Akhir?

1.4K 105 8
                                        

Luhan masuk ke dalam kilang tersebut. Begitu juga EXO dan Junhyung di belakang mengikutnya. Luhan lari dengan laju ke arah Kris lalu menolak Kris sehingga Kris terjatuh.

" Korang bawa lari Hyunseung. Cepat ! " arah Junhyung kepada Xiumin dan Suho.

" Nae. "

Mereka berlari ke arah Hyunseung. Xiumin mengangkat Hyunseung dan mereka terus membawa Hyunseung keluar dari situ.

" Hyeri-ah, kwenchana? " tanya Luhan.

" Eo. Macam mana awak tau kitorang dekat sini? Tadi kan awak dekat hospital. " tanya Hyeri balik.

" Doktor Mingyu yang mesej saya. Kenapa awak suka sangat buat sesuatu luar jangkaan? Bahaya tau tak. " marah Luhan.

Hyeri hanya mendiamkan diri. Kris bangkit semula dan dia mengelap sedikit darah yang mengalir di tepi bibirnya.

" Luhan! Hati-hati! " jerit Mingyu.

Luhan menolak Hyeri perlahan ke belakangnya. Pisau yang Hyeri pegang di masukkan ke dalam poket seluarnya.

" Kenapa kau pukul abang kau sendiri, Luhan? Kau dah lupa ke yang diorang tu manusia? Kau lain Luhan! Kau bukan manusia! " marah Kris. Luhan menggenggam penumbuknya.

" Luhan, jangan dengar apa yan dia cakap. " bisik Hyeri. Hyeri memegang baju Luhan.

Kris memandang Hyeri sambil tersenyum jahat. Mingyu perasan lalu menyerang Kris. Namun terlambat kerana Kris menyedari tindakan itu terlebih dahulu memukul Mingyu di bahagian perutnya.

Mingyu dan Junhyung terus berlawan dengan Kris. Luhan masih lagi memegang tangan Hyeri.

" Hyeri, saya nak awak lari dari sini. Cepat! " kata Luhan. Hyeri menggelengkan kepalanya.

" Shireo! Nanti awak cedera. " kata Hyeri.

Luhan pusing menghadap Hyeri. Luhan menarik Hyeri ke arah almari. Luhan menyuruh Hyeri sorok di situ.

" Okay, kalau awak nak tolong dengar arahan ni elok-elok. Saya akan bawa Kris ke sini. Lepas Kris dah datang sini awak keluar dan terus tikam dada dia dengan pisau awak tu. " kata Luhan.

" Tapi dia abang awak. " Hyeri memegang tangan Luhan.

" Not anymore. "

Luhan menutup pintu almari tersebut lalu berlari ke arah mereka yabg sedang berlawan. Mingyu dan Junhyung sudah pun di belasah teruk oleh Kris. Mereka berdua terbaring di atas lantai.

" Hyung, sampai bila hyung nak buat macam ni? Luhan dah kata Luhan tak nak semua tu. " kata Luhan untuk memujuk Kris.

Hyeri yang berada di dalam almari mengintai dengan perasaan risau. Dia hanya menunggu masa untuk bertindak.

" Arghh!! Kau diam! Jangan nak berlagak baik depan aku lah! Takhta tu tak sampai pun dekat kau lagi. Appa yang pegang. Tapi, dia nak bagi dekat kau, jadi aku kena bunuh kau. " kata Kris. Kris menumbuk Luhan di perut.

Luhan tertunduk. Dia memegang perutnya. Darah perlahan-lahan mengalir dari mulutnya. Luhan meludah darah itu keluar. Mingyu dan Junhyung tidak berdaya untuk menghalang Kris. Mereka boleh dikatakan sudah tewas. Luhan tidak berganjak, matanya memandang almari untuk memastikan Hyeri selamat.

" Kalau macam tu pergi mintak dekat kubur appa sendiri! " Luhan menolak Kris dengan kuat. Dia sengaja menolak Kris ke arah almari. Belakang Kris masih lagi menghadap almari.

' Hati-hati Luhan. ' bisik hati Hyeri. Dia memegang pisau itu dan bersedia untuk menikam Kris.

Kris tiba-tiba tersenyum sinis. Kris mencekik Luhan dan mengangkatnya tinggi. Dia memandang almari tersebut.

" Kris! Apa yang kau nak buat ni?! " jeri Mingyu dan Junhyung.

" H--hyung..." Luhan memukul tangan Kris.

" Hyeri-yah, keluar cepat. Kalau tak, Luhan mati depan kau. " Kris menggenggam leher Luhan lagi kuat.

" A--andwae Hyeri! " Luhan memukul tangan Kris untuk melepaskan diri. Tapi Kris lagi kuat.

Hyeri ternampak sesuatu di tepinya. Dia mengambil benda tajam itu. Pisau di letak kan di poket belakangnya. Hyeri keluar perlahan-lahan

" Sini. Bagi pisau tu. " Kris menghulur sebelah tangannya.

" Lepas kan Luhan dulu. " kata Hyeri.

" Heh, pisau tu dulu. "

" Lepaskan Luhan dulu! " Hyeri meninggikan suaranya.

" Okay, macam yang kau minta. "
Kris membaling Luhan seperti anak patung yang dibuang. Luhan terbatuk-batuk mengambil nafas. Hyeri membaling benda tajam tersebut dan berlari ke arah Luhan. Tetapi Kris lagi cepat. Kris menolak Hyeri sekuat hatinya dan Hyeri terlanggar dinding.

" Lee Hyeri! "

Luhan meribakan Hyeri. Mingyu dan Junhyung berlari ke arah mereka.

" Hyeri, bangun lah. " Luhan menggoncang perlahan badan Hyeri.

Hyeri membuka matanya. Tangan Hyeri mengambil pisau yang sebenar. Hyeri menghulurkan pisau itu kepada Luhan.

" Cepat. Sebelum dia tahu yang tu tipu. " kata Hyeri.

" Tapi awak..."

" Kwenchana, palli! " Hyeri menolak perlahan badan Luhan. Luhan mengangguk.

" A--arasseo. Junhyung, Doktor, tolong jaga Hyeri. Saya ada urusan yang perlu di buat. " Luhan mengelap darah di bibirnya.

Mingyu memeluk bahu Hyeri. Junhyung pula mengelap darah yang mengalir di dahi Hyeri.

" Yahh!! "

Luhan menolak Kris, lalu menikam Kris dengan pisau tersebut.

" M--mwoya?! " Kris menolak tangan Luhan tapi Luhan segera menikam dengan lebih dalam.

" Arghhh!!!! "

Jeritan Kris bergema di dalam kilang itu. Darah Kris mercik ke muka dan baju Luhan. Mingyu menutup mata Hyeri.

" Hyung, jalga! " Luhan menolak Kris.

Kris jatuh terduduk di lantai. Luhan membelakangi Kris dan berjalan dengan perlahan ke arah Hyeri.

" Luhan-ah. Awak dah berjaya. " kata Hyeri dengan tersenyum. Begitu juga dengan Luhan.

" Tak semudah tu! "

Luhan melutut di hadapan mereka. Darah pekat menitik di atas lantai. Baju putih bahagian belakang Luhan bertukar menjadi warna merah.

" Andwae Luhan! "

Luhan rebah di atas lantai. Pandangannya menjadi kabur. Semuanya semakin gelap dan kabur. Warna rambutnya bertukar hitam sepenuhnya. Lambang di tangannya juga hilang. Kris sudah pun lenyap dengan kepulan asap hitam selepas menikam Luhan di belakang.

Adakah ini pengakhirannya? Luhan hidup ataupun mati? Persoalan ini bermain di fikiran Hyeri.

To be continued

Note : mkin nk habis crita ni mkin plik ayat yg kluar 😂 hipotesis di terima? 😆

He's a werewolf ( COMPLETE )Tempat di mana cerita hidup. Terokai sekarang