Bagian 8

40.8K 328 3
                                    

Tak terasa hubunganku dengannya hampir menginjak 1 bulan. Hubungan ku dengannya semakin mesra. Dia selalu mengunjungiku seminggu 3x.

Aku merasa beruntung sekali mendapatkannya. Dia pria yang baik, dan humori sepertinya.

Kebahagiaan ku bersamanya ku bagi juga dengan sahabatku mereka yg selalu bersedia mendengarkan curhatan ku dan sesekali memberi nasihat agar aku tak terbuai dengan cinta dunia.

Ku menceritakan semuanya kepada sahabatku. Mereka cukup tercengang mendengar aku bercerita seperti itu ya maklum mereka tahu aku orang yg polos baru datang dari kampung dan apa yg aku lakukan itu menurut mereka suatu hal yang cukup berani.

Sedang asyiknya bercerita tiba" ada suara dari sahabatku.
" Sorry yah nih gw mau nanya. Lu udah ada status belum sama cowo lu. Kok lu berani sih ngelakuin begitu tapi gak ada status" ucap sesilia.

Ucapan itu amat sangat menggores hati membuat mood ku rusak seketika aku tak bisa berkata apa-apa lagi sampai teman-teman ku memutuskan untuk pulang.

=====
Ku mencoba memejamkan mata tapi tak bisa.

Masih memikirkan perkataan sesilia. Sebenarnya ada benarnya juga tapi kan orang dewasa gak perlu status.

Ah ya sudah lah aku tidur saja". Ucapku menggerutu.

Aku baru menyadari sedaribtadi hp ku tak ada pesan atau pun telfon dari kekasihku. Kemana dia tak seperti biasanya seperti ini.

"Halo. A kamu kemana aja kok gak ada kabar. Kamu ada masalah? Cerita sama aku a".

"Aku baik" aja kok. Engga aku gak ada masalah kok". Ucapnya.

"A please yah aku ini pacar kamu aku tau pasti kamu lagi ada masalah kan. Cerita sama aku a". Ucapku.

"Aku gak ada masalah sayang. Biarin aku sendiri dulu yah". Ucapnya.

Seketika aku syok mendengar perkataannya yg sangat tiba" itu.

"Apa maksud kamu ingin sendiri dulu?. ucapku.

"Aku lagi banyak pikiran sayang. Please". Mohonnya.

"Oke aku biarin kamu sendiri dulu. Klo ada apa-apa kamu langsung cerita sama aku yah. Hati-hati yah sayang aku sayang kamu." Jelasku.

Telfon pun terputus. Semakin membuatku bingung tak seperti biasanya dia seperti ini.

Sahabat dalam selimutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang