6.Kesel tapi Baper

5.4K 225 6
                                    

Dea p.o.v.

'Argh! Setan apa yang gangguin dia sampe jadi nyebelin banget. Trus mau nutup mata gue segala lagi. Bikin ilang mood aja... Tapi akhirnya dia juga yang ngalah, kali-kali giniin bos ga dosa kan?

"Santai santai. Nih kan udah nyampe. Kamu tinggal turun, oke kamu ga usah pake ini. Tapi kamu ga boleh kemana-mana harus terus ada di samping saya." katanya setelah... Entahlah dimana ini.

"Ya. Cepat lah. Buka kuncinya." kata gue ga sabar, dan sedetik kemudian suara kunci mobil dibuka terdengar. Sebelum keluar dari mobil Dea memastikan semuanya beres, rapi, tinggal turun. Meraba pintu mobil, bermaksud membukanya, tapi saat aku mencobanya tanganku malah menangkap angin, ku tengok kepalaku arah pintunya, ternyata memang pintu mobil itu telah dibuka oleh Jo, yang membungkuk hormat dan membiarkanku keluar dari mobilnya. OMG.. Tenyata dia bisa sweet juga ya sama cewek, biasanya di kantor itu jutek, ngomongnya aja yang ceweret kaya cewe, "Dea, kamu kerjain ini ya. Cepetan ga lama, harus bener semua, bla bla bla." berbanding terbalik dengan di sini, kalem, gayanya tambah...cool.. Apa lagi memakai baju seperti itu. Pipi Dea menghangat kembali.

"Oy. Pegel nih kapan mau turunnya." katanya membuyarkan apa yang ada di kepala gue. Langsung aja keluar dari mobil. Dia membuka sedikit tangan kanannya meminta di gandeng. Ku apitkan tangan kiriku ke lengan kokohnya.

"Sorry sorry. Kan gue ga tau.."

Dia mendadak berhenti di tengah jalan, "karena kamu ga mau pake pentup mata, jadi pake tangan saya aja ya buat nutipin mata kamu." katanya sembari melangkah ke belakangku dan menutup mataku dengan tangannya.

"Ikutin arah yang di tunjukin sama saya ya. Lakukan perlahan, jangan rusuh, dengerin baik-baik." katanya di telingaku. Ku anggukan kepalaku. Tangan Jo menutup mataku peperlahan.

Jo mengarahkan nya dengan telaten, cukup jauh ternyata, tidak banyak belokan, mungkin hanya 1 kali kekanan. Tetapi setelahnya ada anak tangga naik yang telat diberi tahu oleh Jo, jadilah aku tersandung. Sudah menyiapkan mental untuk tetjatuh, tapi Jo dengan sigapnya memegang kepala di daerah mataku lebih kencang dan kuat yang akhirnya tidak jadi jatuh.. Cukup membantu.

Jo melepas tangannya dari mataku, sudah mengambil nafas dalam untuk mengeluarkan kata-kata mutiara, tetapi mataku menangkap pada objek yang sangat menarik... menara eiffel dengan hiasan lampu yang menambah keindahan di tengah kota ini. Sampai tidak sadar Jo sudah tidak ada di belakangku. Perlahan terdengar seseorang menyanyikan lagu Everything I Do dari Bryan Adams. Mataku mencari asal suara yang terdengar sangat lembut ditelinga.. Astaga.. Makin ganteng aja tuh orang..

Look into my eyes - you will see
What you mean to me

Search your heart - search your soul

Jo bernyanyi diitingi gitar dan kahoon. agak kecewa, karena aku pengen punya pasangan yang bisa main alat musik, 'eh?pasangan? Ngaco aja kamu Dea.' suaranya yang serak-serak basah menambah ke-sexy-an nya, matanya yang coklat cerah tajam yang melihat fokus ke dalam iris mataku. Menikmati setiap bait yang dinyanyikannya, membuat pipiku merona. Perlahan tapi pasti Jo menghampiriku.

Everything I do - I do it for you
Look into my heart - you will fhide
There's nothin' there to hide
Take me as I am - take my life
I would give it all - I would sacrifice
Don't tell me it's not worth fightin' for
I can't help it - there's nothin' I want more
Yeah know it's true
Everything I do - I do it for you

Jo menyelesaikan nyanyiannya. Dan senyum tulus yang kuberikan padanya, Jo membalas senyumku. 'astagaa senyumnyaa.. Bikin hayati melelehh bangg..'

My Choosey BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang