20. House Tour

111 3 0
                                    

Author p.o.v.

"Jo." Dea mencoba bangun dari bathub.

"Jo."

"Jonathan." Setelah beberapa saat, Dea berhasil berdiri di atas bathub.

"Jo! Jangan tinggalin akuu." Dea menghampiri pintu dan mencoba buka pintunya.

"Hiks. Hiks.. joo?"..
"Kamu dimana?" Dea menangis semakin kencang.
"Hiks.. hikss.. hikss.." hanya tangisan Dea yang mengisi ruangan itu.

---
1 jam kemudian..

Dea yang berjongkok di belakang pintu sambil terus menangis selama 1 jam ini, alasan Dea menangis adalah, takut ditinggal oleh Jo.

Cklek.

Jonathan mengetuk pintu kamar mandi tersebut.

"Dea?" Panggil Jo.

"Hiks.. hiks.. hiks.." Dea menangis tanpa menjawab Jo.

Perlahan Jo membuka pintu, tapi karna Dea berada di balik pintu, pintu pun tidak bisa dibuka karena tertahan oleh badan Dea.

"Dea, keluar yu, aku udah ga kunci pintunya." Dea yang mendengar itu menyingkir sedikit dari pintu, sehingga Jo mendapat celah kecil dari pintu untuk dirinya memasuki kamar mandi.

"Dea, maafin aku udah ngunci kamu disini sendirian. Aku ga pergi kemana mana, aku disini dari tadi nemenin kamu." Tangisan Dea belum berenti, Jo memeluk tubuh Dea yang basah dan dingin karena air. Dea tenggelam dalam tubuh Jo yang memberi kehangatan pada dirinya, perlahan mata Dea terpejam.

---
Jam 03.20 dini hari.

Dea p.o.v

'dimana ini?'
'loh? Baju gua ganti? Kapan?'
'Jo?' batin Dea bertanya tanya.

Gue duduk membangunkan semua otot-otot yang masih tidur.

"Jo." Gue goyang goyang tangan Jo supaya bangun.

"Hm?" Tumben banget sekali panggil langsung nyaut.

"Ini dimana Jo?"

"Di rumah sayang."
"Kamu udah bangun?" Jo ikut duduk di samping.

"Rumah siapa? Aku ga pernah liat kamar ini rasanya."

"Rumah kita cantik." Jo menjawab dengan rambut yang masih acak acakan, mata yang sayu, dengan bibir yang dimanyunkan. 'sexy.' 'Astaga gua mikir apaan dah!' ' bibirnya astaga, kenapa minta dicium sih.'

"Astaga." Gua inget kejadian tadi malam, gila! Kenapa gua ngelakuin itu sama Jo.

"Kenapa? Kenapa sayang?" Mata Jo yang masih setengah tertutup terbuka lebar.

"Jo."

"Kenapa? Ada yang sakit?"

"Ngga, ga ada.. aku mau minta maaf, kejadian tadi malam, itu di luar kendali aku. Aku minta maaf." Astaga gua ngomong gitu aja malu banget di depan jo.

"Merah banget muka kamu De." Jo tertawa puas sambil mengacak rambut Dea.

"IH.. AKU MALU TAU." Dea menyingkirkan tangan Jo dari kepalanya.

"Maaf. Maaf.. kamu lucu banget kalo mukanya merahh..." Jo mendekat..

"Sini.. bobo lagi.." Jo menepuk nepuk bantal yang tadi di pakai tidur sama gua.

"Aku maafin kamu yang udah seenaknya nyium aku." Jo memeluk dari samping sambil nyuim kening gua.

"Jo siapa yang gantiin baju aku?"
"Aku lah, siapa lagi?"

My Choosey BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang