Suatu hari aku akan pergi menonton dengan teman-teman. Kami membuat multi chat di bbm yang berisikan teman-teman ku. Aku dibuat kesal dengan mereka karena tak kunjung menentukan tempat, jam, dan film apa yg akan kita tonton nanti.
Ada satu pesan di hp ku ternyata agung.
"Sore Stella. Kamu lagi apa?". Isi pesan itu.
"Ia sore juga. Biasa aku lagi mau jalan sama temen". Ucap ku jelas.
"Aku di ajak gak? Kapan dong kita ketemu." Ucapnya.
"Ya udah ayoks ikut bareng sama teman-teman mau nonton nih kita di CL". Ucapku
"Yah sama temen kamu yah. Kenapa gak berdua aja sih nontonnya."pinta dia.
Lama aku membalas pesannya. Bingung harus setuju dengan Agung atau aku jalan dengan teman-teman. Tak ada kejelasan dari teman-teman ku dan akhirnya aku memutuskan untuk jalan dengan Agung.
"Hey jawab dong. Mau gak kita ber2 aja?."ucapnya.
"Ya udah ayoks kita ber dua aja. Temen aku gak jelas gak ada kepastian". Ucap ku kesal.
"Ya udah kita mau nonton jalan jam berapa?". Ucapnya.
"Jam 7 aja. Gimana?" Tanyaku.
"Ya udah jam 7 yah. Sana mandi dulu gih."Ucapnya.
Aku suruh teman-teman ku datang ke kamar kost ku untuk memilihkan baju yg istimewa. Irna sibuk menyiapkan baju, sesilia sibuk memakaikan makeup. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan hp ku berbunyi ternyata agung yg menelpon.
"Halo. Ia kenapa?"ucapku.
"Ini aku udah di gang kost an kamu. Kamu dimana?" Ucapnya.
"Oh ya udah tunggu sebentar. Aku keluar sekarang." Ucapku.
Teman-teman ku mengantarkan ku untuk bertemu dengan agung. Mataku melirik kiri dan kanan mencari dia ternyata dia salah gang. Aku menyuruhnya untuk menghampiriku.
Ya ampun hampir aku tak percaya dibuat takjub melihatnya. Dia begitu tampan sempurna di mataku.
"Mba pesen gojek yah?" Ucapnya.
Aku hanya diam menatap wajahnya yg mampu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Heyy. Malah bengong lagi. Ya udah ayoks kita jadinya pergi kemana?"ucapnya.
"Ya udah ayoks kita nonton".ucapku.
"Non jam berapa ini. Sambil menunjukan jam ditangannya.
"Jam 7!. Terus gimana dong?"jawabku.
Akhirnya kita memuluskan untuk pergi ketempat lain. Jantung ini berdetak kencang seperti akan lepas dan jatuh dari tempatnya. Tak kuasa aku merasakan rasa yang begitu aneh dan sulit untuk ku ceritakan.
Aku memang banyak sekali menyukai lelaki tapi aku sekali pun tak pernah merasakan rasa seperti ini. Aku berdoa kepada Tuhan agar engkau tak mengambil kebahagiaan ku dengan cepat.
Akhirnya kita berhenti disebuah pom bensin. Aku tak tau apa yg dia lakukan di pom bensin. Dia menatapku penuh arti dan aku salah tingkah dibuatnya. Dia mencubit pipi dan perut ku yg memang chuby hahaha.
Berkali-kali dia berhasil membuatku kikukkk aku bingung harus berkata apa aku hanya bisa menepis tangannya dan tersenyum malu karena itu ditempat umum.
Aku di bonceng dengan menggunakan motor satrya dia. Aku duduk berjauhan karena aku tak biasa duduk berhimpitan dengan lelaki.
"Duduknya bisa agak majuan?". Perintahnya.
"HAHHH". Jawabku kaget.
"Ia agak majuan sedikit". Jelas nya.
"Oh ia".ucapku.
Dengan Muka bingungku aku duduk lebih maju dan alhasil dadaku menempel ke punggungnya. Dia menitipkan hp nya kepadaku. Saat itu kedua tanganku memegang tas dan helm. Dia menyuruhku untuk menggunakan helm nya. Dia menawarkan diri untuk memakai tas ku supaya aku tidak ribet dan aku menyetujuinya.
Sepanjang jalan yg ku rasakan adalah rasa bahagia yg amat sangat aku dambakan dari dulu. Banyak yang aku bicarakan dengannya mengenai diri kita.
Di sepanjang jalan tak hentinya dia berbicara dan mengajukan pertanyaan kepadaku. Menatapku sesekali sambil menyetir motornya membuat hati ku berdegup dan pipiku memerah.
"Kamu asli orang Bandung? Bandungnya dimana?. Tanyanya.
"Oh aku di daerah Lembang". Ucapku.
"Boleh dong aku main ke rumah km". Ucapnya.
"Oh ia boleh kok"ucapku.
"Engga ah. Ntar yg ada km kenalin ke mamah kamu ini calon menantu"ucapnya dengan tertawa.
"Hahahah ya engga lah". Ucapku.
Perjalanan kita terhenti di jalan panjang.
"Kita mau kemana? Makan aja yuks. Disitu ada D'cost. Mau gak? Ucapnya.
"Aduh yg biasa aja deh". Jawabku.
Disela-sela aku berbicara dengannya tak henti-hentinya tangan dia menggelitikki pahaku dan aku menepisnya.
Kita memutuskan untuk mencoba makanan pinggir jalan dengan rasa yg gak beda jauh dengan restoran. Makanan yg kita pilih adalah kue pancong.
Dia memesan semua makanan dan minuman. 1 hal yg akhirnya aku tahu dia sangat. Menyukai kue pancong original dan minum nya es susu Milo.
Makanan jadi dan telah di bungkus. Kita memutuskan untuk makan di tempat dia.
"Kita makan di tempat aku aja. Sebenernya sih bukan rumah lebih tepatnya bengkel mobil."ucapnya.
"Oh ya udah gk papah."ucapku.
Bengkel dia berada di perbatasan Jakarta barat dan pusat. Ini benar-benar kencan pertama yg aneh tapi seru. Kita makan dengan menggunakan tangan karena abang-abangnya tak memberikan sendok. Dan duduk hanya beralaskan besi untuk menyimpan mobil.
Malam semakin larut dan dia. memutuskan untuk mengantarkan ku pulang sampai ke gerbang kost ku dan sebelum berpisah kita saling menatap tersenyum malu. Dan dia berpamitan.
=====
![](https://img.wattpad.com/cover/84799789-288-k186384.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat dalam selimut
RomanceSahabat adalah anugrah terindah yang tuhan berikan. Tapi bagaimana bila seorang sahabat menusuknya dari belakang?