Kejadian beberapa hari kemarin membuat Seung-hyun kembali bermalas-malasan. Ia terus berguling-guling dikamarnya seperti onggokan semangka tidak laku dijual, ia bahkan menjadi jorok karena malas buang sampah, sampah makanan ringan maupun kaleng soda kosong berserakan di kamar.Ia bahkan tidak mandi jika malas. Rasanya ia ingin selalu berada dikasur dan memeluk gulingnya tidak mau lepas. Mungkin Seung-hyun mengira guling itu adalah Yoona, ia memang benar-benar sudah gila sekarang.
"Jika kau terus seperti ini tidak ada wanita yang mau menikah denganmu Seung-hyun ah!!!"
Bomi yang tiba-tiba mendobrak kamar Seung-hyun kembali menemukan Seung-hyun yang hanya berguling-guling di kasurnya tidak jelas.
Saat di Jerman Seung-hyun sangat rajin bahkan super bersih. Namun sekarang lihatlah, ia sudah seperti orang yang lumpuh. Memang benar Seung-hyun sedang lumpuh, namun lumpuh akal sehatnya karena Yoona.
"Biarkanlah seharian ini aku dikamar nuna, aku sedang tidak ingin diganggu." Ucap Seung-hyun malas dengan nada suara bergumam.
"Keluarlah! ada 3 orang pria gila sama seperti dirimu yang mencarimu."
Bomi kemudian menutup pintu kamar Seung-hyun, ia tidak mau lama-lama berdebat dengan Seung-hyun hari ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 dan ia harus segera pergi ke kantor dan mengantar Yoochan ke sekolah bersama suaminya, karena ini adalah hari pertama Yoochan masuk pendidikan bawah 5 tahunnya.
"3 orang?" Batin Seung-hyun mengangkat kepalanya sambil berpikir, namun Seung-hyun tidak mau berpikir keras hari ini. Ia lalu memutuskan untuk langsung turun ke ruang tamu.
"Seung-hyun!!!!!"
Baru beberapa langkah ia menuruni tangga, ia sudah disambut suara kencang yang Seung-hyun sangat tau suara siapa itu. Seung-hyun lalu tertawa dan memeluk satu-satu teman lamanya ini. Begitu juga dengan teman-teman Seung-hyun, mereka saling memeluk erat karena saking rindunya.
"Yaaak Seung-hyun kau seperti turis sekarang!!" Ucap Bobby sambil sedikit menyentuh rambut Seung-hyun yang sudah coklat sepenuhnya seperti turis.
"Aishhh... Nada bicaranya masih sama bodoh seperti dulu."
Umpat Seung-hyun, teman-temannya ini tidak ada yang berubah. Perubahan pada mereka hanya dari pakaiannya saja. Mereka semua sudah memakai setelan jas yang sangat rapi. Namun kelakuan mereka tetap sama saja.
"Kapan kau sampai? Kau tidak mengabari kami." Sekarang giliran Seungri yang mengumpat.
"Aku akan mengajakmu ke bar malam ini Seung-hyun." Sambung Seungri sambil terkekeh.
"Kalian ini tidak pantas dengan jas, kelakuan kalian saja masih bodoh." Umpat Seung-hyun lagi yang dibalas tatapan tajam teman-teman nya.
"Bodoh-bodoh seperti ini, kami sudah mempunyai istri. Yaak Seung-hyun, dimana istrimu?" Ucap Hanbin sedikit mengejek Seung-hyun, karena ia tau Seung-hyun belum mempunyai istri. Seung-hyun lalu melotot pada Hanbin karena merasa tersinggung.
"Kalian tau? Seleraku tidak sembarangan, bahkan jika aku mau berapa puluh wanita cantik di Jerman akan aku nikahi." Umpat Seung-hyun sambil berjalan ke arah sofa. Dan duduk disalah satu sofa diruang tamunya.
Teman-teman nya hanya terkekeh mendengar Seung-hyun. Dasar temannya ini tidak pernah waras.
***
"Apa?! Kau bertemu dengan Seung-hyun?!"
Yuri begitu terkejut saat Yoona menceritakan jika ia bertemu dengan Seung-hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
G I R L F R I E N D 🔹 t.o.p • yoona
FanfictionEdit : 09. 03. 2017 By : ohnanattty