Author p.o.v.
Jo dan Dea sudah kembali bekerja. Hubungan mereka semakin dekat, bahkan Jo meminta Meja Dea dipindahkan kedalam ruang kerjanya, tapi Dea menolaknya mentah-mentah. Dengan berbagai alasan, dan akhirnya perempuan selalu menang right?
Mereka sepakat agar hubungan ini tidak di sebarluaskan. Dea memilih seperti itu karena dia tidak mau jadi bahan omongan orang-orang kantor. Ya taulah gimana suasana kantor kalo istirahat tiba. Pasti para ciwi-ciwi gahol akan membuat formasi bundar di tengah kantin dengan volume suara full. Untungnya Dea tidak termasuk salah satu dari mereka , dia lebih memilih tempat yang terhindar dari keramaian. Dia memilih tempat agak pojok ditemani kaca transparan di sampingnya yang bisa langsung melihat kearah jalanan. Bukan Dea tidak suka gosip, mana ada wanita tanpa gosip? Dia hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan apapun.
Dea tiba-tiba teringat permainan ToD saat berada di paris, tadi pagi Jo menagihnya saat sampai di depan rumah Dea saat Jo menjemputnya. Tentang bermain basket three on three. Dan hari ini mereka akan bermain di lapang gedung Andrew Company. Jo akan menjemput 2 teman nya nanti, dan Dea akan menunggu Jo dirumahnya bersama kedua temannya yang akan dijemput Jo dan membawanya ke Andrew Company.
Dare ini tidak sesuai dengan dare awal yang akan dilaksanakan setelah pulang, tetapi tidak bisa berlangsung karna ada urusan yang lebih penting dan genting. Akhirnya kami memutuskan untuk di undur. 2 minggu setelahnya kami baru mendapatkan senggang sedikit terlebih besoknya weekend jadi lebih banyak waktu.
"Jangan lupa sweet, nanti aku jemput di rumah kamu." Jo mengetuk pelan meja kerja Dea dan disambut dengan wajah kaget Dea.
"Hm" balas Dea setelah terdiam selama beberapa detik.
Papi, Mami Dea sudah mengetahui hubungan yang mereka jalin ini, begitu juga sebaliknya orang tua Jo meresponi sangat baik tentang hubungan ini, satu minggu setelah pulang dari paris, Jo membawa Dea bertemu dengan Mama Papanya. Mereka sangat antusias, mama Jo bercerita banyak sekali tentang Jo masa kecil bahkan memperlihatkan foto-fotonya. Tetnyata memang benar yang di katakan Jo bahwa dia belum pernah berpacaran sama sekali, dan dia memiliki prinsip pacaran sekali seumur hidup.. kalau bisa. Dari situ Dea menarik kesimpulan bahwa Jo adalah orang yang sangat setia dan pemilih. 'Semoga tidak salah.' batin Dea.
°^°
Dea p.o.v.
"Mi, Dea pergi dulu ya." teriak Dea dari arah tangga, sedangkan maminya berada di dapur.
"Mau kemana? Kok pake baju gituan? Mau basket lagi?" tanya mama nya.
"Iya mi, sama Jo, sama temen Dea juga, Udah ya Jo udah di depan, bye mih." Dea mencium pipi mama nya dan berlari kecil ke arah pagar yang di depannya sudah ada mobil Jo.
"Hallo baby" sapa Jo saat Dea keluar dari pintu.
Jo membukakan pintu mobil untuk Dea.
"Apa sih. Ada temen kamu juga." Dea mendumel kecil.
"oh ya Jo temen-temen aku ntar langsung kesana ga jadi kerumah aku dulu." sambung Dea."oke. Kita langsung kesana ya."
**
sudah duduk di kursi penumpang.
Dea cemberut karena ada temennya Jo malah ngegodain dirinya dan juga Jo. Untungnya tidak berlangsung lama.
Setelah sampai, mereka berempat masuk kedalam lalu menaiki lift menuju lantai 25. Di lapang sudah terlihat teman Dea sedang malakukan stretching.
"Hai lyn, Lia." sapa Dea kepada temannya.
"Eh hei Len." sapa temannya Dea.
"Eh lu bareng sama Will?" tanya Jocelyn.
![](https://img.wattpad.com/cover/79990005-288-k661715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choosey Boy
RandomBayangkan jika punya atasan yang banyak maunya, ga sabaran,cerewet, perfeksionis. Orang yang selalu berada di sampingnya untuk membantunya pasti sangat sabar dengan karakter seperti itu. ~ Jonathan Gerald Andrew, CEO tampan, sexy, perfect, mapan, k...