berjalan dengan kaki terpincang-pincang, ia menuju kearah Yoona dan duduk di bangku itu. Dan Yoona mengikuti Seung-hyun dengan duduk disebelahnya. Yoona masih dengan mata sembabnya, dan ia sangat khawatir jika tadi Seung-hyun mendengar tangisannya.

G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang