Bagian 1

97.1K 672 5
                                    

Namaku Stella Andriana salah satu pelajar kelas 3 SMA Swasta di Bandung. Aku terlahir dari keluarga yang berkecukupan. aku mempunyai 2 adik laki-laki. Tak ada yg spesial dari ku bahkan hampir tak ada sama sekali. Aku memiliki perawakan tak terlalu tinggi hanya 160 cm, berat badanku hahahha ya sudah lah tak usah di jelaskan.

Lika liku kisah cintaku dimulai saat SMA aku banyak menyukai laki-laki, ya banyak sekali tapi tak ada yg bisa aku dapatkan semuanya hanya sebatas sahabat tak lebih.

Hari Kelulusan pun tiba.
Dan tak ada yg spesial juga di hari terakhirku menjadi murid SMA tak ada 1 laki-laki pun yang mengungkapkan perasaannya kepadaku. "Hahhaha naasnya nasib mu Stella". Ucapku dalam hati.

Kehidupan yang sesungguhnya akan dimulai dimana aku harus menentukan jalan hidupku apakah aku akan bekerja atau melanjutkan studi ku.

Tak butuh waktu lama untuk aku mendapatkan pekerjaan. Mama dan papa menyarankan aku untuk bekerja dengan papa di jakarta. Dan aku menyetujuinya.

Menginjak 1 bulan aku bekerja dengan papa rasa bosan mulai menghampiri. Bagaimana tidak setiap pulang kerja langsung masuk kamar dan tak keluar rumah hingga besok pagi. Tak ada teman dan tak ada tv didalam kamar.

Bulan Ramadhan pun datang. Rasa sedih mulai menghampiri bagaimana tidak biasanya setiap berbuka puasa aku hanya tinggal makan tapi sekarang aku harus bersusah payah mencari dan menyiapkan makan sendiri, tidur sendiri, sahur sendiri. Kadang aku menangis sambil memakan makanan ku yang ada di pikiranku adalah ingin pulang dan berkumpul bersama keluarga.

Aku sangat dimanja oleh Mama ku. Kita tak biasa berjauhan bahkan saat aku pergi jauh dari nya. Mama sempat sakit dan memikirkan ku bagaimana aku bertahan di Jakarta, aku makan teratur atau tidak. Sesak rasanya tak bisa berkumpul dengan keluarga ku tapi aku harus kuat aku harus buktikan kepada semua orang yang telah melihatku hanya sebelah mata.

=====

Tak terasa 2 bulan sudah aku hidup di Jakarta dengan segala rasa yang terasa. Akhirnya aku memutuskan untuk meneruskan studi ku. Akhirnya aku telah menjadi mahasiswi di salah satu universitas swasta di Jakarta tempatnya sangat dekat dengan kantorku.

Hal yang paling aku tak suka adalah aku harus memulai komunikasi lagi dan mencari teman. Ku akui aku tak pandai bersosialisasi tapi aku memberanikan diri kalau tidak aku tak akan mendapatkan teman selama aku kuliah.

Hari ini adalah hari aku test. Aku sengaja berangkat lebih awal karena tak mau terlambat. Aku menunggu di lobby kampus sendiri mataku melirik kiri kanan berharap ada yang mengenalku dan menjadi teman pertama ku. Tapi sayang tak ada yang mengenalku.

Akhirnya aku meninggalkan lobby dan mulai memasuki ruang test. Terasa asing disana. Aku hanya bisa berdiam diri dan tanpa sengaja aku melihat disebelah kanan ku ada wanita yang menurutku baik dan dia menjadi teman pertamaku. Dengan sendirinya menyusul teman-teman ku yang baru berdatangan. Dan akhirnya ku mempunyai banyak teman.

Ku kira dengan kuliah akan merubah kisah percintaan ku. Tapi sama saja ternyata. Aku tak mendapatkan kekasih. Hanya bisa menyukai lelaki terus menerus tanpa ada balasannya.

Sahabat dalam selimutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang