Chapter 02 : Hutang Yang Tak Terlunaskan

61 9 18
                                    

Earsyia merupakan hasil dari penggabungan dua dunia, yakni Earth (Bumi) dan Elysium. Akibat penggabungan dua dunia ini, bumi menjadi lebih besar dari ukurannya semula. Menurut penelitian sekitar 1.8 kali lebih besar dari ukuran asalnya. Tidak hanya ukuran, bentuk permukaan dan kondisi alamnya juga berubah secara drastis.

Elysum sendiri disebut oleh ilmuan sebagai dunia keajaiban. Bagaimana tidak, para makhluk hidup di dunia itu bisa melakukan hal yang bertentangan dengan hukum alam di bumi. Air yang mengalir dari bawah ke atas, sebuah karpet terbang, menembus dinding, dan lain – lain. Jika boleh aku sebutkan, maka Elysium adalah dunia fantasi—impian para pengkhayal.

Jika di bumi hanya ada manusia sebagai makhluk dengan intelegensi tertinggi, maka beda halnya dengan Elysium. Elysium memiliki berbagai ras, di antaranya elf, beast-man, fairy, goblin, penyihir, manusia dan sebagainya. Yang mana setiap ras tersebut memiliki pembagian yang lain secara mendetail.

Sementara manusia yang ada di bumi, sebagian besar dari mereka memperoleh kekuatan yang unik akibat menyatunya dua dunia tersebut. Disebut dengan Gift. Layaknya bakat, tidak semua orang memiliki kekuatan yang serupa. Seperti bisa berdiri di dinding, berdiri di atas air, atau memiliki lompatan yang tinggi. Namun Gift tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan manusia dari Elysium. Mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan bola api, memunculkan air dari tanah kering, dan lain sebagainya sewaktu mereka masih belia.

Sementara itu, hasil laporan dari GUN, bahwa sekitar 33% dari populasi manusia di bumi telah tewas akibat fenomena the end? dan sekitar 15 % telah menghilang secara misterius. Begitu juga dengan penduduk Elysium sebahagian dari mereka juga mengalami korban jiwa dan lenyap tanpa jejak.

~000~

Aku tidak pernah menyangka kalau kehidupan penjara bisa senyaman ini. Ada makanan dan minuman gratis. Tidak perlu mencari pekerjaan. Banyak waktu luang, dan bisa tidur sepuasnya. Meskipun harus lari keliling lapangan di pagi hari. Di sini, aku benar – benar memiliki harapan untuk tetap hidup.

"Rahl Hoff." Sebuah suara muncul dari depan jeruji besi.

Saat membalikkan badan, aku melihat wanita itu lagi.

"Alisha, kah? Apa maumu?" cetusku.

"Hmm ...aku datang untuk membebaskanmu, tapi kamu malah tidak sopan kepadaku," ujarnya sambil mengerutkan dahi.

"Heh. Tidak perlu repot – repot. Aku sudah nyaman di sini dan penjara ini sudah seperti rumah kedua bagiku," ucapku dengan nada sombong.

"Yakin?" Suaranya dipenuhi aura kelicikan.

Aku hanya bisa menelan ludah ketika mendengar ucapannya itu.

"Y-Yakin!" tegasku.

Kemudian ia duduk di lantai dan mengambil sebuah kertas. Lalu membacanya dengan keras.

"Rahl Hoff. Pria berusia 23 tahun. Pekerjaan, tidak ada. Tuduhan, memukul seorang pahlawan dengan maksud melukai. Hukuman ...,"

"Hukuman?" Aku malah jadi penasaran mendengar kata hukuman.

"Hukuman mati dengan tanpa busana."

Mendengar ucapannya itu, aku langsung memakai salah satu jurus andalanku. Teknik Sujud Memelas Tingkat Profesional.

"Kumohon Nyonya Alisha, bebaskan aku dari penjara terkutuk ini."

Alisha malah tertawa terpingkal – pingkal. Namun, aku harus tetap menahan poseku ini untuk sementara.

Ia masih terus tertawa. Tak lama kemudian, ia menyelesaikan tawanya dan kembali berbicara.

"Tetapi, kamu harus memenuhi persyaratannya. Apakah kamu siap?"

"S-Siap!"

Mengiyakan pertanyaan itu ternyata tidak lebih baik dari mati telanjang.

Karena ....

Setibanya kami di depan ruang kepala penjara.

"10 juta Dollar EA? Apa maksudnya ini!" Aku hanya bisa pasrah, tertunduk.

"Ya. Engkau hutang 10 juta dan harus bekerja sebagai Pasukan Aliansi di bawah komando Ren Rerera. Apakah engkau mengerti?" jelas kepala penjara.

"...Ya."

Sesuatu yang lebih buruk dari pada kematian itu sendiri adalah ketika engkau bekerja dengan gaji yang kecil namun terikat hutang yang tak mungkin terlunaskan. Tamat sudah riwayat Rahl Hoff di dunia ini.

Sebuah pukulan ringan mendarat di kepalaku. Kemudian dilanjutkan dengan cubitan yang menyakitkan.

"Sudah sadar?" Alisha menatapku.

"Hm ...Ya ...,"

"Sudah setengah jam dari pertemuan dengan kepala penjara, kamu masih tetap seperti itu. Sungguh mengherankan."

"Hah? Ya," jawabku lesu.

"Mungkin ini bisa membuatmu ceria kembali." Alisha menyodorkan padaku sebotol Chocolate Space.

"Chocolate Space ...kah? Sungguh memori yang indah."

"Oi ... oi ...Ada apa dengan wajah pasrahmu itu. Besok kamu belum mati. Masih harus pergi ke Great Association untuk melakukan registrasi."

Aku pun meminum Choco Space tersebut. Benar – benar rasa yang begitu menggelegar. Sampai – sampai rasa lelahku karena hukuman itu telah berkurang setengahnya. Kalau dipikir – pikir, hampir setiap hari aku selalu dibantu oleh Alisha. Walau dia teman satu kelasku dulu sewaktu kuliah namun aku malah yang tidak bisa diharapkan.

Aku memandang wajahnya yang selalu dipenuhi dengan senyuman.

"Alisha, t-t-terima k-kasih ya."

Alisha melongo dan seketika memalingkan wajahnya. Tak berapa lama, ia mulai tertawa kembali.

"Sama – sama, Rahl," jawabnya.

Aku memutuskan pulang kembali ke kamar kos. Setibanya di sana, tanganku segera meraih gagang pintu. Entah mengapa, pintunya macet dan tidak bisa terbuka. Aku coba memindai Account Card milikku. Sebuah tulisan muncul di layar hologram pintu.

<<Mohon Maaf. Anda telah di kick-out dari ruangan ini. Mohon bayar uang bulanan Anda!>>

Jiah! Sialan!

Aku hanya bisa pasrah.

Takdir telah menetapkanku untuk tidur di depan pintu kamar.

Jadi orang miskin itu benar – benar menyusahkan. Apalagi di dunia baru ini. Besok aku harus menemui Si Ren–apalah itu namanya. Sepertinya bakal jadi hari yang merepotkan.

~000~

Shitty World and Heroes [Vol. I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang