Chapter 08 : Babylon Tower, Penjaga dan Sesuatu yang Berbahaya.

16 2 0
                                    

Kami pun kembali ke ruangan. Hanya Great Elzardian yang terlihat sedang duduk dengan wajahnya yang kusut. Seolah dunia akan berakhir saja. Mungkin di situ letak perbedaan tanggung jawab seorang CS dengan orang jabatan tinggi seperti dia.

"Ke mana yang lainnya pergi, Wahai Great Elzardian?"

"Mereka langsung bergegas pergi. Dari pada memikirkan mereka, saat ini kalian yang memiliki tugas lebih penting, maksudku, Nona Alisha yang memiliki tugas penting."

Ya ya ya. Aku sadar diri kok, Kakek Pohon. Apalah daya seorang CS.

"Apa yang harus saya lakukan di sana, Tuan Great Elzardian?" tanya Alisha.

"Cari segala hal yang berkaitan tentang 7 Pahlawan legendaris dan Mahfuzi lalu bawa kembali kemari."

"Mahfuzi? Apa itu?"

"Dari legenda Leaveland, bahwa semua peristiwa besar sudah tertulis dalam sebuah buku yang ditulis oleh takdir. Mereka menyebutnya dengan Mahfuzi."

"Kalau buku itu memang ada bukannya akan sangat berbahaya jika diketahui manusia, Tuan Great Elzardian?"

"Benar. Jika buku itu dipegang oleh orang yang salah, maka bencana yang akan terjadi. Namun jika dipegang oleh orang yang benar, maka buku itu bisa digunakan untuk menyelamatkan manusia dari bencana seperti kemarin."

Percakapan mereka semakin sulit untuk kucerna. Yang jelas hanya dua hal yang penting dari percakapan itu. Mencari Legenda 7 Pahlawan Legendaris dan Mahfuzi. Selebihnya mereka membahas hal – hal mengenai Great Association dan yang menyangkut kasus New Order serta hubungannya dengan fenomena the end. Aku sangat mengantuk mendengarnya. Namun saat namaku disebut dalam percakapan mereka, aku langsung tersentak.

"Rahl? Maksudnya aku?" sahutku.

"Bukan. Tapi seseorang yang mengaku pimpinan dari New Order. Dia yang menyebabkan bencana kemarin. Gak mungkin CS sepertimu bisa menghancur leburkan Leaveland Island, 'kan?" jelas Alisha.

"Iya juga sih. Lagi pula letak tempat itu saja aku tidak tahu," celotehku.

Great Elzardian mengelus janggutnya. Sementara matanya ia tutup rapat seolah sedang berpikir sebuah kemungkinan.

"Ini ...." Dari balik janggutnya ia mengeluarkan sesuatu. "Silahkan diambil dan ditelan segera."

Dua buah butir hijau semacam biji – bijian ia sodorkan kepada kami.

"Ini apa, Tuan Great Elzardian?"

"Ini alat pelacak yang aku buat sendiri."

Alisha tanpa ragu langsung menelan benda itu. Ih! Wanita ini memang tidak ada jijik – jijiknya. Bagaimana kalau itu ternyata ketombe dari janggutnya? Atau bahkan jerawatnya? Alisha Oh Alisha! Jiwamu begitu polos.

"Rahl, apa yang kamu tunggu lagi?" Tatapannya sangat serius.

Aku ragu jika aku bertanya yang bukan – bukan malah akan berakibat buruk. Dengan keterpaksaan yang amat sangat besar, aku menelan benda hijau itu. Tak lama sebuah cahaya kehijauan muncul di tangan kiriku sekejap dan lenyap.

"Bagus. Alat pelacaknya sudah bekerja. Dan satu lagi adalah ini ...."

Great Elzardian mengulurkan tangannya. Ia menggenggam semacam batu berwarna hijau yang berkilauan.

"Ini adalah serpihan kristal yang aku temukan di sekitar Babylon Tower."

"Lalu apa gunanya serpihan tidak berguna ini?" Aku memotong ucapannya.

Matanya menatapku tajam kembali.

Apa-apaan tatapannya itu? Kalau ditatap cewek cantik bolehlah. Ini malah engkong berjamur.

Shitty World and Heroes [Vol. I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang