Saat Dea membuka pintu kamarnya, Dea dikejutkan lagi dengan kelopak-kelopak mawar merah dan putih tersusun rapi sehingga berbentuk hati. Dea menutup bibirnya sejenak karena merasa kaget, tetapi Ia langsung menlanjutkan jalannya menuju lift, yang ada di pikirannya saat ini adalah ingin cepat-cepat bertemu dengan Jo dan mengucapkan terima kasih padanya.
Ding.
Pintu lift terbuka di lobby, Dea berjalan keluar dari lift, tapi tidak seorang pun yang dia lihat, kecuali receptionist dan penerima tamu. Dea memutuskan untuk duduk di sofa yang tersedia di lobby, 'siapa tau Jo sedang ke toilet.' pikirnya. Saat baru duduk Dea melihat di meja tersebut ada amplop berwarna pink, lalu dibukanya.
Dea keluar dari lobby hotel, dan pergi ke halaman hotel itu, memang ada beberapa pohon tinggi di halaman samping, Dea menghampiri pohon-pohon itu dan memerhatikan secara acak dimana Jo berada, tapi disana Dea tidak menemukan Jo, Dea malah menembukan sebuah amplop (lagi) berwarna oranye yang tertempel di batang pohon tinggi itu.
"Hanya ini?" Dea mengambil amplop oranye yang tertempel di batang pohon itu. Dea terkejut (lagi) oleh seorang anak yang menoel lengannya.
"Ini ka dari orang ganteng" anak itu memberi coklat yang diberi pita, lalu berlari meninggalkan Dea sendiri. Dea bahkan belum sempat berterima kasih pada anak itu.
"Eh?Ada surat juga?" Dea melihat coklat berpita itu ternyada ada amplop berwarna kuning berisi surat yang terselip siantara coklat dengan ikatan pita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choosey Boy
RandomBayangkan jika punya atasan yang banyak maunya, ga sabaran,cerewet, perfeksionis. Orang yang selalu berada di sampingnya untuk membantunya pasti sangat sabar dengan karakter seperti itu. ~ Jonathan Gerald Andrew, CEO tampan, sexy, perfect, mapan, k...